Wonogiri (05/02/2023) Minyak goreng merupakan salah satu bahan yang hampir pasti dijumpai di setiap rumah tangga untuk keperluan memasak. Namun, minyak goreng yang sudah dipakai dapat menghasilkan minyak jelantah yang tidak baik untuk kesehatan jika digunakan untuk menggoreng kembali.
Penggunaan kembali minyak jelantah dapat berakibat buruk bagi diri sendiri maupun lingkungan. Minyak jelantah apabila dikonsumsi kembali dapat menimbulkan berbagai macam penyakit salah satunya kanker karena merupakan senyawa karsinogenik. Selain itu, apabila minyak jelantah dibuang di tanah dapat menyebabkan penggumpalan dan menutup pori-pori tanah sehingga tanah menjadi mengeras dan tidak mampu melakukan penguraian secara optimal.
Karena permasalahan itu, mahasiswa KKN Undip melakukan demonstrasi pengolahan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi kepada ibu-ibu PKK desa Karanglor, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri.
Sebelum melakukan demo, salah seorang mahasiswa KKN, Rizki Alif Mulyo terlebih dahulu menjelaskan bahan bahan dan cara pembuatan lilin aromaterapi.
"untuk pembuatan lilin sangat mudah karena tidak memerlukan metode khusus" ujar Rizki
Prosesnya, minyak jelantah dicampur dengan stearat dan paraffin kemudian diaduk sampai merata.
"untuk menambah wangi serta warna pada lilin kita dapat menggunakan essence oil dan krayon" lanjut dia
Pada akhir demonstrasi dijelaskan juga terkait dengan pemasaran serta nilai jual dari liin aromaterapi. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat mengurangi limbah minyak jelantah dan mencegah pencemaran lingkungan. Selain itu, lilin aromaterapi dari minyak jelantah juga memiliki nilai jual yang cukup menjanjikan sehingga dapat menjadi ide berwirausaha bagi warga Desa Karanglor untuk kedepannya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H