Menghadapi interview kerja, sebenarnya susah-susah gampang. Kalau soal diterima atau tidak, mendapatkan pekerjaan di suatu perusahaan ada faktor luck yang juga mempengaruhi lho. Tetapi paling tidak, untuk meningkatkan kemungkinana Anda diterima kerja, berikut ada beberapa tips dalam menghadapi interview.
1. Jangan lupa mencatat perusahaan yang Anda lamar.
Ini hal pertama yang Anda harus ingat. Jangan pernah lupa Anda mengirimkan aplikasi lamaran kerja ke perusahaan apa saja. Catat dan simpan di tempat yang mudah Anda akses, seperti handphone atau buku kecil yang mudah dibawa. Kenapa ? Kadang, interview kerja tidak hanya dilakukan melalui perjanjian, tetapi bisa juga langsung melalui sambungan telepon. Selain itu, dengan mengingat Anda melamar kerja di perusahaan mana saja, dapat membantu Anda melakukan persiapan mandiri sebelum memenuhi undangan interview.
2. Lakukan riset kecil mengenai perusahaan yang Anda lamar.
Anda bisa mulai dengan mengakses website, account media sosial, dan lain sebagainya. Tidak ada salahnya membaca visi misi perusahaan, sejarah berdirinya perusahaan, atau sekedar informasi mengenai bidang usaha perusahaan. Informasi ini, selain membantu Anda mengenali profil perusahaan bisa juga Anda jadikan sumber referensi jika ada pertanyaan dalam interview yang terkait dengan perusahaan.Â
Contoh pertanyaan yang clich tapi kadang sulit terjawab misalnya "Mengapa Anda melamar di perusahaan ini ?" atau "Apa yang Anda ketahui tentang perusahaan ini?" Kebayang ya bingungnya, jika Anda sama sekali tidak memahami perusahaan yang Anda lamar, atau malah mungkin lupa Anda melamar di perusahaan itu atau tidak. Hehehe
3. Pahami visi misi perusahaan, budaya organisasi dan nilai perusahaan Anda
Dengan memahami visi misi perusahaan, budaya organisasi dan nilai perusahaan, Anda bisa mengukur dan menebak sendiri apakah Anda akan cocok bekerja di sana atau tidak.Â
Sederhananya begini, jika Anda merasa diri sebagai seorang yang dinamis, kreatif dan senang tantangan mungkin akan menemukan kesulitan jika harus bekerja di perusahaan yang sifatnya cenderung birokratis, statis, yang tidak terlalu membutuhkan inovasi sebagai budaya kerjanya.Â
Apakah itu salah ? Tidak, tapi dengan Anda memahaminya di awal, Anda akan lebih siap dengan konsekuensinya di kemudian hari, dan pemahaman ini dapat menjadi bekal untuk Anda menjawab pertanyaan-pertanyaan HRD.
4. Pahami syarat lowongan pekerjaan
Ini juga penting, yang masih suka dilewatkan pelamar kerja. Kadang, Anda suka bertanya "Kenapa ya tidak ada perusahaan yang mengundang interview saya, padahal sudah banyak mengirim aplikasi lamaran?" Ya, mungkin jawabannya sudah ada di syarat lowongan pekerjaan.Â
Pastikan bahwa Anda memenuhi syarat yang diajukan perusahaan dalam iklan lowongan kerja. Paling tidak, Anda harus memenuhi syarat yang dituliskan di poin paling atas dan paling bawah dari iklan lowongan kerja. Kenapa begitu ? 2 poin paling atas biasanya berisi syarat mutlak yang tidak bisa diganggu gugat, sementara point paling bawah adalah prasyarat prioritas- artinya, jika Anda memenuhi kriteria paling bawah Anda akan segera mendapatkan panggilan interview dibanding kandidat lain.Â
Beberapa contoh syarat point paling atas misalnya : Pria, usia maksimal 30 tahun - artinya hanya pria dengan usia dibawah 30 tahun yang akan diproses interview lanjutan.Â
Contoh lain misalnya : Wanita / Pria, pendidikan minimal D3 Desain Komunikasi Visual, artinya pelamar baik pria dan wanita yang pendidikan Desain Komunikasi Visual akan diinterview lebih dulu dibandingkan kandidat yang pendidikannya lain.Â
Untuk contoh point paling bawah misalnya : Lebih disukai yang berdomisili di Jakarta, artinya kandidat yang tinggal di Jakarta akan mendapat prioritas pertama diproses selanjutnya. Jadi setiap kalimat dalam iklan lowongan, memiliki arti yang harus Anda pahami. Kalau ada 3 point yang tidak sesuai dengan kualifikasi Anda, dan Anda masih ingin melamar kerja, Anda harus siap untuk tidak BaPer ya?!
5. Jadilah diri Anda sendiri
Terutama untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan interview yang terkait dengan karakter kepribadian Anda. Ada orang yang mungkin sangat ingin diterima kerja di suatu perusahaan sehingga belajar menjawab pertanyaan interview seperti yang diajarkan di buku-buku petunjuk. Saya tidak bisa bilang salah, tetapi pertanyaan mengenai kepribadian bisanya muncul hanya untuk klarifikasi hasil psikotes.Â
Artinya, HRD sudah mendapat informasi mengenai siapa Anda melalui hasil Psikotes, sehingga sebaiknya Anda menjawab pertanyaan sesuai dengan kondisi Anda. Apa adanya.
6. Belajarlah untuk menguasai situasi.
Jangan belajar untuk menjawab pertanyaan dengan suatu cara tertentu, tetapi belajarlah memahami maksud pertanyaan dan belajar menguasai situasi.Â
Ada beberapa pertanyaan "jebakan" yang ingin melihat respon Anda dalam situasi tertentu. Misalnya, pernah tidak, Anda ditanya hal-hal yang sebenarnya biasa, namun dengan gaya pertanyaan Interviewer yang menyebalkan ? Nilai Anda di sini bukan jawaban Anda benar atau salah, tetapi bagaimana Anda merespon pertanyaan itu.Â
Apakah sesuai dengan ekspektasi perusahaan atau tidak. Jika anda penasaran dengan jawaban Anda berikan sudah sesuai atau tidak, maka lihatlah wajah Interviewer. Jika tampak berkerut, mungkin ada yang salah dengan respon Anda, tapi jika dia tersenyum, respon Anda sudah sesuai.
7. Gunakan kesempatan bertanya
Sebelum mengakhiri interview, biasanya Interviewer akan mengajukan pertanyaan seperti "Ada yang mau ditanyakan?" atau "Ada yang belum jelas?" Gunakan kesempatan tersebut untuk mengajukan pertanyaan, misalnya dengan bertanya mengenai  berapa lama waktu proses rekrutmen, atau tahapan apa setelah interview, dan lain sebagainya.Â
Jika hal tersebut sudah dijelaskan sebelumnya, Anda bisa bertanya lebih lanjut mengenai gambaran pekerjaan yang Anda lamar, seperti "Apakah saya boleh mendapat informasi mengenai gambaran pekerjaan sebagai marketing di perusahaan ini? Bagaimana sistem kerjanya, tantangan seperti apa saja yang dialami?" Selain akan mendapatkan informasi dan gambaran yang lebih jelas mengenai pekerjaan yang Anda akan lakukan, Anda juga bisa menebak bagaimana kelanjutan proses interview tersebut apakah lanjut atau memang masih menunggu.Â
Sekali lagi, perhatikan respon Interviewer, jika Ia bersemangat menjelaskan detailnya pada Anda, kemungkinan besar Anda akan diproses lanjut. Jika tidak, tunggu saja dalam 14 hari kerja, lebih dari waktu tersebut Anda tidak mendapat kabar silakkan lanjutkan melamar ke perusahaan lain.
Semoga sukses ya !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H