Mohon tunggu...
Karim Noer
Karim Noer Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Pelajar Sepanjang Masa

Semua tempat adalah kelas, dan semua orang adalah guru

Selanjutnya

Tutup

Bola

Tragedi Kanjuruhan dan Komitmen Pembenahan Sepak Bola Indonesia

18 Desember 2022   16:25 Diperbarui: 18 Desember 2022   16:48 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: victorynews.id

Peristiwa mengenaskan yang menyayat hati tengah menimpa dunia sepak bola tanah air. 1 Oktober 2022 menjadi tanggal tidak terlupakan bagi para penggemar sepak bola Indonesia. Ratusan orang melayang dengan sia-sia di saat menonton tim kesayangannya berlaga. Kejadian naas  dunia sepak bola ini, menempati urutan kedua setelah petaka Estadio Nacional di Lima, Peru, 58 tahun yang lalu.

Olahraga yang satu ini memang mampu menyihir banyak orang dan menimbulkan pengalaman bersama di dalam stadion. Permainan yang apik dan gol-gol yang disarangkan, membuat para penonton merasakan kebahagiaan dan kesedihan secara berjamaah. Sehingga jika tidak dikelola dengan baik akan menjadi momok yang mengerikan, seperti yang sudah terlewatkan di dalam negeri maupun di belahan dunia lain.

Komitmen yang Kuat

Tragedi mengerikan yang menimpa dunia sepak bola tentu telah membuat mata banyak orang terbuka. Dan perlu aturan-aturan yang harus ditaati bersama demi kenyamanan dan keamanan para suporter dan juga pemain. Hal tersebut tentu juga disadari oleh federasi sepak bola dunia.

Mengacu pada Pasal 19 FIFA tentang Stadium Safety and Security Regulation: No firearms or "crowd control gas" shall be carried or used,". Jelas dalam pasal tersebut penggunaan gas air mata dan senjata api dilarang untuk mengamankan massa di dalam stadion.

PSSI yang telah menjadi anggota FIFA sejak tanggal 1 November 1952 pada saat kongres FIFA di Helsinki ini, tentu tidak asing lagi dengan peraturan seperti yang disebutkan di atas. Hanya saja, ke depan diperlukan komitmen yang kuat untuk menjalankannya.

Dengan kata lain, pasal seperti di atas tentu tidak datang dari langit. Melainkan, FIFA telah belajar dari berbagai tragedi yang mengenaskan pada dunia sepak bola di berbagai belahan dunia. Dengan harapan tidak ada lagi pengulangan tragedi kemanuasian yang sama pada olarga tersebut.

pada sisi lain, yang tidak kalah pentingnya juga keberadaan stadion kita saat ini. Apakah memang stadion-stadion sepak bola yang digunakan berdasarkan standar FIFA, dan berapa jumlahnya di seluruh Indonesia. tentu  ini menjadi pekerjaan PSSI ke depan untuk mengupayakan membangun stadion seperti yang direkomendasikan federasi sepak bola dunia.

Mengutip era.id perihal rekomendasi dan persyaratan teknis stadion sepak bola  menurut FIFA. Terdapat 10 poin penting yang harus diperhatikan.

1.   Area di sekitar stadion harus dibatas, Misalnya tembok atau pagar harus dipasang di sekitar stadion. Ketinggian pagar ini setidaknya harus 2,5 meter, sehingga dapat mencegah orang masuk, melompat dan memanjat dinding ini.

2.   Pintu masuk dan keluar stadion harus dirancang untuk memungkinkan orang bergerak dengan mudah.

3.   Pintu masuk dan pintu keluar stadion harus dibuka dan ditutup dengan mudah.

4.   Pintu harus tahan terhadap tekanan kelompok yang ramai.

5.   Pintu harus memiliki kunci tahan api.

6.   Orang yang masuk harus digeledah di semua titik masuk dan benda asing harus dicegah memasuki stadion.

7.   Pintu putar dan titik kontrol harus tahan terhadap tekanan dari orang.

8.   Dalam keadaan darurat, harus ada beberapa gerbang khusus yang harus ada di dalam stadion.

9.   Harus ada pintu keluar darurat alternatif untuk penonton.

10.   Pintu keluar darurat harus cukup besar dan harus ada staf permanen di awal pintu. Pintu-pintu ini harus cukup lebar. Pintu keluar ini harus memiliki warna yang berbeda dari pintu lainnya sehingga orang dapat dengan mudah membedakannya dalam keadaan darurat.

Tentu tujuannya adalah untuk memastikan kenyamanan dan keamanan baik pemain dan juga penonton saat pertandingan diselenggarakan. Pada titik inilah PSSI sebagai asosiasi yang bertanggung jawab terhadap sepak bola tanah air dipertanyakan eksistensinya. Jangan sampai penerapan peraturan yang ada dilakukan secara parsial. Jika hal tersebut masih terus tidak dilaksanakan, maka jangan berharap sepak bola kita akan menuai hasil yang baik.

Dengan kata lain, momentum KLB yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini, harus menjadi titik balik sepak bola Indonesia. Sehingga kita tidak lagi mengulang kesalahan yang sama di masa yang akan datang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun