Mohon tunggu...
nur karimatul
nur karimatul Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

Hiduplah dengan bahagia tapi jangan lupa bahwa kita ada allah ta'ala

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kesetaraan Gender, Perempuan Juga Bisa Sama dengan Laki-laki

8 Maret 2020   23:17 Diperbarui: 8 Maret 2020   23:12 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gender merupakan gejala sosial yang dapat diartikan sebagai pembagian peran manusia berdasarkan jenis kelamin (laki-laki dan perempuan). Gender adalah istilah yang mempunyai konotasi psikologi dan kultural, bukan berkonotasi biologis. Laki-laki (male) dan perempuan (female) adalah istilah untuk sex (jenis kelamin), sedangkan maskulin dan feminim adalah istilah untuk gender.
Istilah gender dalam agama islam baru diperbincangkan secara mendalam pada beberapa dekade terakhir. Namun, bukan berarti islam tidak memiliki konsep mengenai gender, islam mempunyai konsep yang sangat tinggi dalam mempratekkan kesetaraan gender, yaitu Nabi Muhammad SAW beserta sahabat-sahabatnya, mereka telah memberikan kaidah-kaidah yang agung ketika para kaum lain yang masih merendahkan derajat kaum perempuan.
Gender adalah hubungan sosial yang membedakan kedudukan, peran laki-laki dan perempuan dalam kehidupan bermasyarakat. Contoh: dalam keluarga, perempuan mengurus rumah, memasak, menyapu dan lain-lain, sedangkan laki-laki mencari nafkah atau bekerja, padahal oleh keduannya bisa dilakukan. Dalam bukti psikologis kehidupan sehari-hari kita mengetahui bahwa laki-laki lebih agresif, sedangkan perempuan emosional dan afektif. Perbedaan ini kadang dialami oleh orang dewasa. Tetapi, persoalan ini Apakah bersifat alamiah? Pendapat tersebut dirasa kurang tepat karena orang dewasa sudah banyak bersosialisasi yang dapat mempengaruhi perkembangan dari biologisnya. Laki-laki dan perempuan memilki keistimewaan dan kualitas masing-masing salah satunya bisa melebihi satu sama lain, laki-laki bisa melibihi perempuan dan begitipun sebaliknya. Dalam keistimewaan dan kualitas pribadi yang dimiliki oleh laki-laki dan perempuan secara seimbang berdasarkan usahanya adalah aspek kemahiran(ulul al-albab).  
Membincangkan konsep kesetaraan gender dalam agama islam, kembali lagi kepada informasi-informasi yang lebih lengkapnya yaitu didalam Al-Qu'an dan Hadis tentang konsep laki-laki dan perempuan dalam arti biologis sebagai manusia (physical genital) dan konsep laki-laki dan perempuan dalam arti sosiologi atau budaya (cultural genital).
Allah menciptakan segala sesuatu dengan kodrat sebagaimana dalam frman Allah:  
[:49]
   "sesungguhnya segala sesuatu kami ciptakan dengan qadar" (QS. Al-Qamar[54]:49).
Membicarakan soal qadar pasti tidak jauh dari ketentuan Allah atau sifat-sifat yang ditetapkan Allah swt dalam menciptakan segala sesuatu. Qadar inilah yang dimaksud kodrat.
Laki-laki dan Perempuan Sama di Hadapan Allah swt
Islam mengajarkan bahwa semua manusia itu sama dan setara di hadapan Allah swt, kecuali keimana dan ketaqwaan  mereka. Prisip kesetaraan manusia, laki-laki dan perempuan di hadapan Allah swt adalah sama-sama berhak atas pahala dn ampunan yang disediakan oleh Allah swt.
