Mohon tunggu...
kardinal danil
kardinal danil Mohon Tunggu... -

pengamat ekonomi dan politik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pra Mayday 2017

22 April 2017   09:24 Diperbarui: 22 April 2017   18:00 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By Buruh Pea

Hei Buruh!!! Berkhayal lah selagi otak sanggup berpikir

Jangan pedulikan apapun yg meresahkan hatimu

Hari hari melelahkan karena hidup kita di belenggu sistem

Bergeraklah satukan kehendak mu niscaya
Kebenaran akan bersinar

Lalu lalang racun kehidupan selalu menghantui dan membunuh akal sehat

Buang rasa takut kehilangan  anak istri tak dapat makan dan tempat  tinggal yg layak

Berhimpunlah petik suara suara bisu di pabrik pabrik yg beracun

Berteriak lah lantang dalam satu tindakan karena tugas sejarah menanti mu

Gali lah pengalaman dan pengetahuan mengapa kaum buruh selalu di perbudak

jadikan obor dan haluan untuk hindari sesat berpikir dan berjuang

Bangunlah organisasi di atas kaki dan pundak mu yg kokoh

Tinggalkan seruan bising para tukang obral besi tua

Sudah banyak darah dan air mata ini tumpah sia sia

Bangun dan bangkitlah kita sambut perubahan

Pasti saat nya akan tiba kita sudah siap memimpin  dan di pimpin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun