Mohon tunggu...
Cuham Beib
Cuham Beib Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menjadikan Sepeda Sebagai Moda Transportasi sehari-hari kemana saja,

Penulis amatiran, ringan , dan sederhana. Penikmat sepeda harian. Icon Bersepeda itu Baik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mari Cegah Anak-anak dan Remaja Mengemudi Kendaraan Bermotor

1 Agustus 2021   09:39 Diperbarui: 1 Agustus 2021   09:54 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Budaya bersepeda sejak dini. Foto: Anne SMANOP

Saat semua energi, perhatian, kebijakan bahkan tentang anggaran terpusatkan pada pandemi Covid19, kita seakan-akan mengabaikan dan tidak peduli terhadap sebuah "pandemi" yang sudah terjadi berpuluh-puluh tahun lamanya dan menghilangkan banyak nyawa.

Yang luput dari perhatian kita, bahkan dianggap bukan hal yang luar biasa adalah bahwa sepeda motor merupakan jenis kendaraan bermotor yang paling banyak mengalami kecelakaan. Menurut Save The Childern (STC) sebuah lembaga gerakan yang konsen terhadap keselamatan anak khususnya terkait transportasi, pada periode Januari -- Maret 2015 dan April -- Juni 2015 sebanyak 27.000 buah. 

STC juga menyampaikan dalam hasil Baseline Studi Selamat Project tahun 2015 terhadap 15 Sekolah Dasar (SD) dan 15 Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Bandung bahwa korban kecalakan lalu lintas hingga meninggal dunia diantaranya dialami anak-anak dan remaja usia 5 sampai dengan 19 tahun sebanyak 5000 jiwa. Salah satu penyebabnya akibat semakin banyaknya anak-anak dan remaja mengemudikan kendaraan bermotor.

Budaya bersepeda sejak dini. Foto: Anne SMANOP
Budaya bersepeda sejak dini. Foto: Anne SMANOP

Orang tua yang bangga, memanjakan, dan membuktikan kasih sayang dengan membelikan anaknya kendaraan bermotor tanpa disadari justru  telah menjerumuskan keselamatan hidupnya. Kondisi inilah membuat sebagian masyarakat yang menaruh kepihatinan berupaya untuk melakukan gerakan kampanye pencegahan penggunaan kendaraan bermotor oleh anak-anak dan remaja.

 

Cegah Anak Mengemudi Kendaraan Bermotor (Camot) merupakan salah satu program kampanye dan edukasi kepada masyarakat yang dilakukan sebuah komunitas berbasis gerakan yaitu Bike To Work (B2W) sebagai bentuk keprihatinan terhadap pembiaran orang tua dan sebagian masyarakat terhadap maraknya anak-anak di bawah umur menggunakan kendaraan bemotor

Aksi kampanye Camot ini dilakukan B2W sekitar tahun 2013 didasari atas permasalahan transportasi yang sangat banyak, harapannya kampanye ini bisa membangun kesadaran orang tua, keluarga, dan handi taulan untuk  melakukan tindakan pencegahan anak-anak dan remaja menggunakan kendaraan bermotor dan memberikan edukasi tentang mentaati aturan untuk keselamatan dan ketertiban. Harapannya, bisa mengurangi beberapa permasalahan lalu lintas yang kian meningkat.

Berikut alasan mengapa anak/remaja tidak boleh mengendarai kendaraan bermotor yang disadur dari hasil olahan berbagai sumber yaitu Center for Disease Control and Prevention (CDC), Accindent Analysis and Prevention (2007), Jurnal of Safety Research (2003) :

  • Masih labil secara emosi
  • Cenderung menganggap enteng (underestimate) bahaya
  • Cenderung tidak dapat mengidentifikasi situasi yang membahayakan
  • Ngebut. Dari total kecelakaan fatal yang melibatkan remaja laki-laki usia 15 - 20 di Amerika Serikat 39% karena ngebut.
  • Lebih mudah marah terhadap pengemudi lain (pengemudi pemarah lebih cenderung untuk ngebut)

Mengarahkan untuk bersepeda

Meski belum terbukti secara utuh khususnya terkait keselamatan di jalan raya, tapi mengarahkan anak untuk berbudaya bersepeda adalah upaya yang bijak dan lebih baik, tentunya dengan tetap dalam pengawasan orang dewasa,  sehingga si anak tidak lagi memiliki ketergantungan terhadap kendaraan bermotor.

Remaja bersepeda. Foto : SMA Cendekia Muda Bandung
Remaja bersepeda. Foto : SMA Cendekia Muda Bandung

Dengan bersepeda bisa mempengaruhi jiwa dan raga si anak, akan terlihat ceria, semangat, bersahabat, dan bisa melatih kepercayaan dirinya yang kuat serta kreatif. Apalagi bersepeda sambil diarahkan juga untuk bergerak dalam aksi lingkungan lainnya. Lebih jauhnya perlahan-lahan diperkenalkan tentang asyiknya bersepeda adventure atau bersepeda jarak jauh untuk motivasi agar menjadi pesepeda berpetualang dan berpengalaman.

Di beberapa kota seperti Solo, Bandung, Jakarta, dan Surabaya, para pegiat sepeda dan lingkungan bergerak melakukan program-program bersepeda pada anak-anak dan remaja sebagai salah satu upaya pencegahan mereka terhadap penggunaan kendaraan bermotor dan juga mengatasi persoalan transportasi dan lingkungan.   

Mungkin itu hanya sebagian upaya untuk terus bergerak dan berusaha untuk membuat masyarakat menjadi lebih berdaya pada saat harapan pada pemerintahan menipis karena kurangnya political will terhadap pemahaman keselamatan berlalu lintas, lingkungan dan angkutan umum. Selain itu sebagai spirit untuk terus belajar, mengasah ketajaman observasi terhadap kondisi yang ada di level terbawah, para pengguna dan pemanfaat transportasi ramah lingkungan.

Salam gowes dan go green. Tetap sehat, semangat, dan waspada. Selalu bijak, tertib dan beretika, tetap menerapkan protokol kesehatan. Bersepeda memang baik, tapi menjaga diri lebih baik. Semoga pandemi segera berlalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun