Worshop tersebut dihadiri dengan antusias oleh para KWT, terbukti bahwa hasil akhir dari workshop selama dua hari tersebut adalah meningkatnya pemahaman para KWT dalam liku dunia industri UKM termasuk pentingnya melakukan manajemen yang terarah  supaya usaha tetap bertahan dan bahkan berkembang. Mahasiswa KKN juga berusaha melakukan diversifikasi produk makanan yang berasal tanaman organik sehingga muncul produk-produk olahan makanan khas KWT yang telah terkemas dengan baik, seperti misalnya pada Produk Keripik Kelapa Muda dengan varian Rasa dan produk Keripik Pare.Â
Pendampingan pembuatan Surat Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) pada anggota KWT juga dilakukan sebagai tanggungjawab akhir mahasiswa KKN dalam melaksanakan program tersebut. Selain dihadiri oleh anggota KWT, workshop ini juga dihadiri oleh Kepala Desa Babakan (Bapak Nendra Setyawan) dan Dosen Pembimbing Lapangan (Ibu Muriani Nur Hayati, M.Pd.).
Dena Merliana (21) salah satu mahasiswa KKN Alternatif di Desa Babakan menuturkan "workshop yang dilaksanakan dapat membantu meningkatkan kualitas SDM Â Kelompok Wanita Tani yang sebelumnya mereka hanya paham mengenai untung rugi dalam berwirausaha, dengan adanya workshop ini sekarang mereka lebih bekerja secara terstruktur demi terwujudnya cita-cita yang ingin mewujudkan Desa Babakan ini sebagai Desa Agrowisata. Harapan kami untuk Desa Babakan, semoga apa yang kami berikan bisa bermanfaat untuk masyarakat, khususnya untuk KWT itu sendiri".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H