disatu sisi, aku bertahan mencintaimu meski kau maki aku
di sisi lain, aku mulai jengah dengan semua ini. entah siapa yg dia pilih, kerap kali lelaki-ku berbicara poligami
mengajukan poligami dengan perempuan itu,
kau tak pernah paham, jika hal itu menyakitiku, menyayat jiwaku hendak dikata semakin rapuhlah diri ini..
andai dia sadar, bahwa dengan dia memilihku berarti harus siap menerima bunganya, batang, akar , dan duri nya sekalipun.
aku bukanlah perempuan yang sempurna, tapi aku hanyalah perempuan akhir zaman
yang ingin berbakti dan mengabdi padamu, calon suamiku kelak.
karena menikah itu butuh perjuangan, dan butuh kepercayaan serta komitmen.
aku tak menikahi lelaki yg memikirkan perempuan lain dan mengabaikan tanggung jawabnya pada isterinya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H