Mohon tunggu...
YourOnly1
YourOnly1 Mohon Tunggu... Lainnya - Sekarang sedang menjadi mahasiswi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta prodi Bimbingan dan Penyuluhan Islam.

Memiliki hobi menulis dan membaca di berbagai genre baik pada karya fiksi maupun nonfiksi. Menonton dan mendiskusikan isi film saat ditonton maupun setelah ditonton merupakan hobi tambahan saya. Berkepribadian ektsrovert padahal setengah-setengah alias ambivert. Merupakan seseorang yang sangat imaginer dan suka makan sayur, tapi tidak dengan tumis tomat.

Selanjutnya

Tutup

Film

Tulisan Singkat tentang Film "Bird Box"

12 Oktober 2022   22:32 Diperbarui: 12 Oktober 2022   22:36 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Halo!

Kali ini, Aku akan menceritakan kembali pengalaman teman sekelasku saat Ia menonton sebuah film yang menurutnya sangat seru dan sangat recommended untuk di tonton!

Film yang di rilis pada tahun 2018 ini berjudul "Bird Box", disutradarai oleh Susanne Bier dan di tulis oleh Eric Heisserer, berdasarkan novel dengan judul yang sama yang di rilis pada tahun 2014 oleh Josh Malerman. Film yang berdurasi dua jam delapan menit ini mengangkat tema post-apocalyptic yang terjadi karena "wabah" bunuh diri yang disebabkan oleh makhluk yang tidak diketahui namanya dan tidak terlihat wujudnya.

Pada awal film terdapat flashback ke lima tahun sebelum wabah bunuh diri itu menyerang, di mana tokoh bernama Malorie (diperankan oleh Sandra Bullock) yang memilih menjadi seorang penyendiri dikarenakan seorang lelaki yang tidak bertanggung jawab atas kehamilannya. Malorie menjadi seseorang yang lebih sibuk menghabiskan waktu di ruang galerinya menggambarkan kisah-kisah absurd melalui lukisan yang terkesan abstrak. Malorie juga mempunyai saudari perempuan bernama Jessica (diperankan Sarah Paulson) yang mengurus semua keperluannya, karena Malorie yang sama sekali tidak ingin bersentuhan dengan dunia luar.

Konflik mulai terjadi ketika Malorie memutuskan untuk pergi ke luar dengan saudarinya Jessica untuk memeriksa kandungan Malorie, dan secara tiba-tiba wabah tak terlihat itu mulai menyerang dan "menghabisi" nyawa semua orang, termasuk Jessica yang mati dengan cukup tragis.

Secara umum, film ini menceritakan tentang bagaimana manusia harus bertahan hidup tanpa harus melihat makhluk yang bahkan tak terlihat, dan jika sampai melihatnya maka manusia itu akan secara tiba-tiba menghabisi diri mereka sendiri, sangat menegangkan bukan?

Satu-satunya cara bertahan hidup adalah dengan tidak melihat makhluk tersebut, seperti menggunakan tutup mata dan mengisolasi diri di sebuah tempat seperti rumah dan menutup semua jendela yang terbuat dari kaca. Sepertinya judul "Bird Box" yang berarti kotak burung sendiri bisa tergambar dengan jelas di mana posisi umat manusia yang berusaha bertahan dengan cara yang terisolasi, seperti burung dalam sangkar.

Setelah adegan flashback berakhir dipertunjukkan bahwa sekarang Malorie harus bertahan hidup dengan segala kekurangannya, serta mengurus anak laki-lakinya dan seorang anak perempuan yang Ia sebut "Boy" dan "Girl". Berusaha mencari kehidupan baru bersama penyintas lainnya di antara ambang kematian yang terus menghantuinya. Ditambah, adanya keberadaan "orang terpilih" yang seakan kebal dan tidak terpengaruh meskipun sudah melihat makhluk tersebut. Lucunya, "orang terpilih" ini justru memaksa manusia lain untuk menjadi pengikut makhluk tersebut.

Tentu saja keberadaan "orang terpilih" tersebut cukup berarti dalam menambah bumbu konflik dalam film ini. Menurut teman sekelasku, adegan konflik antara "orang terpilih" dengan para penyintas seperti Malorie dibuat dengan cukup jelas dan mampu membuat penonton merasakan ketegangan dan kekesalan akibat pergulatan yang terjadi.

Secara keseluruhan, Aku dapat memahami mengapa teman sekelasku sangat merekomendasikan film ini untuk ditonton. Dengan alur cerita yang jelas dan tidak terburu-buru membuat Bird Box menjadi film yang nyaman ditonton meskipun memiliki konsep yang cukup horor dan tragis. Ditambah dengan alur maju mundur yang membuat penonton dapat mengetahui sedikit latar belakang Malorie dan bagaimana "wabah" itu muncul, serta kenapa Ia harus bertahan hidup.

Akting Sandra Bullock sebagai Malorie juga bisa dibilang cukup memuaskan di setiap adegannya. Dengan pembangunan karakter yang bisa dibilang cukup baik juga menjadi nilai tambah tersendiri baginya. Pemeran penyintas lainnya dengan karakter yang beraneka ragam juga menambah keseruan film ini. Bird Box juga dapat membuat penonton selalu bertanya-tanya tentang apa yang akan terjadi kepada Malorie di setiap konflik yang sedang berlangsung. Sebagai film yang mengangkat tema post-apocaliptic, Bird Box mampu menyajikannya dengan sudut pandang yang berbeda, dan hal inilah yang membuat film ini memang sangat layak untuk di tonton. Bird Box dapat di tonton di platform streaming legal seperti Netflix dan lain sebagainya. So, if you interested go check this out! 

Sekian yang dapat Aku sampaikan tentang film Bird Box pada tulisanku kali ini, sampai bertemu kembali di tulisan selanjutnya! Thank you, have a nice day!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun