Selain hama dalam urusan akhirat, hama lain juga banyak kita jumpai dalam hidup kita. Hama lain ini adalah berbagai manusia negative yang ada disekitar kita. Usaha kita dinilainya negative, study kita dinilainya negative, amal kita dinilainya negative, pokoknya apapun yang kita lakukan selalu dinilainya negative.
Oleh karenanya jika saya boleh memilih saya hanya ingin kenal dengan orang-orang positive saja, jika itu tak mungkin maka seharusnya kita bisa hanya memikirkan omongan dan perlakuan dari orang-orang positive saja yang kita dapatkan dari manusia.
Karena tidak jarang karir hancur , ibadah hancur, cita-cita hancur, bahkan cinta dan hidup seseorang hancur hanya karena orang-orang negative yang ada disekitarn ya. Jika untuk mempertahankan diri dari hama petani bawang sampai rela menguras harta dan keringat hanya untuk membeli pestisida ampuh, maka untuk menghadapi orang-orang negative pun kita harus memiliki banyak bekal baik dari ilmu agama, maupun dari ilmu-ilmu keduniaan.
Hama Bisa Mengubah Jati Diri
Daun yang terkena hama akan berlubang bahkan menguning layu, atau berubah ke bentuk lain menyerupai lengkungan obat nyamuk. Tak jarang buah yang tertimbun dalam tanahpun akan keropos hingga akhirnya membusuk.
Itulah besarnya pengaruh hama yang juga berlaku untuk manusia. Berbagai hama negative dari orang-orang negative akan mampu menurunkn kepercayaan diri seseorang, merusak sikap optmis, merusak harapan, yang lebih parah lagi dapat merusak karakter dan cita-cita. Oleh karenanya penting bagi kita untuk memiliki siasat jitu untuk menghadapi hama pengagnggu tersebut, jika dirasa belum memiliki siasat tersebut tinggalkanlah dulu sampai engkau menemukan siasat itu, atau jika tidak engkau akan hancur perlahan karenanya.
Tidak Semua Bawang Akan di Tanam Kembali
Petani tidak mungkin akan menjadikan semua tanamanya menjadi bibit, bahkan yang disimpan untuk bibitpun terkadang membusuk hingga akhirnya harus dibakar.
Bawang yang ditanam dalam suatu bidang tanah pasti akan mengalami nasib yang berbeda, ia ada yang dikirim ke pabrik untuk diolah menjadi produk tertentu, ada yang sampai kedapur para ibu untuk menjadi bumbu, atau hanya dirirs-iris untuk menjadi bawang goreng.
Begitupun kita manusia, meski kita hidup di dunia yang sama, bumi yang sama bahkan Agama yang sama, namun pasti akhir tempat kita tidak semuanya akan sama.
Ada yang akhirnya mendapatkan kembali kehidupannya , bahkan ia hidup abadi dalam keabadian di Syurga, namun tak jarang pula manusia yang kelak akan menjadi makanan api neraka, tubuhnya dipotong-potong dan berbagai siksa pedih lainnya.