Pengalaman tak harus melangkah jauh ke Negeri orang. Asal ia mampu untuk menjaga etika dan komunikasi di mana pun kakikanya berpijak. Seperti pengalaman pertama bagi grup Al Banjari Wa Tamma Fiik. Cetusan grup baru nan blasteran, personil yang lumayan jauh jarak antar rumah. Namun, hal tersebut tak menjauhkan nyali, tekad, dan semangat setiap personil untuk duduk berjejer di atas panggung dengan kalimat Festival Banjari Se-Jawa Timur yang diadakan di Institut Teknologi dan Bisnis Widya Gama (ITB WIGA) Lumajang, tepatnya pada, Kamis(8/12/22).
Sebetulnya, bukan hanya festival Banjari saja yang menjadi objek acara peringatan Dies Natalies ITB WIGA. Sebelumnya, sekitar lima hari sebelum digelar acara festival Banjari, ada berbagai kegiatan dalam rangka memperingati Dies Natalis kampus sae lan berkelas, kata jinggel dari salah satu grup Banjari saat itu. Seperti stand jualan, yang terdiri dari beberapa kelompok menurut kelas masing-masing, kemudian diselenggarakan lomba bernyanyi dangdut, dan lumayan banyak lagi.
Dan pada Kamis kemaren, tepatnya 8 Desember 2022, sekitar jam 12.00 WIB. Acara festival Banjari mulai dibuka. Diawali dengan grup Al Banjari At Taubah yang berasal dari Lumajang. Dilanjutkan dengan delapan belas grup Al Banjari yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur. Seperti, grup Al Banjari Hubbu Lana(INAIFAS Kencong), SMA Nurul Islam (Kunir), Toraja (IPPNU Senduro), Ar Roudoh (Sambikerep), La Tansa (Banyuputih), Isyfa' Lana (INAIFAS Kencong), Nashoihul Ibab (MTs Bustanul Ulum Banyuputih Kidul), dan banyak lagi, hingga berakhir pada grup Al Banjari Al Qudwah (SMAN 1 Lumajang) untuk istirahat, yang dimulai pada jam 16.00-18.00 WIB.
Hal yang sangat membagongkan dan sangat tidak diharapkan sebelumnya pastinya. Turunnya hujan dengan lumayan begitu lebat. Namun, syukur Alhamdulillah, hujan masih memahami untuk berkompromi. Tak menunggu waktu lama, hujan pun reda, dan keadaan kembali normal seperti sedia kala.
Setelah puas beristirahat ria, tepatnya jam 18.00 WIB, beberapa peserta shift sore menjelang malam mulai berkumpul pada beberapa ruang kelas di lantai dua dan tiga, untuk lebih mempersiapkan diri masing-masing grup.Â
Pada malam hari, diawali dengan grup Al Banjari Al Alawiya (MTs Darul Ulum Pandanwangi), Al Istiqomah (Kebonagung), Al Istiqlal (SMAN 2 Tempeh), dan beberapa grup Al Banjari yang lainnya.Â
Selang beberapa lama, Isya' kian menunjukkan waktu miliknya. Terlihat dari seluruh peserta yang memiliki nomor urut di malam hari mulai ramai merapat pada posisi ternyaman masing-masing, . Salah satunya, grup Al Banjari Wa Tamma Fiik, yang memiliki nomor urut 38. Meski sedikit ada pengaretan waktu.
Kini waktu sudah mendekati pergantian hari, hanya tinggal beberapa hitungan menit. Stand jualan Mahasiswa ITB WIGA sudah mulai bersih. Namun, penonton pada fetival Banjari masih setia dan penuh semangat menyaksikan, hingga berakhirnya acara.
  Sekitar beberapa detik menuju jam pergantian hari, mulai memasuki nomor urut 38, grup Al Banjari Wa Tamma Fiik (Lumajang). Belum memulai, seluruh pengunjung yang berada di sekeliling panggung mulai terdengar ramai bersorak ria, memberi semangat(meski nyatanya kadang menjadikan jantung berdetak lebih cepat, asekk).
  Semakin malam, hingga tak terasa memasuki pergantian hari. Namun hal tersebut, tak sedikitpun meluluhkan seluruh peserta, panitia dan penonton. Mereka masih bersholawat ria, sambil menikmati bulatnya Bulan setelah hujan kebablasan mengguyurnya di sore hari. Sampai sudah pada tiga nomor urut terakhir, pada sekitar jam 01.00 WIB.Â
  Memasuki penampilan dari grup Al Banjari Ashabul Muhyi (Jember), As Syiqui (IAI Sarifuddin Wonorejo), dan yang terakhir grup Al Banjari Cowboy Junior (Tempeh).
  Akhirnya, usai sudah seluruh penampilan festival Banjari Dies Natalies ITB WIGA. Saat yang paling di tunggu bersama, yaitu pengumuman pemenang.Â
  Namun sebelumnya, semua peserta dan penonton serta panitia dan dewan juri, dipimpin untuk membaca Sholawat Mahallul Qiyam (Sholawat kepada Nabi Muhammd SAW).
  Sekitar jam 02.00 WIB, panitia mulai membacakan beberapa runtutan sang juara pada Fesban Dies Natalies ke-35 ITB WIGA. Diantaranya, Juara 1 yaitu, Asy Syiqui (IAI Syarifuddin Wonorejo Lumajang), Juara 2 yaitu, Kun Syafi'a (Jombang), Juara 3 yaitu, An Nahdho (Probolinggo), Harapan 1 yaitu, Remas Al Itqon (Pulosari), Harapan 2 yaitu, Az Zayyadi (PP. Miftahul Ulum Randuagung), dan Harapan 3 yaitu, La Tansa (Dawuhan Wetan). Adapun best jinggle yaitu, oleh grup Al Banjari  Al Hasan (PP. Modern Hidayatul Hasan).
  Setelah tiba dan tuntas, waktu penuh ketegangan yang dinantikan seluruh peserta Fesban Dies Natalies ITB WIGA ke-35. Hampir semua penonton yang mengisi penuh lapangan bubar dan melangkah pulang ke rumah masing-masing.Â
  Semoga dengan adanya Fesban yang diadakan ITB WIGA, dalam rangka Dies Natalies ke-35, kota pisang tercinta Lumajang, semakin cinta dan terus memperjuangkan sholawat. Sukses selalu untuk ITB WIGA, IAI Syarifuddin, dan seluruh Institusi yang ada di Indonesia.
#Bonus Dokumentasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H