Secara sederhana, jurnalisme online dapat diartikan sebagai aktivitas jurnalistik yang dikerjakan secara online atau secara daring dengan media yang harus tersambung dengan jaringan internet.
Online atau daring dapat diartikan sebagai sebuah informasi yang dapat dilihat atau diakses dimana saja dan kapan saja selagi kita terhubung dengan jaringan internet.
Begitu juga dengan jurnalisme multimedia, jurnalisme multimedia dapat di definisikan sebagai sebuah aktivitas jurnalistik yang dapat dikerjakan melalui berbagai macam platform media, seperti kompasiana, blogspot, dan lain sebagainya.
Menurut Asep Syamsul M. Romli. (2003) pada bukunya yang berjudul Jurnalistik Dakwah, jurnalistik merupakan sebuah proses kegiatan mengolah, menulis, dan menyebarluaskan berita dan atau opini melalui media massa.Â
Lantas, apa pengertian serta perbedaan dari jurnalisme media dan jurnalisme online? Kita simak dari ulasan dibawah ini.
- Jurnalisme Online
Jurnalisme online merupakan jurnalisme yang memproduksi konten digital yang meliputi audio video serta teks, jurnalisme online diproduksi secara eksklusif untuk di distribusikan melalui World Wide Web (WWW) sebagai elemen grafis di internet.
Secara sederhana dapat diartikan sebagai aktivitas jurnalistik yang dilakukan secara online dengan bantuan jaringan internet.
Hadirnya jurnalisme online tidak hadir dengan tujuan multimedia.Â
Digital storytelling berbasis multimedia ini dapat ditafsirkan sebagai potensi namun bukan  menjadi elemen wajib, maka dari itu jurnalisme online tidak sama dengan jurnalisme multimedia.
Jurnalisme online dapat dikategorikan sebagai dua domain, menurut Mark (2001) domain pertama merupakan jarak, yang dimulai melalui situs yang berkonsentrasi pada editorial konten hingga ke situs situs Web yang berbasis pada konektivitas publik, editorial konten ini dimaksudkan sebagai teks yang dibuat atau disusun oleh jurnalis dimana konektivitas publik dapat dimaksudkan sebagai komunikasi titik ke titik yang  standar atau stand point to point yang mana dapat dinyatakan sebagai komunikasi publik tanpa perantaraan atau hambatan, sebagai contoh yaitu adanya hambatan dalam bentuk proses penyuntingan atau moderasi.
Sedangkan domain kedua, merupakan tingkatan komunikasi partisipatoris yang mana ditawarkan oleh situs berita bersangkutan. Sebuah situs dapat dianggap terbuka jika memungkinkan penggunanya untuk menyebarkan komentar memposting tanpa moderasi atau intervensi penyaringan. Komunikasi partisipatoris sendiri memiliki arti sebagai situs dimana penggunanya mungkin akan ikut berpartisipasi.
Kelebihan dari internet ini pada dasarnya memang disebabkan melalui adanya keinginan dari publik yang ingin memiliki koneksi atau saling berhubungan dengan orang lain. Jenis dari jurnalisme online ini dapat memanfaatkan kekuatan dari internet sebagai media untuk bertukar cerita bertukar ide dan lain hal sebagainya, namun terkadang jenis ini memiliki tema spesifik atau khusus yang tidak semua orang bisa ikut serta dalam berdiskusi. Namun internet juga memiliki kekurangan, misalnya apabila jaringan pada internet tersebut kurang mendukung, maka orang-orang tidak bisa mengaksesnya dengan baik dan malah akan terganggu karena jaringannya macet-macet atau loading yang lama.
- Jurnalisme Multimedia
Multimedia ini dapat dikombinasikan menjadi kumpulan dari jenis-jenis media yang ada seperti gabungan audio dan gambar, gabungan gambar dan video, dan masih banyak lagi, yang dapat menarik perhatian khalayak sekitar, yang melihatnya.
Segala informasi yang ditampilkan melalui media, memiliki sifat yang melengkapi, bukan untuk mengurangi informasi atau bahkan mengulang informasi yang ada.
Memurut Hofstetter, (2001) multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan serta menggabungkan teks, suara, gambar, animasi dan video dengan alat bantu (tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat bernavigasi, berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi.
Urutan jurnalisme media dari tahapan paling awal hingga tahapan paling maju atau zaman sekarang:
1. Jurnalis cetak melakukan stand up di depan kamera untuk menghadirkan beberapa aspek mengenai berita yang dapat ditampilkan di media televisi. Pada zaman ini digunakan video serta audio.
2. Galeri atau slide show merupakan gambar yang dibentuk oleh jurnalis waktu dalam website media mereka hal ini digunakan untuk  memasukkan foto foto yang tidak dapat dicetak dalam koran.Â
3. Berita pendek atau summary yang ditulis oleh reporter media cetak, siaran atau online yang difungsikan sebagai konten email, I mode atau SMS news alert.
4. Proyek gabungan antara media dengan media yang berbeda dalam mengumpulkan, mengedit, serta menyajikan berita melalui bermacam format.
5. Redaksi atau newsroom multimedia yang di integrasi secara penuh di mana satu kelompok jurnalis dari media cetak, media siaran, dan media online bersatu dalam mengumpulkan satu informasi, dalam menggali data, dan merencanakan satu paket berita yang kemudian akan disebarkan ke seluruh media.
Multimedia tentu memiliki kelebihan serta kekurangan bagi orang-orang yang menggunakannya. Kelebihan dari multimedia, diantaranya adalah:
1. Menarik perhatian khalayak, karena daya ingat yang terbatas sehingga khalayak mampu membawanya kemana-mana (membawa handphone).
2. Media alternatif dalam penyampaian pesan, karena multimedia menggunakan teks, suara, gambar, video, dan animasi.
3. Meningkatkan kualitas penyampaian informasi.
4. Mendorong partisipasi, keterlibatan, dan eksplorasi pengguna.
5. Meningkatkan aliran gagasan dan informasi.
Selain kelebihan, ternyata multimedia juga memiliki kekurangan. Diantaranya adalah:
1. Design yang membosankan sehingga khalayak yang menikmatinya akan cepat bosan dan pesan yang disampaikan tidak dapat tersampaikan dengan baik.
2. Tuntutan terhadap spesifikasi komputer yang kurang memadai, sehingga tidak semua orang dapat menikmatinya.
3. Kendala bagi orang yang memiliki keterbatasan seperti cacat fisik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H