Mohon tunggu...
Cuham Beib
Cuham Beib Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menjadikan Sepeda Sebagai Moda Transportasi sehari-hari kemana saja,

Penulis amatiran, ringan , dan sederhana. Penikmat sepeda harian. Icon Bersepeda itu Baik.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Dinamika Komunitas Pesepeda

17 Juni 2023   08:11 Diperbarui: 17 Juni 2023   08:38 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komunitas - komunitas Pesepeda (foto dok. Forkom Bandung Raya) 

Meningkatnya gairah masyarakat gemar bersepeda sejak satu dekade kebelakang telah memunculkan ragam kegiatan dan juga ragam genre serta merk sepeda yang semakin kekinian seiring perkembangan teknologi , khususnya desain sepeda.  

Tak hanya itu, makin banyaknya masyarakat bersepeda juga telah menumbuh suburkan bentukan komunitas pesepeda, baik berdasarkan kegemaran yang sama, merk atau jenis sepeda yang sama, tempat kerja atau aktivitas yang sama, berdasarkan nama daerah atau tempat tinggal yang sama, berdadasarkan usia, hingga gender.

Namun demikian, komunitas-komunitas pesepeda tersebut dominan adalah komunitas hobi atau rekreasi,  yang kegiatan bersepedanya lebih banyak di akhir pekan atau hari libur, sementara komunitas pesepeda gerakan yang konsisten mengkampanyekan bersepeda dan ketertibannya jumlahnya bisa dihitung dengan jari.  

Terlepas dari itu, keberadaan komunitas -- komunitas pesepeda tersebut telah memberi warna dan kesemarakan aktivitas bersepeda, terutama yang memiliki anggotanya cukup banyak, tak hanya puluhan tapi hingga  ratusan.

Bahkan saking banyaknya dan mencakup beberapa daerah disekitarnya, sejumlah komunitas menerapkan sistem koordinator wilayah sesuai arah mata angin, barat, utara, timur, dan selatan. Hal itu dilakukan agar tetap bisa terkoordinir dan terakomodir dengan baik.

Dengan berbagai atribut, baju kebesaran, dan logo yang unik, membuat mereka begitu kompak, silaturahmi terjalin melalui kegiatan bersepeda ke berbagai tempat, trek-trek sepeda, destinasi wisata, dan selalu diakhiri dengan makan bersama.

Beberapa komunitas terutama komunitas pesepeda gerakan, mereka  tak hanya sekedar mengayuh, tetapi kerap melakukan gerakan lainnya mulai dari gerakan lingkungan, kesehatan, transportasi, budaya, ekonomi, hingga sosial

.

Lebih jauh, manfaat yang diperoleh dengan berkomunitas adalah saling komunikasi dan bertukar informasi, serta menjadi wadah ekspresi bagi para anggotanya.

Menariknya, semakin banyak kegiatan bersepeda yang dilaksanakan, semakin meningkatkan eksistensi komunitas pesepedanya, hingga dikenal dimana-mana dikalangan para pegiat sepeda lokal, regional, hingga nasional, dan bisa berkolaborasi dengan komunitas pesepeda lainnya.

Kini banyak pula bermunculan forum yang mewadahi sejumlah komunitas pesepeda atau chapter sebagai forum pusat komunikasi, kordinasi, informasi, dan kolaborasi. Ada yang berdasarkan daerah atau wilayah, contohnya Forum Komunikasi Komuntas Pesepeda se-Bandung Raya (Forkom Bandung Raya).

Komunitas - komunitas Pesepeda (foto dok. Forkom Bandung Raya) 
Komunitas - komunitas Pesepeda (foto dok. Forkom Bandung Raya) 

Ada pula yang berdasarkan merk atau jenis sepeda, salah satu contohnya adalah Komunitas Polygon Xtrada Indonesia (KPXI). Sementara contoh yang menggunakan sistem chapter diantaranya Bike to Work (B2W) Indonesia dan MTB Federal Indonesia (MTBFI).

Lucunya, ditemukan pula beberapa komunitas pesepeda yang dibentuk oleh dua bahkan hanya satu orang, meski sekedar iseng  tapi berharap bisa diakui dan eksistensinya bisa diketahui serta bisa masuk dalam forum yang besar.

Konflik

Seperti halnya kelompok atau organisasi apa pun dan di mana pun, komunitas pesepeda yang memang terdiri dari banyak orang pun menghadapi berbagai persoalan atau mengalami konflik internal maupun eksternal.

Hal tersebut terpicu karena perbedaan karakter, pandangan, keinginan, dan prinsip. Tak sedikit juga karena persoalan asmara atau dendam pribadi, rese, baperan, ribet, serta arogan, dan merasa si paling eksis, yang membuat komunitas ikut terbawa-bawa. 

Dari komunitas kecil hingga sudah memiliki nama besar tak luput dari persoalan atau konflik tersebut, kebanyakan adalah konflik internal. Ada yang mundur kemudian membentuk komunitas baru atau bergabung ke komunitas pesepeda lain dan ada yang mundur kemudian tenggelam tak beraktivitas lagi.

Saat musim politik, juga telah memicu konflik, beberapa pesepeda terjebak dalam dukung mendukung dan kubu-kubuan. Meski itu adalah hak mereka, namun kemudian mempengaruhi komunitas yang mereka ikuti. Media sosial menjadi ajang mereka yang berkonflik untuk saling sindir, nyinyir, perang status, hingga saling unfollow.

Kendati demikian, kondisi seperti itu tak menyurutkan pesepeda lainnya untuk tetap dijalurnya, bersepeda bersama komunitasnya tanpa terpengaruh berbagai persoalan, tak ambil pusing dengan teman-temannya yang berkonflik.

Hebatnya, makin ke sini malah makin bermunculan komunitas pesepeda baru yang kemudian bergabung ke forum besar. Contohnya di Forkom Bandung Raya, sampai saat ini data komunitas pesepeda yang tercatat ada sekitar 300-an lebih, terlepas masih aktif atau pun pasif, bahkan sudah tidak aktif lagi. Sementara B2W Indonesia dan MTBFI sudah menaungi puluhan hingga ratusan chapter seluruh Indonesia.

Fenomena menarik lainnya adalah ada beberapa pesepeda yang tergabung dalam banyak komunitas atau beberapa komunitas pesepeda beranggotakan yang orang-orangnya itu-itu juga.  

Beberapa komunitas yang aktif dan eksis sesekali mengadakan kegiatana bersepeda silaturahmi  lintas komunitas terutama dalam momentum halal bi halal usai hari raya Lebaran, peringatan hari jadi komunitas tertentu, dan event besar dengan mengundang sejumlah komunitas pesepeda lainnya.

Pada akhirnya, kehadiran komunitas pesepeda yang kian menjamur memang sangat dibutuhkan bagi pegiat sepeda sebagai ajang menambah wawasan, pengalaman, dan sahabat.

Mari bersepeda ke mana saja minimal untuk jarak yang pendek, tetap bersepeda dengan bijak, tertib, dan beretika, karena bersepeda itu baik. Salam gowes dan go green.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun