Mohon tunggu...
Dede Tatang
Dede Tatang Mohon Tunggu... Guru - Putra Kamal, Larangan Brebes

Tulisan Anak Desa Untuk Negeri Tercinta Me Visit us : www.duniaelektronik.net , www.inspirasi-dttg.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dalam Hamparan Sajadah

22 Desember 2017   09:34 Diperbarui: 22 Desember 2017   09:39 933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sujud ini penuh dengan penyesalan . . .

Akan waktu yang selalu di sia-siakan . . .\

Dosa menumpuk kesalahan menjadi kebiasaan . . .

Ibadah sedikit kesombongan dan keangkuhan di besarkan . . .

Kulihat tangan,kaki dan semua raga . . .

Semua akan berlalu dan pasti ditinggalkan . . .

Teringat akan hidup yang penuh keserakahan . . .

Angan panjang, ambisi menumpuk harta keduniaan . . .

Jabatan dan wanita menjadi dambaan . . .

Duhai diri apa sebenarnya yang kau cari ?

Tidakah kau lihat orang-orang disekitarmu yang sudah mati ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun