Mohon tunggu...
Cuham Beib
Cuham Beib Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menjadikan Sepeda Sebagai Moda Transportasi sehari-hari kemana saja,

Penulis amatiran, ringan , dan sederhana. Penikmat sepeda harian. Icon Bersepeda itu Baik.

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Aneka Gorengan, Makanan Unggulan Buka Puasa

16 April 2022   17:15 Diperbarui: 16 April 2022   17:17 2797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lapak Aneka Gorengan ( Foto : Dadan Dhowo Ce'es Beurat)

MARAKNYA penjual lapak menu buka puasa di pinggir-pinggir jalan, merupakan salah satu hikmah dari bulan suci Ramadan, dimana meningkatnya gairah ekonomi para pelaku usaha kecil menengah baik yang sudah lama berjalan maupun dadakan atau musiman.

Beragam sajian  dijajakan oleh mereka, dari kolak, minuman segar, kue, manisan buah, asinan, pedasan, hingga makanan tradisional ringan khas berbagai daerah.  Dan satu menu utama dan unggulan buka puasa bagi sebagain besar masyarakat kita adalah gorengan.

Sebut saja ada bala-bala (bakwan), gehu ( terigu, toge, tahu), tempe mendoa'an, risoles, kroket, cireng (tepun aci digoreng), pisang goreng, pisang lumer coklat, pisang aroma, comro (panganan dari singkong diisi sambel oncom), misro (panganan dari singkong diisi gula aren), ketan goreng, martabak telor, dan sebagainya. 

Meski di Ramadan tahun ini dihadapkan kelangkaan dan mahalnya minyak goreng, tak lantas menyurutkan minat masyarakat terhadap gorengan. Bahkan ketika harga gorengan menjadi naik atau ukurannya mengecil pun, masyarakat masih tetap menjadikan gorengan sebagai makanan utama buka puasa.  

Padahal, seperti kita ketahui bersama dari segi kesehatan makanan gorengan kurang baik bagi tubuh kita, apalagi jika dikonsumsi berlebihan, terutama berimbas pada persoalan kolestrol, tenggorokan, dan pencernaan. Tapi entah kenapa, seolah kita tak bisa melapaskan dari ketagihan makanan tersebut.

Sejak kecil, saya memang suka gorengan, bahkan bisa habis 1 piring sendirian. Favorit saya adalah kroket yang isinya cuma bihun saja tanpa sayuran, dan bala-bala yaitu makanan terbuat terigu dengan campuran sayuran seperti kol dan wortel atau toge, dalam bahasa umum disebut bakwan.

Sebenarnya dari kaca mata orang Sunda, antara bala-bala dengan bakwan itu ada sedikit perbedaan meski bahan dasarnya sama. Bakwan dari segi bentuk cenderung stabil dan tidak berubah yaitu bulat serta diatasnya dikasih udang .

Kalau bala-bala bentuknya bebas tak beraturan, ada yang bulat, lonjong, pipih, dan menggumpal  tanpa ada bahan-bahan lagi selain terigu dengan sayuran. Sementara terigu yang dicampur kacang gajih dengan parutan kelapa dan tanpa sayuran itu dinamakan rarawuan.

Selama Ramadan, keluarga di rumah hampir setiap hari selalu ada gorengan saat berbuka puasa, mungkin karena gurih, enak, relatif murah, dan banyak sehingga ada kesan tersendiri saat makan gorengan bersama keluarga, teman, dan handai taulan.

Namun demikian, belakangan saya sudah mengurangi makanan gorengan, untuk menjaga kesehatan yang sudah sering terganggu, salah satunya karena sering mengkonsumsi makanan gorengan. 

Berbagi Takjil

bersepeda-dan-berbagi-tajil-doc-cees-beurat-625a96d1bb44860da90504f3.jpg
bersepeda-dan-berbagi-tajil-doc-cees-beurat-625a96d1bb44860da90504f3.jpg
Bersepeda dan Berbagi Takil (Foto dok. Ce'es Beurat) 

Salah satu teman pesepeda saya bersama istri dan saudaranya setiap bulan Ramadan beralih menjadi pedagang gorengan musiman, karena selama bulan itu menjadi pedagang di pasarnya diliburkan.

Ia juga merupakan ketua komunitas pesepeda bernama Ce'es Beurat (CB), setiap ramadan rutin melakukan berbagi takjil, seperti aneka gorengan dan kolak campur.  Dananya merupakan hasil pengumpulan dari anggota dan para donatur.

Dibagikannya hari-hari menjelang lebaran atau saat musim mudik, karena targetnya adalah para pemudik. Mereka bersepeda, masing-masing membawa sejumlah bingkisan takjil menuju titik tempat  biasa melakukan pembagian, di pinggir jalan yang ramai dilintasi para pemudik.

Saya pernah sekali ikut melakukan kegiatan mereka tersebut, sebagai pegiat sepeda tentu saja sangat senang karena dilakukannya sambil bersepeda, sesuai aktifitas dan hobi yang dilakukan. Nilai ibadahnya, kebersamaan, dan  kecerian bersepeda berpadu menjadi kesan yang sangat mendalam.

Tak hanya itu, saya juga ikut kegiatan berbagi makanan, sembako, alat tulis, sepeda dan sebagainya, yang diadakan oleh pihak atau komunitas lainnya, seperti berbagi kepada pondok pesantren, rumah yatim piatu, petugas kebersihan, kepolisian, para pekerja malam atau orang-orang yang hidup dijalanan.

Salam sehat, semangat, dan selalu berdo'a. Selamat beribdah dan beramal di bulan Ramadan tahun ini bagi yang menjalankannya, semoga penuh keberkahan, keselamatan, dan ampunan dari Allah SWT. Aamiin, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun