Optimisasi umum
Pengamatan mereka atas semakin banyaknya warga masyarakat yang mengalami tekanan mental, stres hingga depresi, terutama di Jakarta, memunculkan gagasan untuk menyebar kata-kata yang mengandung motivasi:
"Efek dari tekanan emosional dan beban hidup ini sangatlah dahsyat, selain mudah memicu amarah dan konflik, stres dan depresi ini adalah faktor penting yang bisa mengakibatkan menurunnya produktivitas. Beberapa ahli malah ada yang berpendapat bahwa depresi dapat mengakibatkan makan berlebih dan malas beraktivitas. Jika terus-terusan, kondisi stres bisa menurunkan kondisi tubuh, keadaan yang menjadikan badan rentan terkena berbagai penyakit. Itu berarti menimbulkan ketegangan baru dan meningkatnya biaya kesehatan yang harus ditanggung keluarga. Namun demikian, kondisi ini bukan akhir dari segalanya, masih ada upaya yang bisa dicoba, selain usaha dan doa, motivasi adalah kunci penting bagi kita untuk keluar dari kondisi buruk yang sedang melanda."[2]
Gerakan yang mereka namakan Optimisasi Umum ini (diinisiasi pada 2015) diharapkan berfungsi sebagai percikan air segar bagi siapa saja yang sedang dirundung duka, yang sedang berputus asa, hingga yang mungkin sudah sedemikian frustrasinya dan berencana untuk bunuh diri. Iwan dan Indah merajut kata-kata afirmasi yang dicetak di berbagai media, antara lain stiker, dan kemudian menyebarkannya ke tempat-tempat umum di Jakarta, atau melalui media sosial, seperti "Hei, jangan bersedih", "Pasti ada jalan". Atau "Tersenyumlah seperti saat dapat arisan", "Rasa sakit itu muncul ketika kamu menengok ke belakang", "Kalau rezeki tak lari kemana...", "Tuhan tersenyum, jangan kau cemberut", "Bajaj pasti berlalu", dsb. (Gb. 6--7).
"Setiap saat dalam hidup, dengan pikiran yang bersih dan jernih dari segala kepentingan diri dan beban masa lalu maupun masa depan, kita berusaha untuk memahami keadaan yang ada, memahami peran dan hubungan dengan diri kita serta kemudian bertindak untuk memperbaiki keadaan, sesuai dengan kemampuan kita." ---Seung Sahn (1927--2004), The Compass of Zen (interpretasi Reza A.A. Wattimena)
---------
[2] Keluarga Esjepe. 2015. Optimisasi Umum. Copyvisual, http://keluargaesjepe.com/2015/05/24/optimisasi-umum/, diakses 16 Juli 2015.
[Bersambung » ]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H