Laki-laki dan Permpuan dalam Ruah Tangga
Ayat yang dijadika rujukan sebagai konsep hubungan laki-laki dan perempuan sebagai seami-istri adalah firman Allah swt:
(:34)
"para laki-laki (al-rijal) adalah qawammun (pemimpin) para perempuan (al-Nisa)"    (QS. Al-Nisa'[4]: 34)
Secara etimologi kata qawwam menurut Ibn Manzhur adalah al muhafazhah (menjaga) dan al-ishlah (berlaku baik), sedangkan Hans Wehr memaknai dengan custodian (penjaga, pemelihara), keeper (pengawas, penjaga dan pemelihara) caretaker (pengurus, penjaga, dan pengemban tanggung jawab), guardian (pelindung) dan lain-lain.
Laki-laki dan Perempuann dalam Kehidupan Sosial dan Politik
Pada prinsipnya laki-laki dan perempuan sama dalam kehidupan sosial dan politik untuk menciptakan masyarakat yang aman dan ideal yang dicita-citakan Islam. Dalam kehidupan sosial dan politik, laki-laki dan perempuan sama-sama punya tanggung jawab dan kewajiban untuk salin tolong menolong, bahu membahu untuk melakukan dakwah, menunaikan zakat dilandasi dengan ketatan kepada Allah swt dan Rasul-Nya. Quraish Shihab melebarkan makna amar makruf dan nahi munkar kepada semua perbaikan kehidupan, termasuk memberikan nasehat atau kritik kepada penguasa,oleh karena itu setiap lelaki dan perempuan Muslim hendaknya mengikuti perkembangan masyarakat dan bangsanya agar bisa memberikan nasehat, kritkan dan usulan program demi kebaikan dan kesejahteraan masyarakat dan bangsanya.
Laki-laki dan perempuan memiliki kodrat sendiri-sendiri dan karakteristik-karakteristik yang berbeda, dimana laki-laki tidak boleh memakai atau melakukan karakteristik yang dianugrahkan kepada perempuan begitupun sebaliknya dan itulah yang dinamakan kodrat. Perempuan memiliki kodrat diantaranya:
Menstruasi
Hanya perempuan yang mengalami menstruasi ini, rata-rta seorang perempuan mengalami menstruasi pada umur 12 tahun, tetapi ada pula sebelum diumur 12 tahun mungkin saja sudah mengalami menstruasi, tergantung bagaimana lingkungan anak perempuan tersebut.
Mengandung
Sama dengan menstruasi mengandung juga hanya dialami oleh seorang perempuan. Mengandung janin bayi diperutnya sampai 9 bulan 10 hari lamanya.
Melahirkan dan menyusui
Sama dengan hal 2 tadi melahirkan dan menyusui juga hanya bisa dilakukan perempuan. Melahirkan yaitu di mana janin yang sudah 9 bulan didalam perut sudah keluar dan disinilah kesakitan yang luar biasa. Seorang ibu dalam masa melahirkan ini adalah yang paling menegangkan kenpa begitu karena dalam melahirkan dipertaruhkan antara hidup dan mati, bisa terjadi sang ibu yang tidak kuat atau hanya sang bayi yang selamat. Tetapi dalam zaman modern ini melahirkan normal sudah jarang terjadi yang paling sering melakukan lahiran caecar atau disebut operasi caecar.
Kekuasaan tuhan (kodrat) yang diberikan untuk perempuan sangatlah melelahkan, berat, dan cukup menyita waktu luangnya mereka, sehingga berdampak pada fisik perempuan yang menjadi lemah dan semakin lemah tetapi mereka sangatlah hebat bisa melakukan semua itu.
