Mohon tunggu...
Karina  Najla Hanifa
Karina Najla Hanifa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Telkom - Jurusan Ilmu Komunikasi

Menonton, menulis, membaca - anything dengan genre horror

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Sejarah Keanekaragaman Fosil Moluska di Wilayah Bandung

10 November 2023   20:51 Diperbarui: 13 November 2023   10:32 1319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Danau Bandung Purba (Quora)

Pentingnya Penemuan Fosil Bagi Perkembangan Geologi 

Bagi seorang peneliti, penemuan fosil Moluska merupakan sumber informasi yang sangat berharga. Penemuan fosil yang sudah dilaporkan biasanya akan dibaca dan ditelusuri jejaknya, agar kemudian suatu ekspedisi bisa dilakukan untuk mengumpulkan spesimen-spesimen dan menjawab berbagai pertanyaan tentang bentuk-bentuk kehidupan pada masa purba serta lingkungannya dalam skala waktu geologi. Inilah alasan mengapa penemuan fosil sangatlah penting bagi ilmu pengetahuan dan memahami perkembangan Geologi suatu wilayah.

Sketsa fosil Moluska Martin Martin dalam buku Die Tertiarschichten auf Java 1879 (Pengagum Alam Raya)
Sketsa fosil Moluska Martin Martin dalam buku Die Tertiarschichten auf Java 1879 (Pengagum Alam Raya)

Filum Moluska

Moluska merupakan anggota kelompok hewan invertebrata berdaging tipis dan lunak. Kata Moluska atau "mollusk" dalam Bahasa Inggrisnya, berasal dari Bahasa Latin yaitu "molluscus" yang berarti bercangkang tipis. Istilah tersebut pertama kali digunakan oleh Cuvier pada tahun 1798 untuk mendeskripsikan hewan yang memiliki cangkang tipis seperti sotong, siput, dan cumi-cumi. Karena keanekaragaman dari bentuk, filum Moluska dianggap sebagai filum laut terbesar yang mencakup sekitar 23% dari seluruh organisme laut. Filum Moluska juga dianggap sebagai salah satu kelompok invertebrata yang paling mencolok. Catatan fosil menunjukan, keanekaragaman spesies fauna Moluska berjumlah 20.000 -- 30.000. 

Dengan kelas-kelas sebagai berikut; Gastropoda (siput-siput), Bivalvia atau Palecypoda (kerang-kerang), Cephalopoda (sotong, gurita), Polyplacophora (kiton), Scaphopoda (dentalium), Monoplacophora (univalves), dan Aplacophora. Secara fisiologis, anggota tubuh Moluska dapat diidentifikasi menjadi 3 bagian, terdiri dari; kepala, massa visceral, dan kaki. Dimana anggota filum ini dapat hidup baik di laut, air payau, air tawar, dan di darat.

Struktur tubuh Moluska (Edubio.info)
Struktur tubuh Moluska (Edubio.info)

Fosil Moluska Museum Sri Baduga

Terdapat beberapa koleksi fosil Moluska yang terpajang rapi di salah satu etalase ruangan Museum Sri Baduga di Kota Bandung. Menurut sejarah yang sudah di jelaskan di atas, wilayah Bandung dahulunya merupakan sebuah danau purba. Dimana terbentuknya danau purba ini dipicu oleh letusan Gunung Sunda Purba yang mengakibatkan penurunan sedimen tanah dan penutupan aliran sungai Citarum Purba. Setelah mengeringnya danau purba ini ditemukanlah fosil dari beberapa hewan yang diambil dari berbagai daerah di Jawa Barat, beberapa diantaranya adalah fosil-fosil Moluska sebagai berikut;

1. Fosil Keong (Melongena Gigas)

Famili   : Fusidae

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun