Mohon tunggu...
Karim Abdul Jabar
Karim Abdul Jabar Mohon Tunggu... -

Menulis Apa Saja

Selanjutnya

Tutup

Politik

Buktinya SBY Mampu Pecahkan Mitos Ini

18 Desember 2017   09:35 Diperbarui: 18 Desember 2017   09:38 5434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu hanya ada dua pilihan, pertumbuhan ekonomi atau meningkatnya demokrasi, dan tidak bisa dipilih salah satu. Banyak pengamat juga menilai pilihan ini dipandang sebagai mitos dan sulit tercapai, terlebih bagi negara berkembang seperti Indonesia. 

Di masa kepemimpinan SBY, mitos tersebut setidaknya bisa terpecahkan. Dua-duanya mampu berjalan selaras dan dari waktu ke waktu terus mengalami kenaikan.

Apalagi pascakrisis 1998 dan disusul gerakan reformasi nasional, ditambah dengan kegaduhan politik dan euforia kebebasan masa itu, SBY mampu menuntun Indonesia untuk mencapai keduanya dan bisa mengatasinya dengan kebijakan yang cermat dan konsolidasi yang giat dilakukan.

Tercatat pada masa pemerintahan SBY, perekonomian Indonesia rata-rata berada di kisaran 6 persen. Meskipun diterpa terpuruknya perekonomian global kala itu, nyatanya tak berpegaruh signifikan dalam memburuknya perekonomian Indonesia.

SBY terbukti cermat dalam mengantisipasi ketika situasi ekonomi dan keuangan global semakin memburuk. Pada kisaran tahun 2012, kebijakannya antara lain memprioritaskan anggaran infrastruktur dan subsidi energi sebagai langkah antisipasi kenaikan harga minyak mentah dunia. Kemudian mempercepat dan memperbaiki penyerapan belanja untuk menggerakkan kegiatan ekonomi. Lalu, memperkuat koordinasi antara pemerintah dan otoritas moneter.

Kecermatan SBY tampakya membuahkan hasil. Perekonomian tetap tumbuh dan juga diiringi dengan penurunan jumlah penduduk miskin dan angka pengangguran. Seperti yang dicatat oleh BPS, dalam 10 tahun pemerintahan SBY menurunkan angka penduduk miskin dari 36,15 juta orang (16,6 persen) menjadi 28,28 juta orang (11,25 persen) pada Maret 2014. Angka pengangguran juga turun dari 10,25 juta (9,86 persen) menjadi 7,15 juta (5,7 persen).

Untuk penegakan demokrasi dan kebebasan, pada masa SBY angkanya relatif meningkat. Dari tahun 2012 ke 2015 tercatat kenaikan Indeks Demokrasi sebesar 10 poin, dari 62,63 ke 72,82. Hal itu tercermin pada sikap pemerintah SBY yang memberikan ruang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi. Selain itu, lembaga demokrasi pun juga turut aktif dan tak heran poinnya dalam indeks demokrasi menanjak dalam 10 tahun pemerintahan SBY.

Kemudian kita salah besar jika masih saja menganggap SBY tidak melakukan apa-apa untuk ibu pertiwi ini. Kebijakan yang ia lakukan nyatanya mampu menggerakkan negara ini menuju cita-cita yang diidamkan pada founding fathers. Saatnya pemerintah sekarang ini melanjutkan tren tersebut. Atau, kita harus mendukung penuh pemerintahan sekarang untuk mampu memecahkan mitos-mitos lainnya. Karena dukungan sangat berdampak bagi jalannya pemerintahan saat ini, demi terwujudnya stabilitas ekonomi dan demokrasi.

Sekian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun