Karanganyar, 27/01/2020. Keresahan akan pengetahuan masyarakat desa yang minim mengenai gizi anak di awal tumbuh kembang menggerakkan mahasiswa KKN untuk melakukan kegiatan pendampingan pembuatan produk makanan pendamping ASI.Â
Makanan pendamping ASI harus diberikan setelah 6 bulan guna membentuk kebiasaan makan yang baik dan memenuhi zat gizi anak. Khotimah, bidan desa setempat mengatakan "Kalau warga desa sini biasanya (bayi) 2 bulan sudah dikasih nasi, memang belum cukup sabar untuk memberikan ASI eksklusif"
"Bekatul" adalah singkatan dari produk "Beras Kacang Hijau Mantap Betul" yang dibuat oleh mahasiswa KKN Tim 1 Undip 2020 desa Karanganyar. Sesuai dengan potensi desa yang sebagian besar adalah pertanian, beras kacang hijau merupakan makanan pendamping ASI yang sesuai dengan kebutuhan gizi anak usia 6-9 bulan.Â
Sebelum dilakukan uji coba produk, mahasiswa KKN memberikan edukasi mengenai pemberian makanan pendamping ASI yang baik dan cara menstimulasi tumbuh kembang anak. Peserta yang kebanyakan adalah ibu ibu PKK dan kader kesehatan antusias dalam mengikuti kegiatan yang dilakukan di balai desa Karanganyar pada Sabtu, 26 Januari 2020 tersebut.
"Harapannya, Bekatul ini bukan hanya bisa diproduksi untuk kebutuhan pribadi ya Bu, syukur syukur kalau bisa jadi program unggulan UMKM desa Karanganyar" kata Meilis, Ibu lurah sekaligus ketua PKK desa Karanganyar ketika memberikan sambutan.Â
Tindak lanjut dari program ini yaitu mahasiswa KKN Tim 1 Undip 2020 akan mengadakan demo masak dengan variasi menu lain terkait makanan pendamping ASI bersama ibu ibu desa Karanganyar serta membuat rekomendasi desain Bumdes yang akan diserahkan kepada perangkat desa Karanganyar. Bekatul juga terpilih menjadi produk unggulan yang akan dipresentasikan pada Monitoring dan Evaluasi Kecamatan Pagerbarang yang akan dilaksanakan pada 4 Februari nanti (27/02).
