Mohon tunggu...
Dede Tatang
Dede Tatang Mohon Tunggu... Guru - Putra Kamal, Larangan Brebes

Tulisan Anak Desa Untuk Negeri Tercinta Me Visit us : www.duniaelektronik.net , www.inspirasi-dttg.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memprihatinkan, Setiap Agustus Sungai Ini Dijadikan Sumber Air dan Tempat BAB

20 Agustus 2018   21:56 Diperbarui: 20 Agustus 2018   22:12 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sobat tentu masih ingat dengan kisah saya mencari mata air sakti di desa Kamal Larangan Brebes, jika belum ingat silahkan bisa membacanya dengan cara klik di sini.

Seperti biasa, saat bulan Agustus di desa Kamal mengalami kekeringan. Selain karena musim kemarau, juga memang keadaan sumur di pemukiman yang cepat sekali mengering. Sehingga baru beberapa lama saja datang musim kemarau, maka sumur-sumur milik warga pun cepat mengalami kekeringan

Umumnya  saat musim kekeringan seperti ini, ada bantuan air dari PEMDA Brebes, dalam hitungan tangki mobil. Tanpa menyepelekan bantuan yang sangat berarti tersebut, penulis berpendapat masyarakat sangat membutuhkan solusi untuk jangka panjang.

Artinya, solusi tersebut benar-benar bisa mengatasi permasalahan masyarakat terkait krisis air bersih ini, yang hampir bisa dipastikan selalu saja terjadi saat musim kemarau tiba.

Tentu dibutuhkan pemikiran yang sangat cerdas, serta sokongan dana yang mungkin lumayan besar.  Sehingga kebutuhan masyarakat akan air bersih dapat terpenuhi sepanjang tahunnya, sekali pun musim kemarau  seperti saat ini.

Sungai Bukan Solusi yang Tepat untuk Sumber Air dan BAB

dokpri
dokpri
Di masyarakat pedesaan mungkin sudah tidak asing lagi jika sungai dijadikan sebagai tempat untuk Buang Air Besar (BAB). Dengan banyaknya masyarakat menggunakan areal sungai untuk kebutuhan membuang hajat, rasanya sangat riskan sekali jika kemudian menggali tanah sekitarnya untuk memenuhi kebutuhan air rumah tangga.

Ini adalah sebuah masalah yang sangat serius, terlebih di tengah majunya teknologi dan zaman seperti sekarang ini.

dokpri
dokpri
Perlu berpikir, dan aksi yang sangat serius untuk mengatasi permasalahan ini. Selain masih banyaknya masyarakat yang belum memiliki kaskus di rumahnya, lebih dari itu kesadaran akan pentingnya kaskus ini pun benar-benar harus dapat ditanamkan.

Ini Bukan Tulisan Biasa

Jika sobat menganggap ini sebuah tulisan biasa, sungguh sobat sangat berpikir keliru. Melalui tulisan ini, penulis sangat berharap akan dapat menjembatani sebuah solusi, baik dari pemerinth atau siapapaun yang sangat peduli masyarakat, kesehatan, maupun lingkungan.

dokpri
dokpri
Sungguh penulis tak pandai dalam merangkai kata. Apalagi kata yang dapat mengguggah hati nurani siapa saja untuk segera bertindak, baik melalui aksi nyata maupun melalui sumbangsih pikirannya.

Namun lebih dari itu, penulis sangat berharap setidaknya tulisan ini dapat memberi tahu banyak pihak yang kompeten di bidangnya untuk dapat memberi solusi pada masyarakat yang sedang membutuhkan solusi.

Bila berkenan silahkan bisa sobat lihat sendiri video dari kisah nyata ini di bawah :


Semoga tulisan ini bermanfaat

Salam kepedulian -- Detatang Kamal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun