A. Pendahuluan
Mahasiswa memiliki peran penting sebagai agent of change dalam menghadapi masalah dalam kehidupan bermasyarakat. Mahasiswa dapat menjadi agen perubahan dalam pendidikan, pembangunan ekonomi, pemberdayaan sosial, pengabdian masyarakat, dan masih banyak lagi. Ada beberapa peran penting mahasiswa sebagai agen of change. Selain itu, mahasiswa juga dapat menjadi social control dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Peran mahasiswa sebagai agent of change dan social control adalah perubahan menuju ke arah yang lebih baik bagi diri sendiri, orang di sekitarnya, dan negara.
Peranan mahasiswa sebagai agen of change atau agen perubahan dapat berpengaruh terhadap tatanan kehidupan bangsa , dimana mahasiswa merupakan penerus bangsa untuk dapat maju dan berkembang ,mengingat mahasiswa merupakan elemen masyarakat yang diharapkan mempunyai idealisme yang tinggi bagi bangsa Indonesia, mahasiswa sebagai kaum terdidik mempunyai tugas untuk mengembangkan bangsa sebagai calon pemimpin masa depan yang diharapkan dapat membawa Indonesia untuk bergerak maju .
Sebagai kaum intelektual mahasiswa memiliki peranan yang sangat besar dalam mengubah tatanan sosial. Pernyataan yang berkembang sejauh ini adalah , bahwa mahasiswa merupakan agen perubahan di masa mendatang . Mahasiswa harus dapat menjadi generasi penerus bangsa yang mampu membawa perubahan positif di masyarakat. Upaya yang dapat kita lakukan sebagai mahasiswa adalah dengan memperluas wawasan kita dengan cara membaca buku dan berdiskusi. Meski tidak mudah, contoh nyata mahasiswa sebagai agen perubahan menunjukkan bahwa peran tersebut dapat diwujudkan. motivasi Mahasiswa bisa menjadi agen perubahan. Secara historis, mahasiswa Indonesia juga dapat melakukan perubahan besar. Contohnya bagaimana mahasiswa mengubah tatanan masyarakat saat ini dapat kita jadikan sebagai pelajaran dan motivasi.
B. Pembahasan
1. pentingnya mahasiswa sebagai agent of change
Dalam dunia yang dinamis dan saling terhubung saat ini, peran mahasiswa sebagai agen perubahan menjadi semakin penting. Istilah "agen perubahan" mengacu pada individu atau kelompok yang mengambil langkah proaktif untuk memulai transformasi positif dalam masyarakat. Siswa, khususnya, memiliki kombinasi unik antara energi, kreativitas, dan idealisme yang menjadikan mereka katalisator yang kuat bagi kemajuan sosial, ekonomi, dan politik. Esai ini bertujuan untuk mengeksplorasi pentingnya siswa sebagai agen perubahan, menyoroti potensi mereka untuk mendorong kemajuan yang bermakna dan berkelanjutan di berbagai bidang masyarakat.
Pertama dan terpenting, mahasiswa mewakili pemimpin masa depan, inovator, dan pemberi pengaruh di masyarakat. Saat mereka menjalani perjalanan akademis, mahasiswa dihadapkan pada beragam ide, budaya, dan isu-isu global, yang memperluas perspektif mereka dan menumbuhkan rasa empati dan tanggung jawab sosial yang mendalam. Menurut studi yang dilakukan oleh National Survey of Student Engagement (NSSE), keterlibatan siswa dalam pengabdian masyarakat dan kegiatan kemasyarakatan berkorelasi positif dengan pengembangan keterampilan berpikir kritis, kemampuan kepemimpinan, dan rasa tanggung jawab sipil yang kuat. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang aktif terlibat dalam organisasi dan pengabdian masyarakat lebih cenderung menjadi agen perubahan yang proaktif di komunitasnya dan sekitarnya.
Selain itu, era digital telah memberdayakan mahasiswa untuk memperkuat suara mereka dan memobilisasi gerakan sosial dengan cara yang belum pernah ada sebelumnya. Platform media sosial dan alat komunikasi digital telah memberikan siswa sarana untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu mendesak, mengorganisir demonstrasi dan protes, dan mengadvokasi perubahan kebijakan yang berarti. Misalnya, gerakan iklim global yang dipimpin oleh kaum muda, yang diprakarsai oleh aktivis seperti Greta Thunberg, telah menunjukkan dampak besar yang dapat ditimbulkan oleh mahasiswa dalam membentuk wacana publik dan mempengaruhi para pengambil keputusan untuk mengambil tindakan tegas terhadap isu-isu lingkungan.
Selain itu, mahasiswa memiliki perspektif segar dan kemauan untuk menantang status quo, menjadikan mereka berperan penting dalam mendorong inovasi dan perubahan positif. Dalam laporan yang diterbitkan oleh Forum Ekonomi Dunia, ditekankan bahwa generasi muda memiliki serangkaian keterampilan unik, termasuk kemahiran teknologi, pemikiran kreatif, dan kegemaran berkolaborasi, yang penting untuk mengatasi tantangan sosial yang kompleks dan mendorong pembangunan berkelanjutan. Dengan memanfaatkan kreativitas dan semangat kewirausahaan, siswa dapat memelopori solusi inovatif terhadap permasalahan global, seperti kemiskinan, kesenjangan, dan degradasi lingkungan.
Peran mahasiswa sebagai agen perubahan tidak bisa dilebih-lebihkan. Antusiasme, idealisme, dan kapasitas mereka dalam berinovasi menjadikan mereka sebagai pendorong kemajuan masyarakat. Sebagai pemimpin dan pemberi pengaruh di masa depan, pelajar mempunyai potensi untuk membentuk dunia yang lebih adil, berkelanjutan, dan inklusif. Dengan terlibat aktif dalam kegiatan kemasyarakatan, memanfaatkan platform digital untuk advokasi, dan menumbuhkan budaya inovasi, siswa dapat mewujudkan transformasi positif yang nyata dan bertahan lama di komunitas mereka dan dunia pada umumnya.
Seperti kata Nelson Mandela, "Pendidikan adalah senjata paling ampuh yang dapat Anda gunakan untuk mengubah dunia." Penting bagi kita untuk mengenali dan memupuk potensi siswa sebagai agen perubahan, karena mereka memegang kunci dalam membangun masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.
2. Isu Kewarganegaraan
Indonesia, sebagai negara yang majemuk dan multietnis, menghadapi berbagai tantangan terkait kewarganegaraan dan kebangsaan. Permasalahan seperti diskriminasi, ketimpangan akses terhadap sumber daya, dan kurangnya keterwakilan merupakan hal yang lazim terjadi di negara ini. Meskipun pemerintah memainkan peran penting dalam mengatasi tantangan-tantangan ini, pelajar Indonesia juga memiliki peran penting dalam berkontribusi terhadap penyelesaian masalah kewarganegaraan. Esai ini akan mengeksplorasi isu-isu utama kewarganegaraan di Indonesia dan bagaimana siswa dapat berkontribusi secara aktif untuk mengatasinya.
Salah satu masalah kewarganegaraan utama di Indonesia adalah diskriminasi terhadap kelompok minoritas, termasuk kelompok etnis dan agama minoritas. Menurut laporan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), diskriminasi berdasarkan keyakinan agama dan etnis masih menjadi kekhawatiran besar di negara ini (Komnas HAM, 2020). Pelajar Indonesia dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan kesadaran mengenai isu-isu ini dan mengadvokasi hak-hak kelompok minoritas. Dengan mengorganisir forum, kampanye, dan demonstrasi damai, pelajar dapat menarik perhatian terhadap penderitaan komunitas yang terpinggirkan dan mendorong kebijakan yang mendorong kesetaraan dan inklusi.
Selain itu, kesenjangan akses terhadap pendidikan dan peluang ekonomi juga merupakan masalah kewarganegaraan yang mendesak di Indonesia. Banyak daerah di Indonesia, terutama daerah pedesaan, yang masih kekurangan akses terhadap pendidikan berkualitas dan kesempatan kerja. Sebagai pemimpin dan profesional masa depan, siswa dapat terlibat dalam proyek pengembangan masyarakat, program pengajaran sukarela, dan inisiatif untuk memberdayakan masyarakat kurang mampu. Dengan memberikan dukungan pendidikan, pelatihan kejuruan, dan bimbingan, siswa dapat berkontribusi untuk menjembatani kesenjangan akses terhadap pendidikan dan sumber daya ekonomi.
Selain itu, kurangnya keterwakilan pemuda dalam pengambilan kebijakan dan pemerintahan merupakan masalah kewarganegaraan yang signifikan di Indonesia. Meskipun populasi kaum muda cukup besar, suara kaum muda seringkali terpinggirkan dalam proses pengambilan keputusan politik. Pelajar Indonesia dapat secara aktif terlibat dalam organisasi kemahasiswaan, kelompok advokasi, dan gerakan akar rumput untuk memperkuat suara generasi muda. Dengan berpartisipasi dalam diskusi, mengusulkan rekomendasi kebijakan, dan mencalonkan diri untuk posisi pemerintahan mahasiswa, mahasiswa dapat menunjukkan kapasitas mereka untuk berkontribusi terhadap pemerintahan yang inklusif dan partisipatif.
Penting juga untuk mengatasi masalah kewarganegaraan lingkungan hidup di Indonesia. Negara ini menghadapi tantangan lingkungan seperti penggundulan hutan, polusi udara dan air, serta dampak perubahan iklim. Pelajar Indonesia dapat terlibat dalam inisiatif pelestarian lingkungan, kampanye kesadaran, dan proyek pembangunan berkelanjutan. Dengan mempromosikan praktik ramah lingkungan, mengadvokasi kebijakan lingkungan, dan berpartisipasi dalam upaya konservasi, mahasiswa dapat berkontribusi dalam melestarikan sumber daya alam Indonesia untuk generasi mendatang.
C. Kesimpulan
Pelajar Indonesia mempunyai peran penting dalam mengatasi permasalahan kewarganegaraan di Indonesia. Dengan mengadvokasi hak-hak minoritas, mendorong kesetaraan akses terhadap pendidikan dan peluang ekonomi, memperkuat suara pemuda dalam pemerintahan, dan terlibat dalam pelestarian lingkungan, siswa dapat berkontribusi untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan. Melalui aktivisme, kepemimpinan, dan keterlibatan masyarakat, mahasiswa dapat mendorong perubahan positif dan berkontribusi terhadap kemajuan hak dan tanggung jawab kewarganegaraan di Indonesia.
Kontribusi kita sebagai mahasiswa agent of change dalam menanggapi isu kewarganegaraan dimasyarakat dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti menjadi agen perubahan yang aktif dalam menciptakan inovasi dan solusi baru dalam dunia digitalisasi yang terus berkembang untuk menuju ke arah yang lebih baik Oleh karena itu, mahasiswa memegang peranan penting sebagai agent of change untuk memberikan perubahan positif di dalam masyarakat sehingga tatanan kehidupan di masyarakat sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat dan sesuai dengan nilai-nilai di dalam Pancasila. Mahasiswa sebagai agen of change mempunyai artian bahwa mahasiswa mempunyai peran penting dalam sebuah perubahan menuju Indonesia yang lebih baik.Hal-hal yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai bentuk kontribusi juga harus diikuti dengan kemauan dan upaya dari masyarakat untuk menjadikan nilai-nilai Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
D. Saran
Diharapkan setelah membaca esai ini dapat Mendorong mahasiswa untuk aktif berperan dalam perubahan sosial melalui partisipasi dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan, seperti program-program pengabdian masyarakat, aksi sosial, atau advokasi isu-isu penting dalam masyarakat. Serta dapat menggalakkan mahasiswa untuk menjadi agen perubahan melalui inovasi dan kreativitas, baik dalam ranah akademis maupun di luar kampus, dengan memanfaatkan potensi dan keunggulan yang dimiliki untuk memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Komnas HAM. (2020). Annual Report 2020. National Commission on Human Rights, Indonesia.
Utami, S. G. A., & Najicha, F. U. (2022). Kontribusi mahasiswa sebagai agent of change dalam penerapan nilai-nilai Pancasila pada kehidupan bermasyarakat. De Cive: Jurnal Penelitian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 2(3), 96-101.
Jannah, F., & Sulianti, A. (2021). Perspektif mahasiswa sebagai agen of change melalui pendidikan kewarganegaraan. ASANKA: Journal of Social Science And Education, 2(2), 181-193.
Alvira, S., Furnamasari, Y. F., & Dewi, D. A. (2021). Pentingnya Pendidikan Kewarganegaraan bagi Generasi Muda sebagai Agent of Change. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(3), 9201-9207.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H