KEBINEKAAN MODUL NUSANTARA KE 3 BEDAH FILM DOKUMENTER "AWAN DI ATAS TRUK" DAN "SINTAS BERLAYAR" DI GEDUNG FPSD
Pada tanggal 24 september sudah memasuki modul nusantara kebinekaan ke-3 dalam sebulan ini.Mahasiswa PMM 2 inbound UPI melaksanakan menonton film dokumenter dan fiksi bersama di gedung FPSD di lantai 4.Bedah film dokumenter ini berjudul awan di atas truk dan sintas berlayar.Sebelum memasuki area perfilman kami disungguhkan dengan foto karya mahasiswa angkatan 2019 foto yang paling saya suka yaitu yang background berwarna hitam putih.Dan film pun dimulai jam 15:30.Tapi sebelum dimulai di adakan sesi talk show terlebih dahulu bertanya seputar film dan foto hasil karya mereka.
Film dokumenter yang berjudul "Awan di Atas Truk"menceritakan tentang seorang bernama bapak awan yang profesi utamanya menjadi supir truk.Scene awal ditunjukkan bagaimana kehidupan pak.awan dengan istrinya menjalani pagi hari yang penuh dengan canda tawa seperti pasangan suami istri pada umumnya.Dan setelah itu pak awan pun pergi untuk melakukan pekerjaannya sebagai supir truk dia pun sepanjang jalan menceritakan pengalaman susah maupun senangnya selama menjadi supir truk.Dan dipertengahan cerita pak awan menceritakan bagaimana ia kehilangan anaknya yang meninggal karena sakit.Pak awan sangat menyesali tidak mengambulkan atau diam-diam memakan bakso bersama istrinya ketika anaknya sakit,karena permintaan anaknya saat itu adalah ingin memakan bakso karena pada saat itu dokter melarangnya mengkonsumsi makanan seperti itu untuk kesehatannya.Waktu pun tidak bisa kembali ataupun diputar penyeselan dan kesedihan pak awan pun sangat terlihat jelas saat menceritakan hal tersebut.Maka dari itu pak awan dan istrinya pun selalu bekerja keras untuk menghilangkan trauma mereka kehilangan anak semata wayanng mereka.
Makna dari film dokumenter awan di atas truk adalah jika ada hal buruk ataupun musibah yang sangat berat di dapatkan kita sebagai mahluk ciptaan tuhan harus tegar,kuat,dan tawakal karena tidak ada ujian yang didapat di atas batas kemampuan hambanya.Dan penyesalan pun selalu datang terlambat dan itu akan membekas di hati dan pikiran pak awan dan istrinya.
Film dokumenter kedua yaitu berjudul "Sintas Berlayar"yang menceritakan tentanng seorang nelayan penyandang disabilitas yang bernama pak Uus Usman yang tinggal disebuah desa yang bernama Batu Karas, Pangandaran.Pak uus ini bekerja sebagai nelayan,walaupum dengan keterbatasan kakinya pak uus tetap bekerja keras melakukan pekerjaaan yang dari dulu dia lakoni yaitu menjadi nelayan.Meskipun pak uus menggunakan kaki palsu karena peristiwa mengerikan, tapi dia tidak pantang menyerah untuk terus bekerja menafkahi istri dan anaknya.Dan istri pak uus pun menerima apa adanya suaminya walaupun dengan disabilitas yang terkadang istrinya pun khawatir dengan keadaan pak uus disaat pergi berlayar tapi istrinya selalu mendoakan yang terbaik untuk pak uus.Makna film yang dapat ambil adalah bagaimana pun kondisi pasangan kita harus menerima apa adanya karena bawasanya pernikahan adalah perjanjian sehidup semati dan seumur hidup dan saya sangat kagum dengan istri pak uus yang mau bersabar dengan kondisi suaminya.Dan pak uus pun dikenal dengan pekerja keras oleh warga sekitar walaupun penyandang disabiulitas.KEBINEKAAN MODUL NUSANTARA KE 4 BEDAH FILM DOKUMENTER "AWAN DI ATAS TRUK" DAN "SINTAS BERLAYAR" DI GEDUNG FPSD
Pada tanggal 24 september sudah memasuki modul nusantara kebinekaan ke-3 dalam sebulan ini.Mahasiswa PMM 2 inbound UPI melaksanakan menonton film dokumenter dan fiksi bersama di gedung FPSD di lantai 4.Bedah film dokumenter ini berjudul awan di atas truk dan sintas berlayar.Sebelum memasuki area perfilman kami disungguhkan dengan foto karya mahasiswa angkatan 2019 foto yang paling saya suka yaitu yang background berwarna hitam putih.Dan film pun dimulai jam 15:30.Tapi sebelum dimulai di adakan sesi talk show terlebih dahulu bertanya seputar film dan foto hasil karya mereka.
