Mohon tunggu...
Karen
Karen Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa PDSD

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Differentiated Learning in the Modern Era

23 Februari 2024   14:29 Diperbarui: 23 Februari 2024   14:47 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Differentiated learning in the modern era

Oleh : Karen

Semua orang pasti wajib memiliki pendidikan dalam hidupnya. Pendidikan adalah merupakan suatu cara untuk mencari solusi manusia untuk dapat memajukan potensi yang ada pada dirinya sendiri dengan belajar atau mengikuti kelas kerja paket jika ketinggalan. Berdasarkan Undang-Undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) No.20 tahun 2003 dijelaskan bahwa kewajiban dan peran pendidikan adalah memajukan penciptaan budi pekerti dan mengembangkan keunggulan setiap siswa, serta menegakkannya kebudayaan bangsa yang terhormat untuk menyempurnakan akal kehidupan bangsa. Setiap siswa mendapatkan kelebihan dan kekurangan dalam dirinya sendiri, dengan adanya perbedaan di dalam diri setiap siswa, siswa mengharapkan perlakuan yang berbeda pula supaya potensi di dalam peserta didik berkembang maksimal.  

Pembelajaran berdiferensiasi merupakan hal yang sudah terlalu lawas, tapi masih banyak guru yang tidak mengimplementasikan pendekatan tersebut ke dalam suatu usaha pembelajarannya yang ada dikelas. Ada tiga pendekatan dalam pembelajaran berdiferensiasi yaitu : 1) Konten suatu hal yang dipelajari oleh setiap siswa yang berhubungan dengan materi pembelajaran. 2) Proses yaitu cara siswa untuk menentukan gaya belajarnya 3) Produk adalah cara mewujudkan suatu hasil yang telah dipelajari siswa. (Wasih dkk., 2020).

Tujuan penulisan ini adalah untuk mengetahui upaya pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi yang merupakan hal penting karena merupakan salah satu cara untuk mencari solusi dalam peningkatan dan cara memajukan potensi keberhasilan pembelajaran kurikulum merdeka belajar di SD dekat rumah saya.

Dalam melakukan wawancara kemarin dengan siswa saya menggunakan mata pelajaran matematika materi bangun datar dan disini saya mewawancarai 5 siswa tetangga saya kelas 2 yang memiliki modalitas belajar yang berbeda-beda yaitu ada 2 siswa yang menggunakan modalitas belajar visual, ada 2 siswa yang menggunakan modalitas belajar auditori, dan ada 1 siswa yang menggunakan modalitas belajar kinestetik : Ada 2 siswa menggunakan modalitas belajar yang visual karena modalitas gaya belajar yang dimiliki kedua siswa ini cenderung menggunakan visual karena saat saya mewawancarai kedua siswa mereka biasanya selalu mencatat apa yang dibicarakan ketika guru memberikan penjelasan didepan kelas. Tipe belajar visual yang dimiliki ini biasanya anak tersebut dikelas pendiam karena mereka fokus melihat materi yang dipaparkan guru. Ada 2 siswa menggunakan modalitas belajar auditori karena kata kedua orang tua siswa tersebut ini mereka merupakan tipe yang lebih suka mendengarkan dibandingkan membaca buku materi sendiri, tetapi kelemahannya tipe belajar auditori ini tidak suka jika ada suara berisik yang mengganggu mereka saat belajar dan mereka tidak dapat fokus. Sama seperti kedua siswa tersebut saat ada yang berisik dikelas mereka terganggu dan bisa marah. Dan 1 siswa menggunakan modalitas belajar Kinestetik karena modalitas belajar yang kinestetik merupakan suatu upaya belajar anak yang biasanya aktif karena biasanya anak yang memiliki cara modalitas belajar kinestetik ini tidak sabaran dan jika diberikan tugas oleh guru disekolah anak tersebut tidak bisa mengerjakan dengan tenang. Dan 1 siswa ini senang dilibatkan dalam proses pembelajaran, dan guru harus pandai-pandai mengatur proses pembelajaran yang melibatkan siswa tersebut agar siswa tersebut tidak menggangu temannya yang lain.

Identifikasi kebutuhan belajar siswa sebelum melakukan pembelajaran guru perlu : 

Guru harus memetakan kebutuhan belajar siswa

Dalam hal ini guru harus menyiapkan beberapa variasi konten untuk pembelajaran dikelas yang sesuai dengan kebutuhan setiap siswa. Untuk mengetahui modalitas belajar siswa guru dapat melaksanakan sesi wawancara kepada setiap siswa, agar guru dapat mengatur pembelajaran yang berdiferensiasi. 

Guru harus menentukan strategi dan metode yang akan digunakan

Dengan kegiatan ini guru harus menyampaikan pembelajaran yang menyenangkan dan guru harus memberikan variasi-variasi agar siswa tidak bosan mendengarkan guru didepan kelas tanpa mengikut sertakan siswa. Contohnya seperti mata pelajaran matematika materi bangun datar, disini guru dapat mengajak siswa berdiskusi menyebutkan barang-barang disekitar sekolah yang berbentuk bangun datar. Dengan adanya strategi dan metode yang telah digunakan oleh guru ini siswa tidak akan bosan dan kebutuhan belajar siswa dapat terpenuhi.

Guru harus memberikan pilihan tugas kepada siswa

Guru harus memperhatikan kemampuan dan minat belajar setiap siswa, karena kemampuan yang dimiliki setiap siswa itu berbeda. Contohnya pada mata pelajaran matematika materi bangun datar ada beberapa siswa yang minat mengerjakan tugas dengan pilihan ganda tetapi ada juga siswa yang lebih senang mengerjakan dengan essay.

Disini peran guru harus memahami minat siswa dalam pemberian tugas dengan cara yang disukai.

Guru harus membebaskan siswa dalam menghasilkannya produk 

Dalam kegiatan ini guru harus memberikan keleluasaan setiap siswa dalam menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan siswa. Contohnya pada mata pelajaran matematika materi bangun datar setiap siswa diberikan kebebasan dalam menentukan hasil produk yang akan dibuat. Dengan adanya pembelajaran berdiferensiasi siswa akan merasa senang dan merasa dihargai hasil produknya dan hal ini dapat menciptakan rasa nyaman setiap siswa untuk belajar.

Kegunaan proses pembelajaran berdiferensiasi yang berada disekolah ini dapat mendukung semua siswanya dalam memupuk hasil belajar setiap siswanya dan membantu memperbaiki mutu belajarnya. Strategi pembelajaran yang berdiferensiasi ini harus digunakan oleh semua guru karena dapat meringankan semua guru saat membuat agenda pembelajaran yang menghitungkan berbagai perbedaan kemahiran pada siswa, minat, dan gaya belajarnya. Menjadi guru tidaklah mudah menjadi guru yang baik adalah guru yang dapat memetakan kebutuhan belajar siswa, menetapkan strategi dan metode yang dibutuhkan siswa, memberikan pilihan tugas kepada siswa, dan membebaskan siswanya dalam menghasilkan produk.

Daftar Pustaka : 

Aprima, D., & Sari, S. (2022). Analisis penerapan pembelajaran berdiferensiasi dalam implementasi kurikulum merdeka pada pelajaran matematika SD. Cendikia: Media Jurnal Ilmiah Pendidikan , 13 (1), 95-101.

Picasouw, TE, Apituley, WE, Pulung, R., Lilimau, R., & Saparuane, MJ (2023). Kreativitas Guru Dalam Pembelajaran Berdiferensiasi. DIDA

XEI , 4 (1), 524-535.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun