2. Keingintahuan seseorang yang tinggi, sehingga ia akan terus mencoba untuk melakukan proses dan tahapan berpikir dan melakukan penalaran secara logis.
3. Sebab adanya kontra atau ketidak cocokan dengan pemikiran orang lain, sehingga ia akan menalar dan memposisikan pikirannya untuk berpikir logis.
4. Berdasarkan experience (pengalaman), sehingga dengan hal tersebut seseorang akan ada usaha untuk mencoba kembali menalar atau berpikir secara  Logika.
5. Berdasarkan preference (pengetahuan). Melalui tahapan ini, seseorang yang hendak mengasah penalaran, harus dapat memahami dan mengetahui dua point pembagian dalam penalaran. Yaitu, penalaran induktif dan penalaran deduktif.
Penalaran induktif merupakan proses berpikir untuk menarik suatu kesimpulan yang umum, berdasarkan dari beberapa kasus atau contoh tertentu. Simpelnya, menarik kesimpulan dari yang khusus pada yang umum.
Contoh, Beberapa tanaman adalah bunga, beberapa bungan adalah objek berwarna merah. Diambil konklusif atau kesimpulannya, beberapa tanaman adalah objek berwarna merah.
Example lain, beberapa honda adalah mobil, beberapa mobil adalah suzuki. Kesimpulannya, beberapa suzuki adalah honda.
Kedua, yaitu penalaran deduktif, yaitu menurunkan kesimpulan yang umum atau spesifik berdasarkan hal yang logis atau hal yang umum. Simpelnya, menarik kesimpulan dari yang umum pada yang khusus.
Contoh, Semua manusia akan mati, Devry adalah manusia. Diambil kesimpulan, Devry akan mati.
Example lain, Semua kerbau adalah binatang berkaki empat, semua harimau adalah binatang berkaki empat. Diambil kesimpulan bahwa, semua kerbau adalah harimau.
Dari beberapa hal dan juga contoh mengenai penalaran tersebut, maka dengan memahaminya seseorang dipastikan akan dapat melihat tepat dan tidaknya suatu proses berpikir.