Para pemilik suara di PSSI sudah semestinya memilih orang yang pantas, yakni sosok yang memiliki kapabilitas dan pengalaman di dunia sepak bola. Hal ini penting digarisbawahi, mengingat ketua PSSI yang akan datang dituntut fokus untuk perbenahan, baik di internal maupun sepak bola Indonesia secara menyeluruh.
Setelah PSSI dikelola dengan profesional dan berjalan maksimal, secara tidak langsung akan berdampak positif pada aspek lain. Sebut saja persoalan liga dalam negeri yang membutuhkan penanganan serius. Sehingga apabila liga domestik sudah berjalan baik dan bahkan menjadi salah satu liga ternama di Asia, maka akan berdampak pula terhadap kemampuan klub-klub yang tersebar di berbagai daerah.
Dari sinilah dua variabel di atas dapat terpenuhi. Keberadaan liga yang baik, atau bahkan masuk menjadi salah satu liga top Asia, akan memberikan keuntungan tersendiri. Pertama, klub-klub di tanah air semakin kompetitif. Sehingga pada akhirnya akan lahir klub-klub yang tembus sampai final Liga Champion Asia. Hal ini bukan tidak mungkin jika melihat sejarah sepak bola Arab Saudi, Jepang dan Korea Selatan.
Tiga negara yang disebutkan ini memiliki plan jangka panjang dalam dunia sepak bolanya. Bahkan Jepang memiliki ambisi untuk menjadi juara dunia pada 2050. Ini menandakan bahwa proses untuk tampil di piala dunia tidak instan dan butuh perencanaan yang baik.
Kedua, keberadaan liga yang baik, nantinya juga akan memberikan peluang besar bagi sosok-sosok yang memiliki skill yang mumpuni untuk merumput di daratan Eropa. Oleh karena itu tidak menutup kemungkinan ada nama anak Indonesia yang yang merumput di  Liverpool F.C.  atau klub-klub besar lainnya.
Sehingga di masa depan terdapat sederet nama-nama pemain Indonesia yang bermain di liga-liga besar seperti Inggris , Spanyol, Italia dan Portugal. Tentu ini membutuhkan kerja keras dan keseriusan dari berbagai pihak. Dan padah akhirnya harapan Timnas Indonesia masuk piala dunia menjadi kenyataan.