Mohon tunggu...
Karina MaulaniShovi
Karina MaulaniShovi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sedang mengenyam pendidikan S-1 di salah satu universitas di Jawa Dwipa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendidikan Berkualitas: Pemerataan Akses Pendidikan Berkualitas di Indonesia

22 Agustus 2023   19:15 Diperbarui: 22 Agustus 2023   19:27 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara kepulauan. Letak strategis negara ini menjadikan tanahnya subur dan sumber dayanya melimpah. Semua karunia indah Tuhan ini, tentu memberikan impact kepada penduduk di dalamnya. Mereka tumbuh dengan makmur penuh sejahtera. Orang bilang Indonesia adalah tanah surga, berbagai tumbuhan yang ditanaman di sini dapat tumbuh subur. Namun, apakah Saudara pernah menyadari bahwa ini semua juga menjadi tantangan untuk rakyat Indonesia?. Sumber daya alam di Indonesia harus diimbangi dengan sumber daya manusia yang memumpuni. Jikalau rakyat sendiri tak mampu bersaing dengan berbagai pembaharuan di luar sana, maka semua kekayaan di tanah kita tak akan sebernilai berlian. Bayangkan, jika semua sektor kelimpahan alam Ibu Pertiwi dikelola oleh pihak luar, sedangkan rakyatnya sendiri hanya menjadi pekerja serabutan, sungguhlah tidak benar hal seperti ini. Apakah kita mau, dijajah dengan cara semu?. Menurut sumber "Pikiran Rakyat" menyatakan, minimnya dukungan pembiayaan yang memadai dari dalam negeri, menyebabkan sektor industri di Indonesia banyak dikuasai investor asing. Hal itu juga meningkatkan utang luar negeri Indonesia pada sektor swasta. Saya bertanya lagi, apakah Saudara mengerti tentang apa sebenarnya yang memicu hal tersebut?.

Sumber daya manusia dapat diartikan sebagai gabungan antara hard skill dan soft skill yang terlatih baik untuk bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari terutama di bidang pekerjaan. Warga Indonesia memerlukan pelatihan dari segala keterampilan yang dititipkan Tuhan atas dasar hak asasi manusia. Saya yakin, bahwa 70% pelatihan itu di dapat saat duduk di bangku pendidikan, sedang sisanya berasal dari pengalaman. Pada dasarnya, bekal untuk menjadi sukses adalah pengetahuan dan pengalaman. Menurut Aristoteles, Pendidikan adalah persiapan/bekal untuk beberapa aktivitas/pekerjaan yang layak. Pendidikan semestinya dipandu oleh undang-undang untuk membuatnya sesuai (koresponden) dengan hasil analisis psikologis, dan mengikuti perkembangan secara bertahap, baik secara fisik (lahiriah) maupun mental (batiniah/jiwa). Memang sudah menjadi dasar bahwa pendidikan adalah penentu masa depan.

Menurut pasal 28C Ayat 1 UUD 1945  berbunyi, "Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia." Negara kita telah mengatur akan hak pendidikan untuk rakyatnya. Sudah menjadi kewajiban warga negara untuk menyukseskan isi dari pasal tersebut, apalagi fungsinya adalah untuk kesejahteraan kita masing-masing. Akses pendidikan di Indonesia sudah dirancang sedemikian rupa hingga dapat diakses baik oleh masyarakatnya. Meski tersusun dari berbagai kepulauan, berbagai fasilitas pendidikan di negara ini terus ditingkatkan dan diratakan. Tidak hanya di kota-kota besar, pengembangan fasilitas pendidikan terus digencarkan di setiap sudut daerah.

Pengaturan pendidikan di Indonesia betul-betul menjamin atas pemerataannya. contohnya saja dengan sistem zonasi yang mengatur penerimaan siswa melalui jarak rumah dengan sekolah yang ia harapkan tersebut. Dampak sistem ini begitu signifikan, karena tidak ada lagi sekolah favorit di beberapa daerah, alasan ini diperkuat sebab semua calon siswa kini bisa mendaftar ke sekolah impiannya tanpa takut akan kemampuan yang dimilikinya. Pada dasarnya mereka memiliki hak yang sama untuk bersekolah di tempat pendidikan impian. Pendidikan yang merata juga direalisasikan dengan program KIP (Kartu Indonesia Pintar) supaya semua pelajar bisa sekolah tanpa hambatan biaya.

Referensi :

https://kemenperin.go.id/artikel/11956/Industri-Kita-Dikuasai-Investor-Asing

https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/pendidikan-menurut-para-ahli

https://amp.kompas.com/nasional/read/2022/05/12/00150021/hak-warga-negara-untuk-mendapatkan-pendidikan 

.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun