Mohon tunggu...
kardianus manfour
kardianus manfour Mohon Tunggu... Editor - belajar mencintai kebijaksanaan hidup

mahasiswa filsafat.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Memahami dan Menemukan Brahman dan Atman dalam Realitas Sehari-hari

22 November 2019   22:52 Diperbarui: 25 Juni 2021   02:35 1119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(unsplash/inaki del olmo)

Baca juga : Kisah Dua Brahmana

 Atman Sebagai Asas Individu

             tman (tmn) adalah kata dalam bahasa Sanskerta yang berarti diri atau jiwa. Dalam filsafat Hindu, khususnya di aliran Vedanta Hindu, Atman adalah prinsip pertama, diri sejati seorang individu yang melampaui identifikasi dengan fenomena, esensi.[4] Atman adalah esensi kehidupan sejati manusia. Atman yang ada dalam manusia disebut jivatman (jiwa/roh yang menghidupkan manusia).

             Atman dianggap identik dengan Brahman, realitas tertinggi, dan melampaui nama dan bentuk, di luar kata-kata dan ucapan, di luar pikiran dan organ-organ indera. Itu di luar batasan ruang, waktu, dan sebab akibat. Itu tidak berubah, tidak dapat dibedakan, tidak terlihat, tidak bisa binasa, dan berbeda dari indera.

Ia tidak terlibat dalam aktivitas apa pun dan segala sesuatu memperoleh keberadaannya karenanya. Ini adalah keberadaan absolut, kesadaran absolut, dan kebahagiaan absolut. Dengan mengetahui sifat alami seseorang, Atman, seseorang mengatasi penderitaan. Karena, 

Atman tidak dapat diketahui melalui indera dan pikiran, melalui persepsi perantara, seseorang harus memusnahkan semua keinginan dan membunuh pikiran, sehingga Atman yang mengungkapkan diri mengungkapkan dirinya. Ini adalah satu-satunya realitas, tidak ada realitas lain, ini adalah realitas non-ganda. 

Dengan melakukan praktik spiritual seperti kejujuran, penegasan, kelesuan, mengendalikan indera dan pikiran, seseorang harus memahami sifat sejati seseorang, Atman, yang berada di luar tubuh, pikiran, dan indera.

            Atman adalah esensi spiritual dalam semua makhluk, makhluk esensial mereka yang terdalam. Itu abadi, itu adalah esensi, tidak abadi. Atman adalah seseorang yang berada pada level terdalam keberadaannya. Atman dalam Upanishad adalah 'Akshara-Brahman' yang Abadi, Abadi, yang meliputi segalanya. Ia juga disebut "Purusha".[5] Dia menerangi alam semesta yang terlihat luas (Kshara-Virat, Apara Prakriti) dan menjaganya.

Baca juga : Jejak Para Brahmana (1): Bertemu Sister Sukriya

Relasi Antara Brahman Dan Atman

            Pada dasarnya Atman bersifat sempurna. Hal ini dikarenakan Atman sebagai percikan kecil  dari Brahman yang bersifat sempurna dan tidak terbatas. Brahman adalah asas alam semesta sedangkan Atman adalah asas pribdi atau individu. Atman menjadi tidak sempurna karena Atman tinggal dalam tubuh manusia yang terbatas. Tubuh manusia seringkali melakukan tindakan-tindakan destruktif yang bisa merusak Atman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun