MAHASISWA merupakan generasi terdepan sebagai agen perubahan dalam membangun lingkungannya menjadi lebih humanis yang mampu menciptakan kondisi kenyamanan dalam beraktivitas khususnya di kampusnya masing-masing dengan menjadikan sepeda sebagai sarana transportasi menuju tempat kuliah atau pupuler dengan istilah bike to campus.Â
Â
Kejar skripsi tanpa polusi adalah spirit dalam membangun gerakan bersepeda terhadap para mahasiswa. Harapannya, Â semakin banyak dari mereka untuk bersepeda ke kampus atau aktivitas apa saja terkait dengan statusnya sebagai mahasiswa. Sayangnya sampai saat ini gerakan tersebut belum cukup mampu mendongkrak kwantitas mahasiswa yang menggunakan sepeda ke kampusnya. Jumlahnya masih dalam hitungan jari.
Sebenarnya di beberapa kampus banyak pegiat sepeda dari kalangan mahasiswa, namun sama seperti halnya sebagian besar publik pegiat sepeda, mereka dominan bersepeda untuk hobi atau rekreasi dan aktif hanya di saat akhir pekan atau hari libur saja, apalagi mereka adalah anak-anak muda yang semangatnya terkadang hanya sekedar ingin memperlihatkan eksistensi atau style belaka. Â Â
Bahkan keberadaan komunitas-komunitas gerakan berbasis kampus seperti Bike to Campus (B2C) selalu mengalami penurunan intensitas dan eksistensi karena selalu dihadapkan pada persoalan klise yaitu sulitnya regenerasi, terutama jika para aktivitasnya adalah berasal dari daerah luar, setelah lulus kuliah ada yang  lebih focus kejenjang kuliah berikutnya, ada yang memilih bekerja, kembali ke kampung halamannya, atau mengakhiri masa lajangnya alias menikah.
Sangat jarang sekali saat menjadi mahasiswa aktif di komunitas pesepeda kampus, kemudian setelah bekerja mereka aktif di komunitas pesepeda ke tempat kerja (Bike to Work) karena lebih asyik dengan dunia kerja yang baru mereka masuki. Lucunya, Â beberapa mahasiswa justru saat kuliah aktif di komunitas gerakan berbasis para pekerja, tapi setelah bekerja tak ada lagi kabar beritanya, sibuk dengan pekerjaannya, atau kembali menjadi pegiat sepeda di akhir pekan.
Wisuda Tanpa Polusi
Bisa dikatakan mahasiswa yang akan di wisuda menggunakan sepeda sangat jarang bahkan langka dilakukan mengingat kondisinya memang cukup sulit dalam pelaksanaanya, apalagi di masa sebelum pandemi para wisudawan biasanya mengundang orang tua, saudara, teman dan handai taulan untuk menghadirinya.
Keramaian lalu lalang orang-orang dan hilir mudiknya kendaraan hingga menyebabkan suasana penuh sesak dan padat merayap di lokasi atau sekitarnya merupakan pemandangan yang biasa terjadi saat ada gelaran acara wisuda. Â Bahkan kondisinya semakin padat manakala di lokasi tersebut dijejali dengan para pengais rejeki seperti pedagang souvenir, bunga, makanan, jasa pemotretan dan sebagainya.
Dari sekian ribu wisudawan, ada segelintir wisudawan yang mencoba berupaya melakukan gerakan ke-bike-an dengan bersepeda ke tempat wisuda selain sebagai sebuah aksi solusi tanpa polusi juga berharap bisa memotivasi para mahasiswa lainnya untuk selalu bersepeda ke kampus dan ke tempat wisuda demi untuk lingkungan yang lebih baik. Â Â
Salah satunya sebut saja namanya Agus Septian Heryanto, S.E., mahasiswa Universitas Widyatama (UTAMA) dan aktif di komunitas gerakan Bike to Campus (B2C) chapter Bandung yang memiliki jargon seperti judul di atas  ini lulus pada tahun 2017 dengan skripsinya yang cukup unik mengangkat tema bersepeda bertajuk, "Budaya Organisasi dalam Menentukan Motivasi Bersepeda Pegawai Negeri Sipil Melalui Komitmen Organisasional" hasil studi kasus PNS di Balai Kota Bandung terkait program Jum'at Bersepeda.
Dia menggunakan sepeda ke tempat gelaran acara wisudanya, ditemani beberapa rekan sekomunitasnya. Sedikitnya aksi tersebut telah menginspirasi banyak orang untuk melakukan ke-bike-an yang sama. Mari, kepada para mahasiswa di mana saja berada untuk kejar skripsi dan wisuda tanpa polusi.
Salam sehat, semangat, dan waspada. Bersepeda memang bike, tapi menjaga diri lebih bike, selalu menerapkan protokol kesehatan dan selalu bersepeda dengan bijak, tertib, dan beretika, karena bersepeda itu bike
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H