Mohon tunggu...
Cuham Beib
Cuham Beib Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menjadikan Sepeda Sebagai Moda Transportasi sehari-hari kemana saja,

Penulis amatiran, ringan , dan sederhana. Penikmat sepeda harian. Icon Bersepeda itu Baik.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Penerbitan Secara Mandiri Novel "Beib, Bersepeda Itu Baik"

7 Juli 2022   19:47 Diperbarui: 7 Juli 2022   21:02 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BERAWAL dari adanya peluang sering menulis artikel tentang dunia sepeda di halaman khusus bertajuk Back to Boseh (B2B) yang disajikan Harian Umum Pikiran Rakyat Minggu (PRM) pada tahun 2012, memicu saya berkeinginan membuat sebuah buku novel roman picisan dengan latar belakang sepeda dan gerakan lingkungan.

Dengan modal  tulisan seadanya saya pun mulai menyusun ceritanya yang terilhami dari selama saya bersepeda, padahal tulisan saya sangat amatiran jauh dari kata professional. Tulisan saya yang berhasil di muat di halaman B2B tersebut, jujur saja pada dasarnya lebih karena dibantu dari sang editor.

Sambil menyusun, saat itu terpikirkan juga keinginan nantinya novel dicetak banyak, diterbitkan, dan dikomersilkan meski hanya sekedar iseng-iseng saja, apalagi masih bingung dalam prosesnya seperti apa dan bagaimana serta kemana.

Niat awalnya juga hanya sekedar ingin mengekspresikan dan mengasah bakat menulis yang tidak memiliki dasar pendidikan menulis ini dan pada saat itu tengah semangat-semangatnya menulis khususnya tentang aktivitas bersepeda yang tengah digeluti, berkat B2B yang memberi ruang bagi penulis yang seamatir sekali pun seperti saya.

Singkat cerita, setelah beberapa bulan sejak Juni 2012 novel tersebut disusun, akhirnya kelar juga, diberi judul "Beib, Bersepeda itu Baik" diambil dari nama grup Facebook atas izin admin pemiliknnya. Sebagai rasa terimakasih nama depannya yaitu ADI, diabadikan sebagai nama tokoh utama di novel saya tersebut.

Selama itu saya tengah berupaya mewujudkan agar novel tersebut bisa dicetak banyak dan diperjual berlikan tapi tidak terlalu berharap banyak yang beli, karena saya sadar saya bukan siapa-siapa, bukan penulis handal dan terkenal, hanya orang yang tengah bersemangat saja.

Saat itu saya tengah aktif membantu kegiatan-kegiatan bersepeda yang diadakan oleh sebuah toko clothing sport yang mana karyawannya adalah teman-teman pesepeda dan owner nya punya usaha utama yaitu percetakan, tapi lebih ke pembuatan baliho, flyer, benner, kemasan product, dan lain-lain.

Saya pun tidak berfikir mengajukan percetekan atau menerbitkan buku novel saya di perusahaan penerbitan buku, lebih baik dicetak mandiri saja dengan mencoba mengajukan ke percetakan owner toko cloth tersebut melalui manager toko.  

Promo melalui media cetak (dokpri)
Promo melalui media cetak (dokpri)

Dengan modal pinjaman dana sebesar dua juta dari kepala kantor dimana saya bekerja sebagai honorer, saya mengajukan mencetak novel Beib dan ternyata sang owner setuju atau mengacc ajuan saya, meski mereka berkata bahwa mencetak buku tersebut adalah proyek pertama kalinya. Dicetak sebanyak 150 eksemplar ditambah bonus cetak sebanyak 70 eksemplar.

Beib , Bersepeda itu Baik

Novel perdana dengan sub judul "Kisah Goweser Galau" yang saya buat ini menceritakan tentang lika-liku sesosok anak muda yang aktif bersepeda dan gerakan lingkungan serta dibalut dengan persahabatan dan persoalan asmara. Tokoh utamanya bernama Cecep Adiraksa Pamungkas atau akrab disapa Cep Adi.

