Mohon tunggu...
Karina Salsabila
Karina Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

suka makan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Anemia Menyebabkan Kematian?

22 Agustus 2024   12:53 Diperbarui: 22 Agustus 2024   12:55 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Anemia sering sekali kita mendengarnya, merupakan penyakit yang umumnya disebabkan oleh kekurangan zat besi. Dikutip dari World Health Organization (WHO) pengidap anemia sering kali dialami oleh para wanita dan anak-anak. Pada 2019, pravelensi anemia global adalah 29,9% pada Wanita usia 15-49 tahun dan 39,8% pada anak usia 6-59 bulan. Di Indonesia sendiri menurut Kemenkes RI, di tahun 2018 pravelensi anemia pada usia 15-24 tahun adalah 32%.

     Di Indonesia anemia sendiri telah menjadi penyebab kematian. Banyak Ibu hamil mengalami kematian dikarenakan anemia ini.Dan baru-baru ini di Indonesia ada kasus anemia aplastik yang dialami Babe Capita seorang Komika hingga menyebabkan ia meninggal dunia. Anemia apalstik adalah kondisi kekurangan darah yang diakibatkan sumsum tulang tidak bisa memproduksi darah. Akan tetapi banyak masyarakat Indonesia yang menyepelekan anemia ini, walaupun anemia merupakan penyakit yang apabila tidak diobati akan berakibat fatal.

     Pengidap anemia sendiri memiliki ciri-ciri yaitu lemah,letih,lesu, dan sering pusing. Hal tersebut tentu saja mengganggu berjalannya kegiatan. Maka dari itu, Mari bersama-sama mencegah anemia terutama bagi remaja perempuan dengan mulai rutin mengkonsumsi tablet tambah darah maupun suplemen zat besi , mengkonsumsi asupan makan yang banyak mengandung zat besi, mengurangi minum teh ataupun kopi, dan mengikuti dan menerapkan kegiatan pencegahan anemia.

     Pemerintah atau lebih tepatnya Dinas Kesehatan telah memberikan bantuan pendistribusian obat tambah darah untuk dibagikan kepada para remaja wanita melalui sekolah-sekolah agar meminimalisir pengidap anemia di usia muda. Selain peran pemerintah dibutuhkan juga peran diri kita sendiri yaitu dengan memkonsumsi makanan bergizi seimbang dan saling mengedukasi teman ataupun orang sekitar tentang betapa pentingnya mencegah anemia.

Reverensi  : 

https://www.who.int/data/gho/data/themes/topics/anaemia_in_women_and_children

https://ejournal.unair.ac.id/MGI/article/download/41978/25358/223437

https://www.umy.ac.id/anemia-berbahaya-bagi-ibu-hamil

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun