Mohon tunggu...
Karim Noer
Karim Noer Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Pelajar Sepanjang Masa

Semua tempat adalah kelas, dan semua orang adalah guru

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Menanti Auman (Timnas Indonesia) Macan Asia

11 Desember 2022   12:21 Diperbarui: 11 Desember 2022   12:33 1026
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepak bola Indonesia pernah memiliki kejayaan yang sangat membanggakan. Tim Nasional Indonesia (Timnas) menjadi salah satu tim yang sangat ditakuti oleh negara-negara Asia lainnya. Timnas kita memiliki julukan Macan Asia.

Bagi generasi 90-an julukan Macan Asia tidak asing di telinga kita. Timnas Indonesia benar-benar menjadi tim yang diperhitungkan. Tidak lain karena kemampuannya sebagai salah satu tim kesebelasan yang mumpuni.        

Walaupun tidak ada yang pasti kapan julukan itu disematkan dan siapa yang memberikannya. Akan tetapi jika merujuk pada momen awal kemunculannya, julukan sebagai Macan Asia itu mulai hadir pada ajang Asian Games 1954 yang berlangsung di Manila, Filipina.

Ajang Asian Games 1954 menjadi momen sejarah tersendiri kala itu. Dan juga menjadi ajang pembuktian bagi negara-negara di Asia yang baru merdeka. Bahkan pada saat itu ajang tersebut dapat dibilang turnamen yang paling tinggi dibanding dengan kompetisi lain seperti Piala Asia.

Hasilnya Indonesia berhasil mengalahkan juara bertahan, negara China 3-0, dan juga mempecundangi Japan dengan Skor 5-3 di fase grup. Dan akhirnya Timnas Indonesia masuk semifinal, walau pun pada akhirnya kalah dengan China dengan skor 2-4.

Mimpi Mengulangi Kejayaan Macan Asia

Potensi untuk menjadikan sepak bola Indonesia dapat berbicara banyak baik di tingkat Asia bahkan dunia bukan tidak mungkin. Negara yang memiliki jumlah penduduk sebesar 275,77 juta jiwa ini punya modal besar. Ditambah lagi, Indonesia memiliki pengalaman yang mumpuni dalam dunia sepak Bola.

Terlepas dari sejarah di atas tentu ada hal-hal kecil yang butuh perhatian serius demi masa depan sepak bola. Tentunya hal ini butuh dukungan dari berbagai pihak, seperti PSSI, Suporter, Pemerintah dan semua yang terkait.

Hal kecil yang dimaksud oleh penulis yakni perbaikan liga domestik. Mungkin sudah banyak yang menyinggung bagaimana langkah-langkah memperkuat liga dalam negeri kita saat ini. Tentunya pendapat itu datang dari harapan besar dan juga perhatian dari masyarakat terhadap dunia olahraga.

Liga domestik yang sering disorot sebut saja Liga 1, Liga 2 dan Liga 3. Penulis sependapat jika liga-liga yang disebutkan terakhir ini diperbaiki, sehingga bukan tidak mungkin Indonesia bisa merajai sepak bola di kancah Asia. Dan pada akhirnya dapat berbicara banyak di tingkat dunia, menyusul negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan dan Arab Saudi.

Selain peningkatan kualitas liga utama baik kasta kedua dan tiga. PSSI juga harus sudah mulai melangkah lebih jauh lagi dengan membuat kompetisi liga junior. Sejauh ini kejuaraan liga junior seolah sebagai pelengkap penderita saja.

Langkah awal untuk memajukan kompetisi liga junior memang sudah dimulai, yakni pada 2008/2009 yang lalu. Sehingga ke depan perlu untuk lebih menggalakkan lagi liga yang satu ini. Dengan kata lain, untuk membangun liga utama yang baik perlu dasar yang kuat pula.

Hal di atas dapat ditempa dengan cara memberikan ruang yang luas untuk bekembang bagi talenta-talenta muda. Sehingga, mental, profesionalitas dan semangat bertanding memang sudah diasah di tingkat junior. Sehingga ketiga sudah berlaga di tingkat junior, budaya itu sudah mapan.

Terobosan ini perlu dilakukan ke depan, khususnya bagi PSSI sebagai penanggung jawab sepak bola seluruh Indonesia untuk mewujudkannya. Sehingga julukan Macan Asia bagi sepak bola Indonesia itu pantas kembali disematkan bagi Timnas kita. Sebab untuk membangun Timnas Indonesia yang handal, perlu pula membangun liga domestik secara berkesinambungan sampai ke tingkat junior.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun