Namun awalnya, bukan KWT yang akan menjadi topik utama di sini. Kopi Redaksi, ini nih tongkrongan yang hits di kalangan Mahasiswa IAI Syarifuddin. Kami yang tak paham dan hafal mengenai jadwal bukanya Kopi Redaksi tersebut, dengan semangat dong menuju lokasi. Dan hasilnya, eh.. malah tutup.
Bukan kami lah kalau langsung kendor dan menyerah pulang ke rumah. Berhubung masih ada jalan yang melintas di depan kami, dengan sekitar laju 40 Kilometer lah, sepeda menuju salah satu warung yang berada di area KWT tersebut.
  Berbeda dengan beberapa tahun yang lalu. Masih terdapat beberapa macam rumah adat di dalamnya. Sekarang, satu pun tidak ada. Dari percakapan Bude penjaga warung, yang bercerita terkait hal tersebut, pemberhentian atau pembatalan adanya rumah adat di dalam KWT tersebut, disebabkan beberapa faktor yang sepertinya dari raut wajahnya tak ingin disebutkan.
  Sebetulnya masih banyak lagi sih guys. Tapi, lembaran di sini sepertinya terbatas, hehe, canda lembaran. Jadi, untuk info Kota Pisang dari aku cukup sekian deh ya. Selebihnya, bisa langsung kunjungi secara rame-rame, kebetulan nih mendekati HARJALU, alias Hari Jadi Lumajang. Dan nanti, sekalian aku yang menjadi tour guide untuk kalian, asekkk.. hihi.
#Bonus Dokumentasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H