Terdiri dari 92 halaman, Berisi penggalan cerita atau semacam kumpulan cerita pendek sebanyak 11 kisah, bervariasi dari mulai kisah pertama mendapat sepeda, jadi pesepeda muda yang aktif dan eksis, keluarga, komunitas, persahabatan, asmara, insiden, event bersepeda, dan gerakan lingkungan.

Cover dibuat oleh disainer di toko cloth, model fotonya server toko bersama kekasihnya (kini sudah jadi suami istri). Gambarnya berupa style bersepeda berdua yang disiluetkan hitam. Cover belakang berisi sinopsis.

Bergerak Promosi

Antara senang dan survive, awalnya sedikit ragu dan malu ketika akan mempromosikan, karena meski covernya sederhana tapi terlihat keren itu, tulisannya amatiran sekali, tanpa editing, dan banyak typo. Dari segi cerita pun nampaknya biasa-biasa saja tak begitu menarik, tapi yang menjadi power nya adalah judulnya, unik dan lucu.

Bedah Buku Beib (Foto dok. CKS)
Bedah Buku Beib (Foto dok. CKS)

Finally, sepanjang tahun 2013 novel tersebut saya promosikan melalui media sosial dan dibantu oleh teman-teman pesepeda terutama yang bekerja di toko cloth tersebut. Respon pun beragam, ada yang mengapresiasi dan membeli,  tidak hanya dari Bandung saja tapi dari luar juga ada. Banyak yang  sekedar mengapresiasi, ada pula yang mengkritik atau menanggapi biasa-biasa saja.

Semua itu kuhadapi dengan senyum kebanggaan, meski target pembeli dan meraih keuntungan tidaklah signifikan, apalagi memang bukan tujuan utamanya, tapi setidaknya ada semacam kepuasaan dalam berkarya, bereskpresi, dan eksistensi.  

Selain melalui media sosial, promosi juga dilakukan di moment ragam kegiatan, terutama kegiatan bersepeda seperti CKS Festival berupa rangkaian kegiatan bazaar product CKS atribut sepeda, service sepeda, coaching Clinic, beda buku,talk show, hiburan, games, dan berbagi hadiah.

Kegiatan yang sangat berkesan, karena selain didapuk sebagai salah satu panitia dan pembawa acara, juga diberi kesempatan menjadi nara sumber sesi bedah buku membahas novel Beib.  

Selain itu, promo juga dilakukan di kegiatan Bandung Lautan Onthel (BLO) tahun 2013  Paguyuban Sapeda Baheula Bandung (PSBB), Clean Water Save Life oleh Greeneration Indonesia (GI), Fun Bike Adventure Coffe Tijd, Fun Bike The Groove, Fun Bike BJB Syariah, Hari Kartini NGN, Hari Bumi Earth Hour Bandung dan melalui kolom Eksis di halaman B2B PRM.

Terpacu Menulis Buku Lagi 

Survive atas pencapaian tersebut memicu saya menulis novel lagi dengan cerita berbeda tapi tetap berlatar belakang aktivitas sepeda, berjudul "Reseler", mengisahkan tentang lika-liku reseler product outdoor sport dengan menggunakan sepeda.

Namun tidak saya cetak dan publikasikan, hanya berupa naskah yang tersimpan. Seiring waktu berlalu, sejak saat itu saya lebih focus menulis artikel di B2B hingga tahun 2018. Dari tahun 2019 sampai dengan sekarang menjadi kontributor artikel sepeda di dua media berbasis website atau digital.

Pada tahun 2020 saya menyusun buku "Bunga Rampai Tulisanku di Halaman B2B PRM", dan tahun 2021 berjudul " 1 Dekade Perjalanan Bersepedaku" . Masing-masing hanya dicetak 1 eksemplar untuk koleksi dan dokumentasi pribadi.

 

Tahun ini, naskah novel Reseler tengah diperbaiki dan judulnya berubah menjadi :Ku Kujar Asa dengan Bersepeda". Selain itu tengah menyusun buku "Sepenggal Cerita-Cerita Masa Lalu", dan saat ini tengah menyusun buku kumpulan konten tulisan saya tentang gerakan bersepeda di Kompasiana dengan judul yang nanti akan saya sampaikan di tulisan dua minggu kedepan.

Salam sehat, semangat, dan literasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun