Namun demikian, kami malah masih  bisa tertawa-tawa ceria ditengah insiden itu. Setelah dibantu oleh pendamping yang mengikuti berjalan sepanjang bantaran sungai sambil mengabadikan kami dengan kamera, akhirnya perahu kami  bisa kembali melaju.
Masih disekitar Ciumbuleuit, kita berhenti karena ada curug atau air terjun yang sebenarnya pendek tapi tidak bisa dilalui perahu, kami pun membopong perahu ke bantaran dan turun kembali ke sungai bawah curug tersebut.
Dari sana kami kembali mengayuh perahu hingga akhirnya tiba di Babakan Siliwangi sebagai tempat finish. Setelah istirahat  sejenak kami kembali ke atas dengan menggunakan mobil angkut bersama pendamping yang menggangkut perahu  ke tempat semula
Kami bercerita seru kepada tim SS 2 yang tengah bergegas dan bersiap-siap diselimuti perasaan ingin segera memulai setelah mendengar cerita keseruan kami tim SS 1 dan menunggu dengan tabah hampir satu setengah jam, hingga akhirnya mereka mulai melaju dipenuhi wajah sumringah.
Usai tim SS 2 arung jeram yang berjalan relatif lancar tanpa adanya insiden dengan tetap memperoleh keseruan yang sama, Â sambil istirahat dan melihat hasil foto-foto.Â
Masing-masing bercerita tentang pengalaman dan petualangan tersebut, diselingi canda dan tawa yang tak ada habisnya.
Menjelang siang kami pun membubarkan diri bersepeda kembali ke rumah masing-masing dengan membawa kesan menyenangkan dan senyum keceriaan setelah sebelumnya kami berfoto bersama seorang suhu pengelola program GRCR tersebut.
Salam sehat dan semangat. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H