Asal perempuan yang kita ketahui dan kita pahami oleh umat islam adalah "tulang rusuk", menurut Al-Qur'an Nabi Adam dan Ibu Hawa ada dari jenis yang sama. Ibu Hawa di ambil dari tulang rusuk Nabi Adam. Menurut pendapat Ainul Yaqin menegasakan bahwa asal kejadian dari perempuan dapat dibagi menjadi 3: pertama, frasa minhai zaujaha dan lafat dil'in a'waj secara hakiki sebagai tulang rusuk dari Nabi Adam yang sesungguhnya. Pendapat ini menukil sebuah riwayat bahwa ketika Nabi Adam sedang tertidur karena kelelahan, Allah mengambil satu tulang rusuk kirinya dan menciptakanya sebagai Ibu Hawa. Kedua, frasa tersebut dipahami secara majazi (metaforis). Tipe ke-tiga lafaz dil'in awaj sebagai tempat produksi sel darah merah sebagai cikal bakal bakal manusia baik laki-laki maupun perempuan.
Berbicara tentang pekerjaan pasti semua orang akan berfikir pekerjaan pasti akan dilakukan oleh seorang laki-laki dan jarang dilakukan perempuan. Dalam masyarakat industri terdapat terdapat perubahan kenaikan partisipasi perempuan dalam pasaran tenaga kerja, mereka menuntut kesetaraan dengan laki-laki. Jika kita lihat di negara-negara maju (negara-negara industri) perempuan bekerja di sektor publik menurut mereke sudah biasa dan bahkan sudah menjadi tuntutan. Berbanding dengan negara-negara yang msih berkembang khususnya di negara Indonesia masih pemogokan-pemogokan buruh dan juga dapat disaksikan betapa banyak perempuan yang mengadu nasib di pasaran tenaga kerja. Berkaitan dengan sudah benyaknya perempuan yang bekerja dapat dikatakan imaji masyarakat sudah berubah. Jika dahulu perempuan dilarang untuk bekerja diluar rumah, sekarang mereka justru didorong untuk bekerja.  
Level pekerjaan dalam lingkungan perempuan sesungguhnya masih dapat dipersoalkan mengingat dari sektor yang lain. Misalnya: Buruh bangunan, pekerjaan buruh bangunan ini hanya laki-laki yang mendominasi. Jika pekerjaan yang bersifat enteng ayau ringan dan tidak memerlukan tenaga fisik maka, yang mendominasi pekerjaan ini adalah perempuan. Dan jika pekerjaan tersebut bersifat keras dan membutuhkan tenaga fisik maka, pekerjaan ini yang mendominasi adalah laki-laki. Dari pengalaman sehari-hari dapat disaksikan bahwa sebagian kecil perempuan yang bisa keluar dari pekerjaan "kerah pink" dan memasuki dunia prefesional, seperti dokter, pengacara, hakim, atau dosen. Pekerjaan yang mereka raih tersebut tidaklah mudah dihadapi oleh perempuan dan tidak bisa dengan mudah begitu saja dipromosikan ke lavel yang lebih tiggi. Posisi yang berada dipuncak hampir selalu diduduki oleh laki-laki. Singkatnya pekerjaan-pekerjaan yang didominasi oleh perempuan menghasilkan pendapat yang sedikit. Jika seorang sekretaris adalah laki-laki dibayar sama dengan sekretaris yang perempuan, ketika kebanyakan pekerjaan sekretaris adalah perempuan.
Maksud dan tujuan menciptakan manusia di muka bumi selain untuk sebagai hamba yang tunduk dan mengabdi kepada Allah swt, dan serta menjadi khalifah di muka bumi (QS. Al-An'am[6]: 165). Kata khalifah tidak bermaksud merujuk kepada kelompok etnis ataupun jenis kelamin laki-laki dan perempuan mempunyai fungsi yang sama sebagai khalifah yang akan mempertanggungjawabkan tugas-tugasnya di muka bumi sebagai halnya mereka bertanggung jawabkan semua kelakuannya di muka bumi sebagai hamba Allah. Contoh hadis yang berkaitan dengan keadilan dan kesetaraan gender diriwayatkan oleh Abu Hurayroh, Nabi bersabda "jika seorang suami mengajak istri ke tempat tidur kemudian sang istri menolak maka para malaikat akan melaknatnya hingga terbit fajar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun