Â
Saat duduk  dibangku kelas VI SD, saya membuat cerita lepas bertajuk DAKYNYNAKALENY,  nama kumpulan anak-anak SD yang diambil dari nama-nama mereka SahDA, DicKY, HeNY, HerNA, IKA, dan LENY. Serial pertamanya saya beri judul Remaja-Remaja Yang Manis.
Karya tulis yang diilhami oleh kumpulan cerita remaja populer Kiki dan Komplotannya karya penulis besar mendiang Arswendo Atmowiloto tersebut, bercerita tentang lika-liku anak baru gede (abg) pada masa itu. Sayang, dokumennya hilang.
Saat duduk dibangku SMP, hobi tulas tulis tetap berlanjut, selain membuat buku catatan dan meneruskan serial majalah beberapa edisi juga melanjutkan serial Dakynynakaleny dengan judul Berkawan Bukan Bercinta.
Dokumennya masih ada sampai sekarang, hanya sudah usang, lusuh, rusak, dan beberapa lembarannya menghilang. Karya-karya serial ini mendapat apresiasi dari beberapa teman SMP yang berkenan membacanya dan memberi masukan kepada saya
Pernah juga membuat tulisan buku kumpulan humor tapi kemudian dokumentasi hilang bertajuk Mati Ketawa Ala Kadarnya, diilhami oleh buku kumpulan humor Mati Ketawa Cara Rusia karya Z.Dolgopolova yang saat itu tengah hit dan laris manis di seantero dunia. Sebagian tulisan humor karya saya tersebut saya pajang di majalah dinding sekolah.
Saat novel Lupus mencuat, memicu saya membuat buku kumpulan cerita berjudul Sahda Cs yang merupakan lanjutan dari serial DAKYNYNAKALENY versi anak remaja SMP. Karyanya kini sudah berusia 35 tahun dan masih tersimpan sampai sekarang meski sedikit usang.
Memasuki kelas III SMP, saya membuat buku kumpulan cerpen berjudul Aku dan Cintaku. Beberapa cerpen mengadaptasi dari kisah cinta monyet saya masa SMP, selebihnya tentang persahabatan, kehidupan sosial dan sebagainya. Sekali lagi, karya ini pun hilang sekitar tahun 2015 entah kemana.
Saya kembali ke Bandung saat masuk Sekolah Menengah Atas (SMA) tahun 1988, pada masa ini hobi menulis tidak terlalu intens, lebih banyak menulis buku catatan, puisi curahan hati bertema kesukaan pada seseorang, dan curat coret tak jelas.
Namun demikian, saya sempat membuat novel berjudul Hadi, Tolong Saya, mengisahkakan tentang perjalanan kehidupan dua anak remaja tuna wisma, masih ditulis menggunakan pena di atas kerta buku tulis. Karya ini masih tersimpan hingga sekarang, hanya lupa dimana disimpannya.
Penggunaan mesin tik di atas kertas buram, dilakukan saat membuat ulang karya tulis kumpulan cerpen Aku dan Cintaku, lalu dijilid. Sedihnya, karya tulis ini hilang tahun 1991.