(Wonogiri 08/02/2023) Kebutuhan informasi di masa yang serba maju dewasa ini diperlukan suatu terobosan yang diperlukan untuk mempermudah dalam memperoleh informasi. Oleh karena itu, dalam perkembangannya menuju desa wisata, Desa Karanglor memerlukan perluasan informasi mengenai tempat-tempat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, tempat wisata, serta fasilitas umum yang tentunya memudahkan wisatawan yang berkunjung ke Desa Karanglor khusunya dalam menemukan point of interest yang terdapat di desa. Selain itu juga dapat memudahkan wisatawan dalam mencari oleh-oleh serta makanan khas Desa Karanglor.
Banyak wisatawan dewasa ini menggunakan Smartphone sebagai alat komunikasi mereka baik untuk berbagai hal, salah satunya untuk memperoleh informasi dengan cepat. Dengan Smartphone, beragam informasi dapat menyebar dengan cepat melalui sosial media dan dapat dengan cepat diketahui orang lain. Hal ini dimanfaatkan oleh mahasiswa Teknik Geodesi Universitas Diponegoro untuk memperkenalkan potensi Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah, tempat wisata, serta fasilitas umum yang terdapat di Desa Karanglor agar dapat dikenal oleh masyarakat luas dengan harapan masyarakat penasaran dengan berbagai tempat khususnya destinasi wisata yang terdapat di Desa Karanglor dalam bentuk WebGIS MyMaps yang terintegrasi dengan Google Maps. WebGIS ini dipilih karena aplikasi Google Maps telah banyak sekali digunakan oleh masyarakat luas. Selain itu juga penggunaan Google Maps juga cukup mudah untuk orang awam.
Cara pembuatannya pun cukup mudah, langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan survei lapangan mengambil data berupa koordinat lokasi, wawancara dengan pemilik atau manajer atau pelayan tempat. Langkah kedua adalah membuat tabel di Microsoft Excel yang berisi nomor id, koordinat lintang (X), dan kordinat bujur (Y). Setelah file disimpan, langkah ketiga adalah membuka aplikasi ArcMAP, kemudian mengimpor file excel ke dalam ArcMAP yang langsung dikonversi secara otomatis menjadi poin-poin lokasi dan mengimpor data shapefile batas administrasi Desa Karanglor. Langkah keempat yaitu merapikan data serta menambahkan atribut tabel untuk melengkapi informasi tiap poin.Â
Langkah kelima adalah memberikan simbol-simbol sesuai dengan jenis-jenis lokasi. Langkah keenam adalah menyimpan file dengan cara menkonversikan file-file shapefile tadi menjadi file dalam format kml/kmz agar bisa diexport ke dalam Google MyMaps. Langkah ketujuh yaitu membuat peta baru pada Google MyMaps. Langkah kedelapan sekaligus terakhir adalah mengimpor file kml tadi kedalam Google MyMaps maka poin-poin lokasi sekaligus atribut tabel akan langsung terinput.
Dengan tampilan yang sederhana dan mudah dipahami, Google MyMaps sangat mudah digunakan dan diaplikasikan khususnya untuk masyarakan luas karena Google MyMaps telah terintegrasi oleh Google Maps sehingga bisa digunakan menggunakan smartphone dan dapat diakses kapan saja dan dimana saja selama ada sinyal dan GPS. Selain itu, informasi yang ditampilkan juga cukup lengkap, mulai dari nama tempat, kelengkapan informasi tempat, hingga arah dari lokasi Anda sekarang menuju ke tempat yang akan dituju.
Masyarakat juga berharap dengan kehadiran WebGIS persebaran UMKM, tempat wisata, dan fasilitas umum ini, Desa Karanglor bisa menjadi desa wisata yang terkenal dan ramai dikunjungi oleh wisatawan. Selain itu, dengan kehadiran WebGIS ini, masyarakat juga berharap perekonomian masyarakat bisa semakin berkembang dan bisa memajukan Desa Karanglor.
Penyebaran informasi yang cepat dewasa ini harus dimanfaatkan dengan baik, terutama untuk pengenalan potensi UMKM, tempat wisata, dan fasilitas umum khusunya di Desa Karanglor. Dengan menggunakan WebGIS yang disebarkan dengan menggunakan sosial media baik berupa foto maupun dimasukkan ke dalam video, maka masyarakat luas bisa mengetahui sejumlah destinasi wisata dan UMKM yang terdapat di Desa Karanglor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H