Pada generasi yang mustahil akan tidak kenalnya dengan media massa ini, lebih-lebih kepada internet. Sedikit mustahil sih jadinya, kalau tidak mengenal sebuah mainan masa lalu di tahun 90-an, dan bahkan ada yang berpendapat pada tahun 60-an, dan yang saat ini kembali di viralkan.
  Latto-Latto, khalayak umum kerab menyebut mainan ini. Dua bola yang dikaitkan dengan tali. Dan cara memainkannya, cuku dengan menggerakkan dua bola tersebut dengan memegang tali, hingga menghasilkan bunyi, tak katok tak katok.
  Awalnya sih saya pribadi, ya lumayan terkejut lah. Terkait adanya permainan yang biasa di kenal dengan mainan Latto-Latto ini disebut mainan jadul. Diawali dengan dua adik saya mulai koleksi mainan tersebut.
  "Ini mainan waktu Ibbuk kecil dulu ini. Dulu Ibuk pinter loh main ini", Ibuk saya mulai menceritakan kisah kecil di era 90-an setelah melihat mainan tersebut, lalu mengambilnya dan memainkannya.
  Dan ternyata, mainan yang disebut Latto-Latto ini, ditemukan memang sudah ada di Amerika Serikat sejak tahun 60-an dulu. Kemudian kembali di mainkan di Indonesia, terutama di Sulawesi Selatan sejak tahun 90-an. Namun, di daerah Maluku, mainan ini kerab di sebut mainan Katto-katto. Mungkin karena bunyinya, yaitu tok katok tok takok, hehe.
  Dalam kutipan Tribunnewssultra.com, seringkali dan umumnya mainan Latto-Latto ini dimainkan oleh anak-anak di daerah Sulawesi Selatan. Namun, untuk saat ini, setelah unggahan manusia-manusia media massa mengunggah anak-anak asyik bermain Latto-Latto. Lebih-lebih, seorang bocil yang kerab dipanggil Arnol ini.
https://www.tiktok.com/@deon.nrr/video/7172781743542406405?is_from_webapp=1&sender_device=pc&web_id=7055288550871467521
  Dalam unggahan akun Tik Tok deon.nnr beberapa hari yang lalu, nampak bocil arnol yang memainkan Latto-Latto dengan lincah dan berbagai gayanya sendiri. Dan akhirnya menjadi viral pada saat ini.
  Dari mainan kuno yang kembali di viralkan tersebut, ternyata membawa lumayan banyak dampak positif untuk bocah-bocah saat ini. Salah satunya, mereka sudah mulai lebih asyik terhadap mainan ini, hingga akhirnya mulai sedikit menjauh dari gaget, dan masih ada dampak-dampak positif yang di hasilkan setelah viralnya mainan kuno inni.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H