Film dokumenter yang berjudul "Awan di Atas Truk"menceritakan tentang seorang bernama bapak awan yang profesi utamanya menjadi supir truk.Scene awal ditunjukkan bagaimana kehidupan pak.awan dengan istrinya menjalani pagi hari yang penuh dengan canda tawa seperti pasangan suami istri pada umumnya.Dan setelah itu pak awan pun pergi untuk melakukan pekerjaannya sebagai supir truk dia pun sepanjang jalan menceritakan pengalaman susah maupun senangnya selama menjadi supir truk.Dan dipertengahan cerita pak awan menceritakan bagaimana ia kehilangan anaknya yang meninggal karena sakit.Pak awan sangat menyesali tidak mengambulkan atau diam-diam memakan bakso bersama istrinya ketika anaknya sakit,karena permintaan anaknya saat itu adalah ingin memakan bakso karena pada saat itu dokter melarangnya mengkonsumsi makanan seperti itu untuk kesehatannya.Waktu pun tidak bisa kembali ataupun diputar penyeselan dan kesedihan pak awan pun sangat terlihat jelas saat menceritakan hal tersebut.Maka dari itu pak awan dan istrinya pun selalu bekerja keras untuk menghilangkan trauma mereka kehilangan anak semata wayanng mereka.
Makna dari film dokumenter awan di atas truk adalah jika ada hal buruk ataupun musibah yang sangat berat di dapatkan kita sebagai mahluk ciptaan tuhan harus tegar,kuat,dan tawakal karena tidak ada ujian yang didapat di atas batas kemampuan hambanya.Dan penyesalan pun selalu datang terlambat dan itu akan membekas di hati dan pikiran pak awan dan istrinya.
Film dokumenter kedua yaitu berjudul "Sintas Berlayar"yang menceritakan tentanng seorang nelayan penyandang disabilitas yang bernama pak Uus Usman yang tinggal disebuah desa yang bernama Batu Karas, Pangandaran.Pak uus ini bekerja sebagai nelayan,walaupum dengan keterbatasan kakinya pak uus tetap bekerja keras melakukan pekerjaaan yang dari dulu dia lakoni yaitu menjadi nelayan.Meskipun pak uus menggunakan kaki palsu karena peristiwa mengerikan, tapi dia tidak pantang menyerah untuk terus bekerja menafkahi istri dan anaknya.Dan istri pak uus pun menerima apa adanya suaminya walaupun dengan disabilitas yang terkadang istrinya pun khawatir dengan keadaan pak uus disaat pergi berlayar tapi istrinya selalu mendoakan yang terbaik untuk pak uus.
Makna film yang dapat ambil adalah bagaimana pun kondisi pasangan kita harus menerima apa adanya karena bawasanya pernikahan adalah perjanjian sehidup semati dan seumur hidup dan saya sangat kagum dengan istri pak uus yang mau bersabar dengan kondisi suaminya.Dan pak uus pun dikenal dengan pekerja keras oleh warga sekitar walaupun penyandang disabilitas.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H