Ketidaksinambungan Judul
Memungkinkan kebaikan menjadi rutinitas adalah sebuah cita-cita mulia. Namun tidak semudah berucap saja. Semua ada masanya tapi kenapa masa menunggu ini jadi penghalang untuk dapat berbuat lebih dari batas kenormalan. Semua orang sadar kejahatan harus dihindarkan. Tapi ingat satu hal bahwa pancingan itu akan jarang mendapatkan ikan ketika ketika tidak ada umpan. Jangan lakukan hal yang sama lagi untuk kesekian kalinya karena luka lama saja belum pulih.
Luka lama belum terobati,,?
Sembuh memang tapi berbekas
Semua yang ku terima teratas nama semua hanya terimakasih yang tidak berlebihan ku ucapkan semoga menjadi penolong tanpa pamrih dan semua kekuatan dapat bersatu kembali dan menunjukkan aksi nyatanya..!
Ã
Sayang rasanya ketika harus merasakan ini. Mungkin kebanyakan orang juga akan melakukan hal yang sama ketika berhadapan dengan terpaan yang sekejap berada didepan mata. Rasa itu munculnya tak diduga dan tak dijaga sehingga bisa mengenai siapa saja. Normal tidaknya dikondisikan pada siapa yang memandang. Banyak celaan bahkan cercaan, namun itu merupakan komposisi pikiran dan hati yang tak berucap ini. Tapi bagaimana bisa kemunafikan ini diadabtasikan menjadi rasa bersalah yang berlebihan sehingga semua kembali normal.
Manusia adalah wajar melakukan kesalahan asalkan kesalahan rutin tidak menjadi senjata ampuh yang disalahgunakan.
Tidak bermaksud memperjelas rasa itu. Tapi ingin sekedar tau apa rasa makanan diperasa yang disebrang. Memang tidak wajar dan juga tidak berharap ada suatu zat yang menjadikan sebuah akulturasi.
Impossible menjadi bahasa yang diharapkan untuk mengingatkan mahkluk itu akan kesalahan fatal yang tiada tawarnya itu.
Harus bagaimana..?? bukan pertanyaan.!!
Menjadi orang yang saling menghargai memang semestinya, tapi dengan resep tanpa menghilangkan cinta dan cita yang ada, karena tanpa itu hidup bukanlah hidup.!
egirs
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI