Meski belum terbukti secara utuh khususnya terkait keselamatan di jalan raya, tapi mengarahkan anak untuk berbudaya bersepeda adalah upaya yang bijak dan lebih baik, tentunya dengan tetap dalam pengawasan orang dewasa, Â sehingga si anak tidak lagi memiliki ketergantungan terhadap kendaraan bermotor.
Dengan bersepeda bisa mempengaruhi jiwa dan raga si anak, akan terlihat ceria, semangat, bersahabat, dan bisa melatih kepercayaan dirinya yang kuat serta kreatif. Apalagi bersepeda sambil diarahkan juga untuk bergerak dalam aksi lingkungan lainnya. Lebih jauhnya perlahan-lahan diperkenalkan tentang asyiknya bersepeda adventure atau bersepeda jarak jauh untuk motivasi agar menjadi pesepeda berpetualang dan berpengalaman.
Di beberapa kota seperti Solo, Bandung, Jakarta, dan Surabaya, para pegiat sepeda dan lingkungan bergerak melakukan program-program bersepeda pada anak-anak dan remaja sebagai salah satu upaya pencegahan mereka terhadap penggunaan kendaraan bermotor dan juga mengatasi persoalan transportasi dan lingkungan. Â Â
Mungkin itu hanya sebagian upaya untuk terus bergerak dan berusaha untuk membuat masyarakat menjadi lebih berdaya pada saat harapan pada pemerintahan menipis karena kurangnya political will terhadap pemahaman keselamatan berlalu lintas, lingkungan dan angkutan umum. Selain itu sebagai spirit untuk terus belajar, mengasah ketajaman observasi terhadap kondisi yang ada di level terbawah, para pengguna dan pemanfaat transportasi ramah lingkungan.
Salam gowes dan go green. Tetap sehat, semangat, dan waspada. Selalu bijak, tertib dan beretika, tetap menerapkan protokol kesehatan. Bersepeda memang baik, tapi menjaga diri lebih baik. Semoga pandemi segera berlalu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H