Mohon tunggu...
Karen DianaSavitri
Karen DianaSavitri Mohon Tunggu... Freelancer - Daydreamer. Artisanal Food Lover. Pluviophile

email : karensavitri87@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu

22 Oktober 2020   21:35 Diperbarui: 22 Oktober 2020   21:35 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Katanya, tidak semua rindu harus disampaikan. 

Aku, sama sekali tidak percaya. 

Nyatanya, menyimpan rindu di dalam hati berhari-hari,  persis seperti memelihara bisul, nyeri. 

Rindu mana yang bisa selesai dalam diam? 

Rindu mana yang bisa reda dengan sendirinya? 

Rindunya tetap ada. 

Rindu itu, sejatinya persis seperti sel-sel kecil yang merajai seluruh tubuh kita. 

Mulai dari pikiran, lalu masuk ke dalam hati,  kemudian perlahan menguras energi kita sedikit demi sedikit. 

Katanya, Doa bisa kita gunakan untuk menitipkan Rindu.

Tapi nyatanya,  Ia hanya bisa menenangkan sesaat.

Ya, karena menahan rindu terlalu berat. 

Tidak banyak manusia yang mampu melawan rindu yang berkembang biak dengan pesat.

Karena Rindu itu bertuan, 

Dan hanya selesai jika dikembalikan kepada pemiliknya.

-key-

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun