Mohon tunggu...
Karina  Najla Hanifa
Karina Najla Hanifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Telkom - Jurusan Ilmu Komunikasi

Menonton, menulis, membaca - anything dengan genre horror

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Sejarah Keanekaragaman Fosil Moluska di Wilayah Bandung

10 November 2023   20:51 Diperbarui: 13 November 2023   10:32 1319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

7. Fosil Bunga Karang (Parahigginsia Sp)

Famili   : Desmoxyidae

Class    : Demospongia

Ditemukan di Ciamis

Fosil Moluska pada Museum Sri Baduga (dokumentasi pribadi)
Fosil Moluska pada Museum Sri Baduga (dokumentasi pribadi)

Penelitian Fosil Moluska Cilanang Beds

Selain pada Museum Sri Baduga, fosil-fosil Moluska juga banyak ditemukan di Cilanang, daerah Cijenuk, Kabupaten Bandung Barat. Cilanang Beds merupakan sebutan yang diperkenalkan oleh Oostingh dalam van Bemmelen pada 1949 sebagai suatu lapisan sedimen yang kaya akan fosil Moluska. Sejarah penelitian dari tempat ini bermula lebih dari 150 tahun yang lalu pada abad ke 19.

 Kala itu seorang naturalis berkebangsaan Jerman, Franz Junghuhn, tengah melakukan perjalanan dan melaporkan kondisi Geologi dari daerah-daarah Jawa yang di kunjunginya dalam buku setebal 2 ribu halaman. Terinpirasi dari penemuan Junghuhn, ekspedisi sains yang di danai Kerajaan Austria pun dilakukan dan dilanjutkan dengan berbagai penelitian oleh Geolog dan Paleontolog lainnya yang turut mempublikasikan laporan dari fosil-fosil yang berhasil dikumpulkan.


Fosil Moluska Untuk Masa Kini

Seperti yang sudah kita ketahui, wilayah Bandung merupakan wilayah yang penuh akan budaya dan sejarah dari masa lampau. Keanekaragaman fosil lokal ini sudah sepatutnya kita gunakan sebagai potensi yang dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang wilayah Bandung itu sendiri. Melalui adanya fosil Moluska ini kita belajar untuk menghargai kekayaan hayati lokal yang tidak kalah menarik dari fosil-fosil negara lain, hal ini saling berhubungan dengan upaya konservasi yang sering kita lakukan pada spesies-spesies dan ekosistem saat ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun