Mohon tunggu...
Karimah Faizah
Karimah Faizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - saya mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta

saya adalah mahasiswa ilmu komunikasi Universitas Muhammadiyah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Integrasi Strategi Iklan ATL, BTL, dan TTL pada Bisnis Kecil dan Menengah

9 Juli 2024   02:41 Diperbarui: 9 Juli 2024   02:43 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kata integrasi berasal dari bahasa inggris yaitu integration yang artinya penggabungan. Dalam bahasa Indonesia, integrasi artinya pembauran hingga menjadi kesatuan yang utuh dan bulat. Integrasi yang dimaksud dalam strategi periklanan ATL, BTL, dan TTL adalah penggabungan ketiga strategi periklanan tersebut sehingga dapat mencapai atau menghasilkan target yang diinginkan.

Adapun pengertian strategi adalah rencana atau metode yang dirancang atau disusun untuk mencapai tujuan maupun target tertentu. Pengertian iklan atau periklanan sendiri adalah proses, usaha, atau cara memasarkan suatu produk atau jasa dengan tujuan mempengaruhi target pasar agar melakukan tindakan tertentu, seperti membeli produk atau jasa, meningkatkan kesadaran merek, mempromosikan produk atau layanan baru, dan membedakan produk dari para pesaing. 

Strategi periklanan terbagi menjadi 3, yaitu :  

1. Above The Line (ATL) : atau media lini atas, yaitu sebagai media utama dalam kegiatan periklanan yang terdiri dari iklan-iklan yang dimuat dalam media cetak, media elektronik, serta media luar ruang, seperti : televisi, radio, majalah, suratkabar, billboard, koran, banner/spanduk, dan baliho dengan target audiens yang luas tujuannya untuk menjelaskan konsep atau ide, mengenalkan produk secara massal kepada khalayak, dan tidak ada interaksi langsung.

2. Below The Line (BTL) : atau media lini bawah, yaitu sebagai media pendukung dalam kegiatan periklanan yang terdiri dari seluruh media selain yang termasuk ke dalam media ATL yang berfokus pada kegiatan periklanan yang lebih spesifik, mudah di ingat, dan langsung berfokus pada kelompok konsumen yang menjadi target. Contoh strategi BTL : pamflet, brosur, poster, point of sale, direct mail, sponsorship, event dengan target audiens yang terbatas tujuannya untuk memberikan audiens kesempatan dalam merasakan, menyentuh, atau berinteraksi, bahkan tergugah untuk langsung membeli.

3. Through That Line (TTL) : yaitu sebagai media kombinasi dari ATL dan BTL yang dapat menjangkau audiens lebih luas dan beragam dengan menggunakan pendekatan terpadu dalam memadukan media ATL dan BTL.

Apa itu integrasi strategi iklan ATL, BTL, dan TTL ?

Integrasi yang dimaksud dalam strategi periklanan ATL, BTL, dan TTL ialah penggabungan atau penyatuan dari ketiga strategi periklanan tersebut, sehingga dapat mencapai dan menghasilkan target atau tujuan yang diinginkan. Proses integrasi strategi periklanan tersebut meliputi iklan di media cetak, maupun media elektronik sebagai media iklan utama dan didukung oleh iklan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, seperti : sponsorship dan event sebagai media iklan penunjang, serta dilengkapi dengan iklan yang mengadopsi kedua strategi tersebut sebagai media iklan tambahan. 

Masing-masing dari strategi tersebut memiliki fokus atau tujuannya, seperti iklan ATL yang bertujuan atau berfokus dalam meningkatkan atau membentuk kesadaran merek (brand awareness), dan membangun citra merek (brand image),  karena untuk memperkenalkan produk secara massal diperlukan media massa sebagai perantaranya, dan disinilah simbiosis mutualisme terjadi antara stasiun televisi swasta yang mendapatkan penghasilan atau dana operasionalnya dari jasa periklanan yang mereka jual di setiap jeda acara televisi yang sedang tayang.

Kelebihan dan kekurangan strategi iklan ATL, BTL, dan TTL jika digunakan pada bisnis kecil dan menengah

Dalam dunia periklanan, strategi iklan ATL adalah strategi yang paling mahal atau paling banyak membutuhkan modal karena memerlukan media massa sebagai perantara untuk menyampaikan iklan tersebut, sehingga hal ini mungkin yang menjadi kendala bagi orang-orang yang baru ingin memulai atau yang sedang berproses dalam bisnis suatu produk. Tetapi, keuntungan atau hasil yang diperoleh dari menerapkan atau menggunakan strategi iklan ATL sangat memuaskan, seperti memiliki jangkauan konsumen yang lebih luas, membangun brand image lebih mudah karena melibatkan banyak konsumen. 

Selanjutnya, yaitu strategi iklan BTL, strategi iklan ini membutuhkan dana yang lebih sedikit jika dibandingkan dengan strategi iklan ATL, karena strategi iklan ini tidak memerlukan media sebagai perantaranya, tetapi strategi iklan ini lebih memilih untuk terjun atau berinteraksi langsung dengan audiens dan konsumen. Keuntungan dan hasil yang diperoleh dari strategi iklan ini juga tinggi, karena memiliki target yang jelas, lebih mudah dikontrol, dan mengetahui dengan terjun secara langsung apa yang sedang dibutuhkan oleh konsumen. Tetapi strategi iklan ini memiliki kekurangan dalam keterbatasan jangkauan, dan keterbatasan dalam kreativitas. 

Yang terakhir yaitu strategi iklan TTL, strategi iklan ini merupakan strategi yang menggabungkan atau menyatukan dua strategi sebelumnya menjadi satu. Bagi para pemula atau penengah dalam dunia bisnis yang belum sepenuhnya mengetahui tentang periklanan, sebaiknya menggunakan strategi ini dalam memasarkan atau mengiklankan produknya, karena strategi TTL adalah strategi yang sangat ekonomis jika dibandingkan dengan kedua strategi sebelumnya. Dengan harga yang relatif murah, bisnis kecil dan menengah mendapatkan berbagai macam keunggulan dan keuntungan hanya karena menerapkan atau menggunakan satu strategi saja yaitu strategi TTL.

Pentingnya strategi iklan ATL, BTL, TTL 

Strategi iklan ATL, BTL, TTL tentu sangat penting dalam kegiatan bisnis, jual beli atau perdagangan. Tetapi, kalau bertanya tentang seberapa pentingnya strategi iklan tersebut untuk bisnis kecil dan menengah itu relatif, karena setiap strategi memiliki fokus (apa yang lebih difokuskan) atau tujuannya (apa yang lebih dituju/diutamakan) tersendiri. 

Misalnya, jika ingin mengutamakan peningkatan kesadaran merek, maka gunakan strategi ATL DAN TTL, karena berfokus dalam meningkatkan kesadaran merek secara luas dan efektif. Jika ingin berfokus pada peningkatan keterjangkauan dan kesadaran konsumen, maka gunakan strategi TTL, karena dapat meningkatkan keterjangkauan produk sekaligus meningkatkan kesadaran konsumen dengan menggunakan media online dan offline secara terpadu sehingga dapat meningkatkan konversi. Dan terakhir, jika menginginkan efisiensi biaya, maka gunakan strategi BTL, karena strategi BTL membantu menghemat biaya dengan fokus pada target audiens yang spesifik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun