Mohon tunggu...
Abdul Karim Rahanar
Abdul Karim Rahanar Mohon Tunggu... Pengacara - Manusia yang ingin menambah pengatahuan dan berteman dengan siapa saja

Aku hanya seorang pengembalah intelektual yang ingin mencari ilmu dan teman sebanyak mungkin, semua ini aku biarkan seperti air yang mengalir tanpa harus di tentukan arahnya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Firduas Djaelani: Kembali Membangun Negeri

24 Maret 2016   12:25 Diperbarui: 24 Maret 2016   12:40 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

 


 

[caption caption="Orang yang Peduli dengan Budaya Lokal yang dijadikan Ikon daerah"][/caption]Firduas Djaelani : Kembali Membangun Negeri

Firdaus Djaelani yang lahir di Jakarta pada tanggal 17 Desember 1954 dikenal sebagai seorang ekonom Indonesia. Firdaus Djaelani sebelumnya telah menyelesaikan studi sarjananya dalam ilmu Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada 1981 dan Program Pascasarjana dalam ilmu ekonomi Ekonomi di Ball State University, Indiana pada tahun 1988. Di tahun 2012, Firdaus Djaelani memperoleh gelar doktornya di Universitas Gajah Mada setelah dia berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Pertumbuhan Industri Asuransi Jiwa di Indonesia: Kajian dari sisi Pembeli, Penjual dan Kebijakan Publik” dalam ujian terbuka di Gedung Paska Sarjana Gedung UGM, Yogyakarta yang dilaksanakan pada tanggal 31 Maret 2012.

Nama Firdaus Djaelani sendiri kini disebut-sebut memiliki kans paling besar untuk duduk sebagai salah satu komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Maklum saja, pengalaman dia sebagai tokoh asuransi dan dunia perbankan cukup lengkap. Dia pernah menjadi Direktur Direktorat Asuransi Ditjen Lembaga Keuangan sejak 2001 hingga 2006. Saat itu Firdaus di bawah pimpinan Darmin Nasution, Dirjen Lembaga Keuangan sejak 2001 pula.

Firdaus dan Darmin merupakan dua tokoh kunci yang dipercaya Menteri Keuangan untuk melahirkan Lembaga Penjamin Simpanan yang muncul pada 2004. Pada 2005, Darmin menjadi Kepala Bapepam & LK sedangkan Firdaus ditunjuk masuk direksi LPS di bawah arahan Rudjito (eks Dirut BRI) dan Krisna Wijaya. Pada 2008, Firdaus resmi menjabat Kepala Eksekutif LPS menggantikan Krisna Wijaya yang mengundurkan diri sejak 2 Januari 2008. Selama di LPS, Firdaus sangat akrab dan sukses dengan penanganan permasalahan perbankan mulai dari penanganan BPR bermasalah hingga menangani kasus seperti Bank Century. 

Di industri asuransi, nama besar Firdaus tetap memiliki pijakan yang kuat, setidaknya dia masih dipercaya sebagai salah satu komisaris di beberapa perusahaan asuransi seperti PT Reasuransi Internasional Indonesia. Namun, keberhasilan Firdaus mengawal pendirian LPS tak berujung pada pendirian Lembaga Penjamin Polis, lembaga sejenis yang seharusnya juga dibutuhkan oleh industri asuransi. Jabatannya sebagai ketua LPS kini telah digantikan oleh Mirza Adityaswara.

Dengan sejuta pengalaman dan kemampuan di bidang ekonomi Firdaus Djaelani masih saja tetap bersahaja dan kembali untuk membangun negeri padahal kalau dilihat sosok Firdaus Djaelani merupakan orang yang disiapkan untuk menjadi ketua Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Republik Indonesia bahkan untuk menjadi menteri, semua itu tidak membuat Firdaus Djaelani menjadi orang yang tidak peduli dengan daerahnya. Hal ini bisa dilihat dengan sepak terjan di dunia Ekonomi yang kian maju dan menjanjikan untuk kariernya kedepan. Tetapi Firdaus Djaelani lebih memilih untuk kembali membangun negeri,  putra asli Jakarta (Betawi) yang mempunyai tekad yang kuat untuk membangun negerinya, bisa kita lihat beberapa bulan belakang ini Nama Firdaus Djaelani di gadang-gadang menjadi salah satu kandidat dalam pesta demokrasi rakyat jakarta yang akan dilangsungkan pada tahun 2017.

Hal ini terbukti dengan gerakan yang dilakukan untuk tetap menjaga eksistensi Budaya Betawi di tengah perkembangan yang kiat pesat di bumi Batavia. Karena Jakarta merupakan daerah yang harus mempunyai ikon budaya sehingga menjada dan melestarikan budaya daerah merupakan satu tanggungjawab untuk semua generasi yang lahir dan besar didaerahnya. Tidak hanya berbicara tentang Ikon Budaya Jakarta, Tetapi pesan-pesan yang disampaikan Firdaus Djaelani Patut untuk dijadikan Contoh dimana orang yang mau maju harus mampu berbaur dengan berbagai macam etnis yang ada di Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun