"GURU, digugu dan ditiru "
IDIOM atau slogan  bagi profesi guru selaku pendidik atau pengajar tersebut memiliki makna yang dalam bahwa guru merupakan sosok yang dipercaya atau dipatuhi dan ditiru terkait perkataan, arahan dan tingkah lakunya yang baik tentunya.
Selain idiom di atas, guru juga disematkan sebagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa yang berarti orang yang berani atau rela berkorban tanpa memikirkan timbal balik teruma dalam perannya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Meski belakangan sering tersiar kabar miring yang dilakukan oleh oknum guru, namun tak menyurutkan semangat guru-guru lainnya untuk tetap berupaya  menjadi guru panutan atau teladan bagi orang lain khususnya bagi anak didiknya.
Di musim pembagian rapor atau kenaikan kelas, biasanya ada semacam tradisi yang dilakukan oleh sebagian orang khususnya murid dan wali murid yaitu memberikan hadiah bagi guru .
Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk rasa trimakasih atau apresiasi atas jasa-jasa guru dalam memberikan pendidikan, pengajaran dan keteladanan, meski pemberian tersebut saat ini masih menjadi polemik terkait persoalan gratifikasi. Â
Selain sebagai pendidik atau pengajar, tak sedikit guru yang menjadi panutan, motivator, dan inspirator dibidang kegiatan lainnya seperti selaku pegiat lingkungan, kesehatan, sosial dan budaya, salah satunya adalah budaya bersepeda.
Selama sepak terjangnya dalam mengkampanyekan budaya bersepeda terutama bagi para pelajar atau anak didiknya hingga dinobatkan sebagai guru inspirator dan mendapat apresiasi dari berbagai pihak khususnya kelompok yang konsen terhadap gerakan bersepeda. Â Â
Anugrah Pencapaian
Pada Desember 2021, Bike to Work (B2W) Indonesia menyelenggarakan B2W Award Kota Ramah Sepeda di Indonesia, sebuah ajang apresiasi publik dalam memberikan penghargaan bagi beberapa insan yang selama ini mempunyai andi besar dalam mendorong budaya bersepeda.