Anak ku kau lahir di tengah Tarif Daya Listrik yg Menggila, di saat Upah Buruh di batasi, BBM premium yg langka, Gas 3 Kg yg langka, Kebutuhan Sembako yg merangkak naik,berkuasa nya Rezim mulut manis  bertangan Represif dan yg paling menyakitkan hak ayah mendapatkan perlindungan dan penghidupan yg layak  di rampas  negara.
Jangan takut anak ku, lekaslah besar dan bertarung lah karena kamu Hidup di Alam Perjuangan antara penindas dan tertindas.
Anak ku, ayah sudah terlatih dan sudah biasa (kata kata yg selalu ayah ingat 19 tahun ketika para Aparat keparat menembak gas air mata dan peluru karet di semanggi) menghadapi serbuan dan serangan para penindas..
Ayah bangga dan selalu berusaha tegap,sabar  menyambut perubahan Zaman.
Salam dari Ayah anak ku.
19 Mei 2017
Â
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI