Diberita tak jarang ku temui
Bacaan terpajang tentang maling ayam yang digebugi
Bahkan maling barang murah lain yang sampai dibakar
Semua di hakimi masa ..
Apakah ini symbol kekecewaan masyarakat
Aku bertanya- Tanya sendiri dalam hati
Apakah mereka sudah tak percaya lagi dengan hukum negeri ini
Cerita koruptor yang tertangkap
Lalu.....
Menikmati pasilitas mewah
Bahkan......
Bisa jalan-jalan liburan sudah bukan rahasia lagi
Sebagai rakyat jelata aku hanya bisa bingung
Akan makna keadilan di negeri ini .. . .
Banyak yang seharusnya bekerja untuk rakyat
Justru memakan hak rakyat...
Duh Gusti . . .
Apa mereka lupa akan sejarah
Negeri ini ada karena pengorbanan jutaan nyawa
Kemerdekaan diraih karena jiwa kesatria, perjuangan, dan darah
Kadang hati bertanya
Siapakah sebenarnya yang mereka teladani
Gagahnya para pahlawan yang ikhlas mengabdi
Atau serakahnya para penjajah yang terus berusaha.....
Berusaha mengambil yang bukan haknya
dengan menghalalkan segala cara
Lalu apa gunanya guru mendidik siswa rasa nasionalisme
Ataukah memang jiwa keluhuran para pahlawan
Hanya harus ditiru oleh para guru
Hingga tak jarang ada yang mengabdi pada Negara sampai berpuluh tahun
Namun pendapatannya bisa kalah
Meski hanya disandingan dengan tujangan pejabat
Bahkan mungkin hanya dengan tujangan transfortnya
Akupun tak tahu
Apa sebenarnya yang sedang kutulis
Puisi ataukah sebuah artikel kekecewaan
namun jenis tulisan ini
tak terlalu membingungkan jika dibandingkan
wakil rakyat yang sering mengatur bos nya
wakil rakyat yang senantiasa mengambil hak atasannya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H