Mohon tunggu...
Cuham Beib
Cuham Beib Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menjadikan Sepeda Sebagai Moda Transportasi sehari-hari kemana saja,

Penulis amatiran, ringan , dan sederhana. Penikmat sepeda harian. Icon Bersepeda itu Baik.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Serunya Bersepeda Mengiring Calon Pengantin

14 Mei 2022   11:00 Diperbarui: 14 Mei 2022   11:18 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto pengantin besama komunitas pesepeda (foto Yolly P FBI) 

AKTIVITAS bersepeda memang menyenangkan dan selalu menumbuhkan hal-hal unik serta menarik, apalagi jika sepeda yang dimiliki tidak hanya digunakan untuk menyalurkan hobi, olahraga, dan rekreasi. Lebih dari itu, digunakan untuk ragam aktivitas lainnya, seperti bekerja, berniaga, atau  mengiringi calon pengantin.

Belakangan, banyak para pegiat sepeda dalam mengakhiri masa lajangnya menggelar resepsi pernikahannya menggunakan konsep sepeda, akan tetapi tidak di keseluruhan prosesinya, terbatas di beberapa hal saja, misal foto prawedding, dekorasi gedung, atau mengiring calon pengantin oleh teman-teman pesepeda.

Ada yang menggunakan beberapa hal tersebut, ada pula yang hanya satu atau dua  saja, paling banyak di moment foto prewedding. Namun, tak sedikit pula yang melakukan bersepeda mengiring calon pengantin pria, karena dinilai seru, unik , dan menarik.  

Kendati demikian, konsep yang digunakan tersebut tetap melalui persetujuan keluarga ke dua  belah pihak, jika salah satu pihak kurang berkenan, tentunya jangan dipaksakan untuk dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diharapkan.

Space Ourt Door Sport, Salah Satu Dekorasi Gedung Resepsi (Foto AM)
Space Ourt Door Sport, Salah Satu Dekorasi Gedung Resepsi (Foto AM)

Bagi pasangan yang mendapat persetujuan keluarga kedua belah pihak dan tidak berkeberatan tentu mereka merasa senang, yang penting selama itu tidak mengganggu prosesinya, bahkan pihak keluarga juga merasa bangga  para pengiring atau undangan dari kalangan pesepeda hadir dengan menggunkan sepeda dan dresscode seragam atau atribut komunitas pesepeda.

Terlebih jika ke dua calon pengantin, calon mertua, dan calon besan atau sebagian besar dari mereka adalah pagiat sepeda, sehingga pihak lain memaklumi bahkan mengganggap sesuatu hal yang menginspirasi.

Saat bersepeda mengiring capon pengantin pria, tentu saja teman pesepeda yang menyelenggarakan harus memiliki planning yang tepat, seperti kondisi jalan bukan yang ekstrim dan jarak dari tempat titik kumpul menuju tempat calon pengantin perempuan tidak terlalu jauh.

Alasannya, karena yang dicari bukan sekedar sensasi tapi nilai atau spirit dan motivasi bersepeda sebagi solusi tanpa polusi, sebuah gerakan kampanye apapun aktivitasnya lakukan dengan bersepeda minimal untuk jarak yang pendek agar lingkungan dan transportasi menjadi baik.

Foto pengantin besama komunitas pesepeda (foto Yolly P FBI) 
Foto pengantin besama komunitas pesepeda (foto Yolly P FBI) 

Bike to Hajatan

Usai Lebaran, tak hanya semarak dengan berbagai kegiatan silaturahmi Halal bihalal, tapi bulan Syawal itu identik dengan musim pernikahan. Banyak teman-teman pesepeda yang melangsungkan pernikahannya usai Lebaran, dan setiap memenuhi undangannya saya selalu  menuju lokasi hajatan dengan bersepeda.

 

Sejak belasan tahun lalu, saya mengupayakan bersepeda ke hampir semua aktivitas apa pun, kemana pun dan di mana pun, selama masih memungkinkan dan terjangkau, salah satunya adalah memenuhi undangan dengan bersepeda menuju ke tempat hajatan atau resepsi.

Hal itu dilakukan sebagai langkah sederhana dalam gerakan kampanye dan motivasi bersepeda kemana saja #biketokamanawae untuk mengurangi persoalan lingkungan dan transportasi yaitu polusi udara, suara, dan kemacetan.

Jarak yang ditempuh bervariasi dengan penggunaan dresscode disesuaikan, jika jarak pendek langsung menggunakan pakaian rapi dari rumah, tapi jika agak jauh dari rumah menggunakan setelan bersepeda biasa, lalu saat tiba  dilokasi tujuan ganti baju yang sesuai, kecuali jika yang punya hajat tidak keberatan dengan penggunaan jersey sepeda atau seragam komunitas.

 Tiba di lokasi (dokpri)
 Tiba di lokasi (dokpri)

Saya beberapa kali bersepeda ke tempat hajatan pernikahan teman pesepeda yang jaraknya lumayan jauh dari Kota Bandung yaitu ke daerah Cihampelas, Cililin kurang lebih berjarak 25 kilometer, dan Sodong, Padalarang berjarak sekitar 22 kilometer, keduanya berada di wilayah Kabupaten Bandung Barat.

Di kedua hajatan pernikahan teman pesepeda tersebut, dari rumah menggukan celana dan kaos sepeda, lalu saat di lokasi ganti pakaian yang sesuai.

Satu lagi, saat mememenuhi undangan pasangan suami istri pesepeda legend dari Cimahi yang menggelar hajatan mulung mantu atau syukuran pernikahan putra pertamanya di Padalarang. Disini saya menggunakan kaos sepeda.

Perjalanan bersepeda ke tempat hajatan yang berjarak agak jauh tersebut meski melelahkan tapi saya sangat menikmatinya, terutama jika lokasi tujuannya berada dipedesaan, setidaknya ada banyak pemandangan yang telah menepis rasa lelah usai bersepeda puluhan kilometer.

Seementara itu, untuk rute yang pendek, tapi jalannya menanjak adalah saat mengiringi teman pesepeda sebagai calon mempelai pria di daerah Cijambe, Ujung Berung, dan yang menurun saat mengiringi teman dari Citeureup, Kota Cimahi.

Tapi bersepeda menuju Citeureup tempat titik kumpulnyalah yang  merupakan perjalanan lumayan menguras tenaga dengan jarak sepanjang sekitar 12 kilo meter dari rumah dan dengan jalan cenderung menanjak.

Nah, pakaian yang saya gunakan adalah jersey sepeda ekslusif buatan teman pesepeda Cimahi, salah satu dari dua teman yang melangsungkan pernikahan tersebut di atas.

Dan ada banyak lagi lokasi-lokasi tempat hajatan pernikahan teman pesepeda yang saya tuju dengan asyiknya bersepeda dan jarak agak jauh, seperti ke Cijerah perbatasan Kota Bandug dan Kota Cimahi, Kopo, Nata Endah Kabupaten Bandung, Baros, Kota Cimahi, dan sebagainya.

Bersepeda mengiringi teman pesepeda calon mempelai pria memberi kesan tersendiri bagi saya dan puluhan teman pesepeda lainnya yang turut serta karena mengandung unsur keseruan dan keharuan yang sulit digambarkan.  Salam sehat dan semangat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun