Walaupun Musk lebih dikenal dengan pendekatan transformasional dan karismatiknya, beberapa tindakannya menunjukkan ciri-ciri Machiavellian. Musk tidak ragu untuk mengambil keputusan yang kontroversial atau tegas demi kepentingan perusahaan atau visinya, seperti pengurangan tenaga kerja besar-besaran di Tesla demi efisiensi, atau tindakan hukum terhadap mantan karyawan yang dianggap mencuri rahasia perusahaan. Karakteristik pemimpin bergaya Machiavellian meliputi berikut ini:
- They are always on guard for risks and threats to their power.
- They don't mind being feared. Machiavelli warned that striving to be the mostliked leader can backfire when difficult times call for tough actions.
- They will use deception if necessary.
- They use rewards and punishments to shape behavior.
Using Hard versus Soft Power
Power (Kekuasaan) adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mempengaruhi orang lain untuk mewujudkan hasil yang diinginkan dan Influence (Pengaruh) adalah efek dari tindakan seseorang terhadap sikap, nilai, kepercayaan, atau tindakan orang lain.
a. Hard PowerÂ
Legitimate Power (Kekuasaan) yang Sah adalah wewenang yang diberikan dari posisi formal dalam suatu organisasi. Misalnya, setelah seseorang dipilih sebagai supervisor, sebagian besar karyawan menerima bahwa mereka berkewajiban untuk mengikuti arahan orang tersebut sehubungan dengan aktivitas kerja. Hak, tanggung jawab, dan hak prerogatif tertentu diberikan kepada siapa pun yang memegang posisi kepemimpinan formal. Para pengikut menerima hak yang sah dari pemimpin formal untuk menetapkan tujuan, membuat keputusan, dan mengarahkan kegiatan. Musk menggunakan kekuatan keras dalam bentuk wewenang formal dan kontrol terhadap sumber daya. Misalnya, ia telah menggunakan kekuasaannya untuk memberlakukan aturan kerja yang ketat di perusahaannya dan menetapkan target ambisius yang harus dicapai oleh timnya, bahkan jika itu berarti mengorbankan kenyamanan dan stabilitas karyawan.
Reward Power (Kekuasaan Reward) adalah kekuasaan untuk memberikan penghargaan kepada orang lain dan Coercive Power (kekuasaan Coercive) adalah kekuasaan untuk menghukum atau merekomendasikan hukuman.
b. Soft PowerÂ
Expert power adalah otoritas yang dihasilkan dari pengetahuan atau keterampilan khusus yang dimiliki seorang pemimpin dan Referent power adalah otoritas yang didasarkan pada karakteristik kepribadian yang membuat para pengikutnya tertarik, menghormati, dan mengagumi pemimpin tersebut sehingga mereka ingin meniru pemimpin tersebut. Di sisi lain, Musk juga efektif dalam menggunakan kekuatan lembut, terutama melalui visi dan karismanya. Dia menginspirasi dan memotivasi timnya dengan berbicara tentang tujuan-tujuan besar seperti mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil atau menjelajahi Mars. Kemampuannya untuk mempengaruhi orang-orang melalui visi yang kuat dan cerita yang menarik adalah bentuk penggunaan kekuatan lembut yang efektif.
c. Follower Responses to the Use of PowerÂ
Compliance (Kepatuhan) adalah mengikuti arahan dari orang yang memiliki kekuasaan, terlepas dari seberapa besar kesepakatan dengan arahan orang tersebut, Resistence (Perlawanan) adalah tindakan tidak mematuhi perintah atau dengan sengaja menghindari menjalankan instruksi, dan Commitment (Komitmen) adalah mengadopsi sudut pandang pemimpin dan dengan antusias menjalankan instruksi. Respon pengikut terhadap penggunaan kekuatan oleh Musk sangat bervariasi. Banyak yang sangat terinspirasi dan termotivasi oleh visinya, dan bersedia bekerja keras untuk mewujudkannya. Namun, ada juga yang merasa terbebani oleh tuntutan yang tinggi dan pendekatan yang keras, yang kadang-kadang menyebabkan gesekan atau ketidakpuasan di antara karyawan.