Pentingnya Penemuan Fosil Bagi Perkembangan GeologiÂ
Bagi seorang peneliti, penemuan fosil Moluska merupakan sumber informasi yang sangat berharga. Penemuan fosil yang sudah dilaporkan biasanya akan dibaca dan ditelusuri jejaknya, agar kemudian suatu ekspedisi bisa dilakukan untuk mengumpulkan spesimen-spesimen dan menjawab berbagai pertanyaan tentang bentuk-bentuk kehidupan pada masa purba serta lingkungannya dalam skala waktu geologi. Inilah alasan mengapa penemuan fosil sangatlah penting bagi ilmu pengetahuan dan memahami perkembangan Geologi suatu wilayah.
Filum Moluska
Moluska merupakan anggota kelompok hewan invertebrata berdaging tipis dan lunak. Kata Moluska atau "mollusk" dalam Bahasa Inggrisnya, berasal dari Bahasa Latin yaitu "molluscus" yang berarti bercangkang tipis. Istilah tersebut pertama kali digunakan oleh Cuvier pada tahun 1798 untuk mendeskripsikan hewan yang memiliki cangkang tipis seperti sotong, siput, dan cumi-cumi. Karena keanekaragaman dari bentuk, filum Moluska dianggap sebagai filum laut terbesar yang mencakup sekitar 23% dari seluruh organisme laut. Filum Moluska juga dianggap sebagai salah satu kelompok invertebrata yang paling mencolok. Catatan fosil menunjukan, keanekaragaman spesies fauna Moluska berjumlah 20.000 -- 30.000.Â
Dengan kelas-kelas sebagai berikut; Gastropoda (siput-siput), Bivalvia atau Palecypoda (kerang-kerang), Cephalopoda (sotong, gurita), Polyplacophora (kiton), Scaphopoda (dentalium), Monoplacophora (univalves), dan Aplacophora. Secara fisiologis, anggota tubuh Moluska dapat diidentifikasi menjadi 3 bagian, terdiri dari; kepala, massa visceral, dan kaki. Dimana anggota filum ini dapat hidup baik di laut, air payau, air tawar, dan di darat.
Fosil Moluska Museum Sri Baduga
Terdapat beberapa koleksi fosil Moluska yang terpajang rapi di salah satu etalase ruangan Museum Sri Baduga di Kota Bandung. Menurut sejarah yang sudah di jelaskan di atas, wilayah Bandung dahulunya merupakan sebuah danau purba. Dimana terbentuknya danau purba ini dipicu oleh letusan Gunung Sunda Purba yang mengakibatkan penurunan sedimen tanah dan penutupan aliran sungai Citarum Purba. Setelah mengeringnya danau purba ini ditemukanlah fosil dari beberapa hewan yang diambil dari berbagai daerah di Jawa Barat, beberapa diantaranya adalah fosil-fosil Moluska sebagai berikut;
1. Fosil Keong (Melongena Gigas)
Famili  : Fusidae
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!