Mohon tunggu...
Muhammad Afif Makarim
Muhammad Afif Makarim Mohon Tunggu... -

Post Graduate Sharia Economics and Finance Student Universitas Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Money

Rayuan Manis Bulan Diskon : Perspektif Perniagaan Islam

21 Desember 2017   19:37 Diperbarui: 21 Desember 2017   19:59 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan rujukan tersebut, sudah cukup jelas dalam perspektif fikih perniagaan Islam bahwa segala hal yang bersifat Al-Khilabah tidak diperkenankan, termasuk diantaranya penipuan berkedok diskon. Lantas bagaimana jika dalam pemberian diskon tidak ada unsur penipuan? Rasulullah SAW menjelaskan;

Dari Abu Sa'id Al Khudri berkata: Rosulullah SAW bersabda "Sesungguhnya jual beli itu atas dasar suka sama suka."(HR. Ibnu Majah)

 

Dalam hal ini, jika penjual yang menentukan nominal diskon dan pembeli saling ridho serta tidak ditemukan sesuatu yang merusak akad (termasuk diantaranya khilabah) maka transaksi tersebut sah dan hukumnya mubah (diperbolehkan).

 

Sebagai muslim, fenomena Rayuan Manis Bulan Diskon sebaiknya disikapi dengan bijak, termasuk diantaranya dengan tidak berlebihan dalam mengkonsumsi suatu barang serta mengedepankan prinsip kebutuhan bukan keinginan. Islam merupakan agama yang syamil(menyeluruh) yang memberikan pedoman semua aspek kehidupan manusia tak terkecuali dalam bidang perniagaan, hal inilah salah satu dari sekian banyak nikmat yang patut untuk disyukuri.

 
 
 

[1] Ahmad Muwafi, al-Dharar fi al-fiqh al-islami:Ta'rifuhu, Ana'uhu, 'Alaqatuhu, Dhawabithuhu, Jaza'uhu (KSA: Dar Ibn al-Qayyim.2008), hlm. 192.

   

[2] Wahbah al-Zuhaili, al-Mu'amalat al-Maliyah al-Mu'ashirah (Beirut: Dar al-Fikr.2006), hlm. 37; Ahmad Muwafi, al-Dharar fi al-fiqh al-islami:Ta'rifuhu, Ana'uhu, 'Alaqatuhu, Dhawabithuhu, Jaza'uhu (KSA: Dar Ibn al-Qayyim.2008), hlm. 192.

   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun