Mohon tunggu...
Dede Tatang
Dede Tatang Mohon Tunggu... Guru - Putra Kamal, Larangan Brebes

Tulisan Anak Desa Untuk Negeri Tercinta Me Visit us : www.duniaelektronik.net , www.inspirasi-dttg.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bukan Pemerintah, Masyarakatlah Ujung Tombak Kemajuan Suatu Negara

30 Agustus 2018   16:50 Diperbarui: 30 Agustus 2018   16:56 366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Indonesia adalah negara yang sangat kita cintai. Selain karena merupakan negara kita, lebih dari itu sejarah panjang penjajahan di masa lalu tentu membuat siapa saja warga negara Indonesia, menaruh rasa cinta dan tekad memajukan yang begitu kuat terhadap bangsa ini.

Kita sadari kemerdekaan negeri ini diraih bukan dengan berleha-leha. Bukan pula diraih hanya dengan diskusi antar penguasa negara.  Namun merdekanya  negeri ini, diraih karena perjuangan dan persatuan bersama-sama. Banyak darah dan nyawa para penduduk pribumi yang telah berjatuhan. Muda tak bisa berkarya, bahkan harus rela gugur di medan laga.

Jika dibayangkan sungguh ngeri dan tragis nasib yang dialami bangsa ini dimasa lalu. Rumah bisa saja setiap saat hancur oleh rudal dan peluru. Anak, istri, kerabat dan lainnya siap atau tidak, bisa saja tiba-tiba dipisahkan. Baik karena ditangkap para penjajah, bahkan hingga nyawanya direnggut.

Jangan Pernah Lupakan Sejarah

Sejarah pahit nan panjang yang telah dilalui, sudah seyogyanya setiap individu di negeri ini mengingatnya. Mengingat bukan hanya sebagai bagian dari kisah sejarah, lebih dari itu kita semua harus bisa memaknainya, memetik hikmah dan pelajaran, hingga menjadi motivasi untuk mengisi kemerdekaan dan memajukan negara sekuat dan semampu kita masing-masing.

Jika dulu untuk berkarya kita tak bisa tenang ? Maka sekarang setelah negeri ini merdeka dan penuh ketenangan, isilah dengan penuh karya bermanfaat yang membangun. Jika dulu beribadah tak bisa khusu, lahan pertanian di rampas, diri dipaksa bekerja untuk para penjajah, bahkan hingga sulitnya meraih pendidikan. Maka saat ini, mari kita perbanyak kerja, karya. Ibadah, dan perbanyak ilmu pengetahuan dan keterampilan sebanyak-banyaknya. Itulah suatu tanda, bahwa kita sudah mampu belajar dan memaknai pahitnya belenggu penjajahan di masa lalu.

Tingkatkan Rasa Persaudaraan Kita, Saling Membantulah

Disadari atau tidak, banyak diantara kita yang mulai luntur rasa persaudaraannya antar sesama. Kita lupa bahwa merdekanya negeri ini salah satunya adalah karena kita mau berjuang bersama-sama, bersatu dan merasa satu, seperti yang tertuang dalam bunyi sumpah pemuda yang diikrarkan para pemuda Indonesia dari berbagai daerah dahulu kala.

Sumpah Pemuda

Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu,
TANAH AIR INDONESIA

Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu,
BANGSA INDONESIA

Ketiga Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, BAHASA INDONESIA

Sampai saat ini, seharusnya kita sadar bahwa isi dari sumpah pemuda bukanlah hanya sebuah kata tanpa makna. Lebih dari itu, isi sumpah pemuda tersebut harus benar-benar terpatri kuat dalam hati dan sanubari kita, untuk benar-benar kita hayati dan amalkan.

Namun faktanya tak sedikit dari kita yang cuek terhadap sesamanya, terutama sesama kita yang benar-benar membutuhkan. Sebagai sesama soudara seharusnya tidak demikian, kita harus mampu merasakan penderitaan yang soudara kita alami. Karena ibarat tubuh, saat bagian satu terluka maka semua bagiannya akan merasakan sakit juga, dan saling bahu membahu untuk mengobati rasa sakit itu hingga sembuh.

Bukti Kekuatan Persaudaraan yang Tak Boleh Disepelekan

Jangan mengandalkan pemerintah, karena banyak yang harus diurus pemerintah dan tidak semua hal bisa diketahui oleh pemerintah. Mungkin itu adalah kalimat pembuka yang tepat untuk mengawali kata dari sub judul ini.

Hal ini dikarenakan masih banyak diantara kita yang benar-benar hanya mengandalkan pemerintah. Jalan di depan rumah berlubang, itu urusan pemerintah. Padahal jika kita merasa memiliki negeri ini, menambal jalan berlubang minimal di depan rumah sendiri penulis pikir itu tidak berat.

Begitu juga saat meliat rumah reot, atau anak-anak usia sekolah yang tidak bisa sekolah, penulis yakin masih banyak yang berkata itu urusan pemerintah.

Padahal faktanya jika kita benar-benar mau berusaha, maka jalan terang dapat terbuka. Sebagai bukti, kami bersama kawan-kawan Celoteh Brebes Membangun dahulu telah berhasil memperbaiki rumah yang hampir roboh seorang nenek tua renta, yang tunanetra dan tak punya sanak family.

Dengan kekuatan bersama, juga mampu mengembalikan beberapa anak kurang beruntung untuk bisa kembali bersekolah. Hingga akhirnya lahirlah gerakan kembali bersekolah di kabupaten Brebes. Berikut salah satu buktinya :

Ini adalah suatu bukti, bahwa peran serta masyarakat sangat penting untuk memajukan bangsa dan negara tercinta.

Semoga tulisan dan video di atas bisa menginspirasi sahabat semua. Hingga akhirnya kita bisa sama-sama berjuang memajukan bangsa dan negara. Menyelamatkan soudara-soudara kita dari kemalangan, dan melindungi mereka yang tersakiti.

Semoga Tuhan senantiasa membimbing kita, untuk bisa berjuang menjadikan negeri ini negeri yang senantiasa aman, makmur, maju, berakhlak baik, dan negeri yang dapat menjadi kebanggaan Allah dan Rasul-Nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun